Bursa Efek Indonesia terdiri dari berbagai macam jenis industri. Setiap jenis
industri memiliki kondisi pasar yang berbeda – beda. Reily dan Brown (1997)
mengatakan bahwa industri berbeda memiliki tingkat return yang berbeda pula, tingkat return yang berbeda menunjukkan risiko pada industri tersebut berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa analisis industri juga perlu diikuti dengan analisis perusahaan, tingkat risiko berbagai industri juga beragam, sehingga analis dan investor perlu mempelajari faktor – faktor risiko yang relevan untuk suatu industri tertentu seperti halnya estimasi return, dalam penelitian ini jenis industri terbagi menjadi dua yaitu manufaktur dan non manufaktur. Penelitian Hamzah (2005) mengenai jenis industri mengatakan bahwa jenis industri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap risiko investasi saham