Pengukuran obesitas (skripsi dan tesis)

Untuk mengukur obesitas anak yang perlu dilakukan adalah memastikan apakah anak  memiliki berat badan berlebih. Secara singkat, BB lebih dapat dilihat dengan memperhatikan KMS anak .  Apabila di atas garis hijau, maka kemungkinan anak.memiliki berat badan berlebih. Selanjutnya, lihatlah tinggi badan anak, dari WHO-NCHS, tidak ada klasifikasi overweight atau obesitas. Sehingga, indikator ini sulit dilihat secara objektif.

C

Presentil Klasifikasi
> 95 Obesitas
75-95 Overweight
25-75 Normal

Pengukuran antropometri untuk menilai apakah komponen tubuh tersebut sesuai dengan standar normal atau ideal. Pengukuran antropometri yang paling sering digunakan adalah rasio antara berat badan (kg) dan tinggi badan (m) kuadrat, yang disebut  Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai berikut :

  BB (kg)

IMT = ————–

          TB x TB (m)

 Status Gizi Wanita Laki-laki
Normal 17 -23 18 –25
Kegemukan 23 – 27 25 – 27
Obesitas > 27 > 27

BB = Berat Badan, TB = Tinggi Badan

IMT yang normal antara 18 – 25. Seorang dikatakan kurus bila IMT nya  < 18 dan gemuk bila IMT nya > 25.  Bila IMT > 30 orang tersebut menderita obesitas dan perlu diwaspadai karena biasanya orang tesebut juga menderita penyakit  degeneratif seperti Diabetes Melitus, hipertensi, hiperkolesterol dan kelainan metabolisme lain yang memerlukan pemeriksaan lanjut  baik klinis atau laboratorium. Untuk mengetahui Berat Badan ideal dapat menggunakan rumus Brocca sebagai berikut :

BB ideal = (TB – 100) – 10% (TB – 100)

Batas ambang yang diperbolehkan adalah  + 10%. Bila > 10% sudah kegemukan dan bila diatas 20% sudah terjadi obesitas.(Brocca,1992)