Pengertian Emosi dan Perasaan (skripsi dan tesis)

Safaria dan Saputra (2009: 12) berpendapat bahwa emosi berasal dari kata e yang berarti energi dan motion yang berarti getaran. Emosi kemudian bisa dikatakan sebagai sebuah energy yang terus bergerak dan bergetar. Oxford English Dictionary (Goleman, 1996: 411) mendefiniskan emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap. Emosi merujuk pada suatu perasan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak (Goleman, 1996: 411).

Chaplin (Safaria dan Saputra (2009: 12) merumuskan emosi sebagai suatu keadaan yang merangsang perubahan-perubahan yang disadari seperti perubahan perilaku. Emosi cenderung terjadi dalam kaitannya dengan perilaku yang mengarah (approach) atau menyingkir (avoidance) terhadap sesuatu (Safaria dan Saputra, 2009: 13). Menurut Gohm & clore (Safaria dan Saputra, 2009: 13) emosi manusia terbagi menjadi dua yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif adalah emosi yang menenangkan dan menyenangkan, seperti ceria, gembira, semangat, senang, rileks, dll. Emosi positif ini akan membuat keadaan psikologis manusia menjadi positif. Sebaliknya emosi negatif adalah emosi yang menyusahkan dan tidak menyenangkan seperti marah, dendam, kecewa, depresi, putus asa, frustrasi. Emosi negatif  ini akan membuat keadaan psikologis manusia menjadi negatif. Ketika manusia gagal menyeimbangkan emosi negatif  ini maka keadaan suasana hati menjadi buruk.

Walgito (2004: 203) mengemukakan bahwa perasaan adalah keadaan sebagai akibat dari persepsi terhadap stimulus baik eksternal maupun internal, sedangkan emosi merupakan reaksi yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmaniannya serta berkaitan dengan perasaan yang kuat. Oleh karena itu, emosi lebih intens daripada perasaan, dan sering terjadi perubahan perilaku, hubungan dengan lingkungan kadang-kadang terganggu. Sobur (2009: 427) berpendapat bahwa perasaan (feeling) mempunyai dua arti berdasarkan tinjauan fisologis dan psikologis; ditinjau secara fisiologis, perasaan berarti penginderaan, sehingga merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan dunia luar. Dalam arti psikologis, perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu menilai suatu hal; misalnya “saya rasa Mike akan mampu menyelesaikan skripsi dengan hasil yang memuaskan”. Ungkapan ini menunjukkan bahwa menurut penilaian saya, Mike akan berhasil.