Pengertian dasar analisis isi (skripsi dan tesis)

Ada tiga konsep yang tercakup di dalam analisis isi. Pertama, analisis ini bersifat sistematis. Hal ini berarti isi yang akan dianalisis dipilih menurut aturan-aturan yang ditetapkan secara implisit, misalnya: cara penentuan sampel. Kedua, analisis isi bersifat obyektif. Ketiga, analisis isi bersifat kuantitatif. Ada lima tujuan analisis isi, yaitu: (Eriyanto, 2011 : 32-42)
1. Menggambarkan karakteristik dari pesan
2. Menggambarkan secara detail isi (content)
3. Melihat pesan pada khalayak yang berbeda
4. Melihat pesan dari komunikator yang berbeda
5. Menarik kesimpulan penyebab dari suatu pesan
Analisis isi sendiri tak pernah dijadikan dasar untuk membuat pernyataanpernyataan tentang efek-efek isi pada audien, misalnya: studi tentang film kartun di TV mengklaim bahwa 80% isinya mendukung aspek komersial, yaitu mengajak membeli susu, namun penemuan isi tidak boleh membuat si peneliti mengemukakan klaim atau pernyataan bahwa anak-anak menonton film akan membeli susu tersebut.Temuantemuan dalam analisis isi tertentu dibatasi oleh kerangka kategori-kategori dan definisi yang digunakan dalam analisis isi adalah kurangnya pesan-pesan yang relevan dengan
penelitian tersebut. Sedangkan tahap-tahap dalam analisis isi adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan pertanyaan penelitian atau hiotesis
2. Mendefenisikan populasi yang diteliti
3. Memilih sampel yang sesuai dari populasi
4. Memilih dan menentukan unit analisis
5. Menyusun kategori-kategori isi yang dianalisis
6. Membuat sistem hitungan
7. Melatih para pengkode dan melakukan studi percobaan
8. Mengkode isi menurut definisi yang telah ditentukan
9. Menganalisis data yang telah dikumpulkan
10. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan mencari indikasi
Menurut Holsti (1969: 28), analisis isi adalah suatu teknik membuat kesimpulan dengan cara mengidentifikasi karakteristik-karakteristik pesan tertentu secara obyektif dan sistematis. Klaus Krippendoff mendefenisikan anaisis isi sebagai teknik penelitian dalam membuat kesimpulan-kesimpulan dari data konteksnya. Berdasarkan dua defenisi diatas, maka ada dua fungsi analisis isi, yaitu: memberikan uraian yang sistematis dan dapat diuji tentang isi manifese dan laten suatu wacana naratif, dan menghasilkan
kesimpulan yang valid tentang konteks naratif yang berdasarkan isi deskriptifnya.
(Holsti 1969: 28) mengemukakan tiga fungsi utama analisis isi, yaitu:
1. Menggambarkan karakteristik komunikasi dengan mengajukan pertanyaan: apa,
bagaimana, dan kepada siapa pesan itu disampaikan
2. Membuat kesimpulan-kesimpulan, seperti anteseden komunikasi, dengan
mengajukan pertanyaan mengapa pesan itu disampaikan, dan
Universitas Sumatera Utara
3. Membuat kesimpulan-kkesimpulan tentang konsekuensi komunikasi dengan
mengajukan apa efek-efek pesan tersebut.
Fungsi deskriftif dalam analisis isi mencakup identifikasi terhadap tema-tema
dan pola structural dalam suatu pesan, dan perbandingan isi pesan yang disampaikan
oleh komunikator yang berbeda atau sebaliknya pesan yang disampaikan oleh
komunikator yang sama dalam konteks yang berbeda. Fungsi inferensial adalah
mencakup penarikan kesimpulan tentang efek-efek yang mungkin ditimbulkan oleh
pesan tersebut dan menyimpulan norma-norma perilaku sosial yang direfleksikan oleh
pesan tersebut. Secara teknik Content Analysis mencakup upaya-upaya: klasifikasi
lambang-lambang yang dipakaidalam komunikasi, menggunakan kriteria dalam
klasifikasi, dan menggunakan teknik analisis tertentu dalam membuat prediksi.
Analisis isi didahului dengan melakukan coding terhadap istilah-istilah atau
penggunaan kata dan kalimat yang relevan, yang paling banyak muncul dalam media
komunikasi. Dalam hal pemberian coding, perlu juga dicatat dalam konteks mana istilah
itu muncul. Kemudian, dilakukan klasifikasi terhadap coding yang telah dilakukan.
Klasifikasi dilakukan dengan melihat sejauh mana satuan makna berhubungan dengan
tujuan penelitian. Klasifikasi ini dimaksudkan untuk membangun kategori dari setiap
klasifikasi. Kemudian satuan makna dan kategori dianalisis dan dicari hubungan satu
dengan lainnya untuk menemukan makna,arti, dan tujuan isi komunikasi itu. Hasil
analisis ini dideskripsikan dalam bentuk draf laporan penelitiansebagaimana umumnya
laporan penelitianPengertian dasar
Ada tiga konsep yang tercakup di dalam analisis isi. Pertama, analisis ini bersifat
sistematis. Hal ini berarti isi yang akan dianalisis dipilih menurut aturan-aturan yang
ditetapkan secara implisit, misalnya: cara penentuan sampel. Kedua, analisis isi bersifat
obyektif. Ketiga, analisis isi bersifat kuantitatif. Ada lima tujuan analisis isi, yaitu:
(Eriyanto, 2011 : 32-42)
1. Menggambarkan karakteristik dari pesan
2. Menggambarkan secara detail isi (content)
3. Melihat pesan pada khalayak yang berbeda
4. Melihat pesan dari komunikator yang berbeda
5. Menarik kesimpulan penyebab dari suatu pesan
Analisis isi sendiri tak pernah dijadikan dasar untuk membuat pernyataanpernyataan tentang efek-efek isi pada audien, misalnya: studi tentang film kartun di TV
mengklaim bahwa 80% isinya mendukung aspek komersial, yaitu mengajak membeli
susu, namun penemuan isi tidak boleh membuat si peneliti mengemukakan klaim atau
pernyataan bahwa anak-anak menonton film akan membeli susu tersebut.Temuantemuan dalam analisis isi tertentu dibatasi oleh kerangka kategori-kategori dan definisi
yang digunakan dalam analisis isi adalah kurangnya pesan-pesan yang relevan dengan
penelitian tersebut. Sedangkan tahap-tahap dalam analisis isi adalah sebagai berikut:
20
Universitas Sumatera Utara
1. Merumuskan pertanyaan penelitian atau hiotesis
2. Mendefenisikan populasi yang diteliti
3. Memilih sampel yang sesuai dari populasi
4. Memilih dan menentukan unit analisis
5. Menyusun kategori-kategori isi yang dianalisis
6. Membuat sistem hitungan
7. Melatih para pengkode dan melakukan studi percobaan
8. Mengkode isi menurut definisi yang telah ditentukan
9. Menganalisis data yang telah dikumpulkan
10. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan mencari indikasi
Menurut Holsti (1969: 28), analisis isi adalah suatu teknik membuat kesimpulan dengan cara mengidentifikasi karakteristik-karakteristik pesan tertentu secara obyektif dan sistematis. Klaus Krippendorff mendefenisikan anaisis isi sebagai teknik penelitian dalam membuat kesimpulan-kesimpulan dari daa konteksnya. Berdasarkan dua defenisi diatas, maka ada dua fungsi analisis isi, yaitu: memberikan uraian yang sistematis dan dapat diuji tentang isi manifese dan laten suatu wacana naratif, dan menghasilkan
kesimpulan yang valid tentang konteks naratif yang berdasarkan isi deskriptifnya.
(Holsti 1969: 28) mengemukakan tiga fungsi utama analisis isi, yaitu:
1. Menggambarkan karakteristik komunikasi dengan mengajukan pertanyaan: apa,
bagaimana, dan kepada siapa pesan itu disampaikan
2. Membuat kesimpulan-kesimpulan, seperti anteseden komunikasi, dengan
mengajukan pertanyaan mengapa pesan itu disampaikan, dan
Universitas Sumatera Utara
3. Membuat kesimpulan-kkesimpulan tentang konsekuensi komunikasi dengan
mengajukan apa efek-efek pesan tersebut.
Fungsi deskriftif dalam analisis isi mencakup identifikasi terhadap tema-tema
dan pola structural dalam suatu pesan, dan perbandingan isi pesan yang disampaikan oleh komunikator yang berbeda atau sebaliknya pesan yang disampaikan oleh komunikator yang sama dalam konteks yang berbeda. Fungsi inferensial adalah mencakup penarikan kesimpulan tentang efek-efek yang mungkin ditimbulkan oleh pesan tersebut dan menyimpulan norma-norma perilaku sosial yang direfleksikan oleh pesan tersebut. Secara teknik Content Analysis mencakup upaya-upaya: klasifikasi lambang-lambang yang dipakaidalam komunikasi, menggunakan kriteria dalam klasifikasi, dan menggunakan teknik analisis tertentu dalam membuat prediksi. Analisis isi didahului dengan melakukan coding terhadap istilah-istilah atau penggunaan kata dan kalimat yang relevan, yang paling banyak muncul dalam media komunikasi. Dalam hal pemberian coding, perlu juga dicatat dalam konteks mana istilah itu muncul. Kemudian, dilakukan klasifikasi terhadap coding yang telah dilakukan.
Klasifikasi dilakukan dengan melihat sejauh mana satuan makna berhubungan dengan tujuan penelitian. Klasifikasi ini dimaksudkan untuk membangun kategori dari setiap klasifikasi. Kemudian satuan makna dan kategori dianalisis dan dicari hubungan satu dengan lainnya untuk menemukan makna,arti, dan tujuan isi komunikasi itu. Hasil analisis ini dideskripsikan dalam bentuk draf laporan penelitiansebagaimana umumnya laporan penelitian