Bentuk Klasifikasi analisis isi (skripsi dan tesis)

Ada bebarapa bentuk klasifikasi dalam analisis isi. Janis menjelaskan klasifikasi, sebagai berikut:
a) Analisis Isi Pragmatis, di mana klasifikasi dilakukan terhadap tanda menurut
sebab akibatnya yang mungkin. Misalnya, berapa kali suatu kata tertentu
diucapkan yang dapat mengakibatkan munculnya sikap suka terhadap
produk sikat gigi A.
b) Analisis Isi Semantik, dilakukan untuk mengklasifikasikan: tanda menurut
maknanya. Analisis ini terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:
(1) Analisis penunjukan (designation), menggambarkan frekuensi seberapa
sering objek tertentu (orang, benda, kelompok, atau konsep) dirujuk.
(2) Analisis penyifatan (attributions), menggambarkan frekuensi seberapa
sering karakterisasi tertentu dirujuk (misalnya referensi kepada
ketidakjujuran, kenakalan, penipuan, dan sebagainya).
(3) Analisis pernyataan (assertions), menggambarkan frekuensi seberapa
sering objek tertentu dikarakteristikkan secara khusus. Analisis ini secara
kasar disebut analisis tematik. Contohnya, referensi terhadap perilaku
nyontek dikalangan mahasiswa sebagai maling, pembohong, dan
sebagainya.
c) Analisis Sarana Tanda (sign-vehicle), dilakukan untuk mengklasifikasikan isi
pesan melalui sifat psikofisik dari tanda, misalnya berapa kali kata cantik
muncul, kata seks muncul.
Dalam penelitian kualitatif, penggunaan analisis isi lebih banyak ditekankan
pada bagaimana simbol-simbol yang ada pada komunikasi itu terbaca dalam interkasi sosial, dan bagaimana simbol-simbol itu terbaca dan dianalisis oleh peneliti. Dan sebagaimana penelitian kualitatif lainnya, kredibilitas peneliti menjadi amat penting.
Analisis isi memerlukan peneliti yang mampu menggunakan ketajaman analisisnya untuk merajut fenomena isi komunikasi menjadi fenomena sosial yang terbaca oleh orang pada umumnya.
Disadari bahwa makna simbol dan interaksi amat mejemuk sehingga penafsiran ganda terhadap objek simbol tunggal umumnya menjadi fenomena umum dalam penelitian sosial. Oleh karen itu, analisis menjadi tantangan sangat besar bagi peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, pemahaman dasar terhadap kultur di mana komunikasi itu menjadi amat penting. Kultur ini menjadi muara yang luas terhadap berbagai macam
bentuk komunikasi di masyarakat