Menurut Djumidar ( 2001 : 5.2 ) “ Lari adalah frekwensi langkah yang dipercepat, sehingga pada waktu berlari ada kecenderungan badan melayang. Yang artinya pada waktu kedua kaki tidak menyentuh tanah, sekurang-kurangnya satu kaki tetap menyentuh tanah “. Akitivitas gerak dasar jalan dan lari pada dasarnya hampir sama, yaitu didominasi oleh gerak melangkahkan kedua kaki diimbangi oleh gerak ayunan lengan yang harmonis. Jalan dan lari termasuk pada kategori keterampilan gerak siklis. Tujuan dari jalan dan lari adalah menempuh suatu jarak tertentu (tanpa rintangan atau melewati rintangan) secepat mungkin. Gerak dominan yang utama dari gerak lari adalah gerakan langkah kaki dan ayunan lengan. Sedangkan aspek lain yang perlu diperhatikan pada saat berlari adalah kecondongan badan (disesuaikan dengan jenis / type lari ), pengaturan nafas, dan harmonisasi gerakan lengan dan tungkai. Sedangkan yang paling menentukan kecepatan lari seseorang adalah panjang langkah kaki kekerapan langkah. Langkah kaki terdiri dari tahap menumpu dan tahap melayang. Sedangkan gerakan kaki mulai tahap menumpu kemudian mendorong (kaki tolak ) sedangkan kaki ayun melakukan gerak pemulihan dan gerak ayunan.
Kaki tumpu : Mendaratlah pada telapak kaki bagian depan, lurus kedepan.
Mata kaki, lutut dan pinggul diluruskan penuh selama tahap mendorong.
Kaki ayun : Kaki ditekuk selama masa pemulihan. Lutut angkat kedepan atas pada tahap mengayun.