Pengukuran Komunikasi Diagonal (skripsi dan tesis)

Menurut Wirsanto (2003), fungsi komunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain. Jenis ini mempunyai keuntungan yaitu :

  1. Penyebaran informasi bisa lebih cepat ketimbang bentuk komunikasi tradisional/konservatif
  2. Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi.

Tapi jenis saluran ini mempunyai kelemahan yaitu dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal dalam suatu organisasi. Di samping itu komunikasi diagonal dalam organisasi yang berskala besar sulit dikendalikan secara efektif.

Pengukuran ini akan menggunakan pernyataan  Handayaningrat (2001) mengenai usaha-usaha pelaksanaan komunikasi diagonal agar bermanfaat dalam penyelenggaraannya dalam organisasi harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai:

  1. Prinsip Kejelasan.

Adalah dalam arti kejelasan komunikasi dilihat dari sub indikator  berikut:

  1. Penyampaian dalam bahasa yang jelas
  2. Menerima informasi dengan tepat dan cepat
  1. Prinsip Integral.

Adalah usaha – usaha yang di lakukan oleh pimpinan untuk membantu kepada individu-individu untuk memahami dan mengerti apa yang mereka terima, dengan cara:

  1. Memelihara kerja sama yang baik
  2. Perhatian khusus komunikasi pimpinan dalam pengambilan kebijaksanaan
    1. Prinsip penggunaan strategi komunikasi informal.

Adalah pemanfaatan informasi dalam usaha melengkapi komunikasi organisasi yang dilihat dari sub indikator:

  1. Melakukan pendekatan informal
  2. Melengkapi saluran-saluran komunikasi
  • Adalah sebagai usaha yang dilakukan dalam upaya pelaksanaan komunikasi yang baik dapat dilihat dari sub indikator:
  1. Pemahaman pedoman atau petunjuk

Pendidikan atau pelatihan dibidang komunikasi