Menurut (Herry, 2015) terdapat risiko – risiko yang sering terjadi
pada perusahaan, antara lain :
- Risiko SDM
Kebanyakan perusahaan menggantungkan segala kegiatan
operasionalnya pada staff yang ada, sehingga ketika jumlah staff yang
sedikit bisa dijadikan sebagai alasan untuk tidak menghasilkan
pekerjaan yang maksimal. Tidak dapat dipungkiri juga apabila
terdapat konflik antar karyawan. Selain itu pembagian pekerjaan
berdasarkan keahlian dapat menyebabkan lemahnya kaderisasi
karyawan. - Risiko operasional
Risiko operasional yang dimaksud adalah risiko yang timbul
dan terjadi pada kegiatan penjualan secara kredit, pencatatan piutang,
penagihan piutang sampai dengan piutang tak tertagih. Buruknya
layanan kepada pelanggan juga menjadi faktor pemicu risiko yang
akan berdampak pada perusahaan. - Risiko akuntansi dan keuangan
Manajemen pengelolaan piutang yang kurang termonitoring
dengan baik sehingga piutang tidak terkontrol dengan baik. Tidak
adanya bonus yang diberikan kepada penerima kredit sehingga tidak
ada perasaan insiatif untuk membayar piutang lebih cepat atau sesuai
dengan tanggal jatuh tempo. Piutang macet dan taktertagih juga
mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam pembayaran piutang
yang berdampak pada ketersediaan barang dagangan. Oleh karena itu
penting adanya RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan). - Risiko legal dan regulasi
Adanya kegiatan tumpang tindih sebuah regulasi perusahaan
sehingga berdampak pada terhambatnya operasional perusahaan. - Risiko teknologi dan informasi
Sistem informasi akuntansi yang menyebabkan kurang
terkendalinya pengendalian piutang. Pengelolaan dan pemeliharaan
atas infrastruktur teknologi informasi yang buruk dapat menyebabkan
rusaknya perangkat teknologi informasi.