Hubungan antara Kecemasan dengan Dukungan Teman Sebaya (skripsi dan tesis)

Skripsi merupakan pengerjaan tugas akhir yang dilakukan oleh para
mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dalam jenjang S1 (strata 1).
Kecemasan dapat terjadi pada siapapun, tak terkecuali pada mahasiswa
yang sedang mengerjakan skripsi. Masa pengerjaan skripsi setiap individu
pun berbeda-beda, dengan adanya perbedaan masa pengerjaan ini membuat
beberapa mahasiswa yang mengalami keterlambatan dalam
penyelesaiannya sering memunculkan kecemasan.
Kecemasan pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi
memiliki beberapa faktor menurut Sarason (Wuryani, 2002) keyakinan diri,
dukungan sosial, dan modelling. Hal ini menunjukkan dukungan sosial juga
memiliki peran dalam terjadinya kecemasan pada diri seseorang. Menurut
Goldberger & Breznitz (Apollo, 2007) sumber-sumber dukungan sosial
adalah orang tua, saudara kandung, anak-anak, kerabat dekat, pasangan
hidup, sahabat atau rekan sekerja, dan juga dari tetangga. Hal ini
menunjukkan bahwa dukungan sahabat atau teman sebaya mempengaruhi
kecemasan seseorang.
Cowie dan Wallace (2000) menjelaskan dukungan teman sebaya
adalah untuk memenuhi kebutuhan emosional, memperoleh dukungan dari
teman sebaya merupakan suatu bantuan untuk meningkatkan pembelajaran
dalam pendidikan yang memberikan mahasiswa kesempatan untuk belajar
bersama. Hal ini juga dijelaskan pada dua aspek yang disebutkan oleh
Cowie & Wallace (2000) yaitu aspek yang pertama adalah emotional
support. Emotional support adalah dukungan emosional dalam sebuah
pertemanan. Menurut House (Setyaningsih, Makmuroch, & Andayani,
2011) dukungan emosional meliputi empati, perhatian, rasa cinta dan
penghargaan. Mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi akan
mengerjakan skripsinya sendiri tanpa bantuan orang lain. Tidak adanya
dukungan emosional dari teman sebaya akan membuat mahasiswa yang
sedang mengerjakan skripsi merasa cemas. Hal ini diperkuat oleh
pernyataan Suhesti (Bulkhaini, 2015) bahwa kasih sayang dapat
menumbuhkan kepercayaan diri seseorang sehingga dapat membantu
menurunkan kecemasan. Ketika mahasiswa yang sedang mengerjakan
skripsi mendapatkan emotional support yang tinggi dari teman sebayanya
maka dapat menurunkan kecemasannya.
Aspek kedua yaitu emphatized education and information-give yang
artinya kepedulian untuk membantu dalam bimbingan edukasi dan
pemberian informasi dari teman sebaya. Pada aspek ini menunjukkan bahwa
jika seseorang mendapatkan dukungan berupa bimbingan edukasi serta
informasi terkait skripsi dari teman sebayanya maka dapat mengurangi
kecemasannya. Hal ini didukung oleh pernyataan Santrock (2007) teman
sebaya bertindak sebagai orang kepercayaan yang penting, karena dapat
membantu seseorang dalam memecahkan masalah. Mahasiswa yang sedang
mengerjakan skripsi sering mendapatkan bantuan berupa informasi dan
pengetahuan edukasi dari teman sebaya. Hal ini menunjukkan mahasiwa
yang sedang mengerjakan skripsi membutuhkan dukungan teman sebaya
yang tinggi agar dapat mengurangi rasa cemas