Minyak buah kelapa sawit (skripsi dan tesis)

Minyak kelapa sawit diperoleh dari pengolahan buah kelapa sawit (Elaeis guinensis jacq). Secara garis besar buah kelapa sawit terdiri dari serabut buah (pericarp) dan inti (kernel). Serabut buah kelapa sawit terdiri dari tiga lapis yaitu lapisan pulp dan lapisan paling dalam disebut endocarp. Inti kelapa sawit terdiri dari lapisan kulit biji (testa), endosperm dan embrio. Mesocarp mengandung kadar minyak rata-rata sebanyak  56%, inti (kernel) mengandung minyak sebesar 44%, dan endocarp tidak mengandung minyak. Minyak kelapa sawit seperti pada umumnya minyak nabati lainnya merupakan senyawa yang tidak larut dalam air, sedangkan komponen penyusun yang utama adalah trigliserida dan nontrigliserida (Pasaribu Nurhida, 2004).

Buah sawit mengandung dua jenis/tipe minyak-lemak :

  1. Minyak/lemak palmitat-oleat; terdapat dalam sabut dan biasa disebut minyak sawit (palm oil).
  2. Minyak/lemak laurat; terdapat di dalam daging buah (yang putih) dan biasa disebut minyak inti sawit (palm kernel oil).

Minyak sawit merupakan minyak utama buah sawit, karena banyaknya kira-kira 10 kali lebih besar dari minyak inti sawit. Minyak nabati merupakan produk utama yang bisa dihasilkan dari kelapa sawit. Potensi produksinya per hektar mencapai 6 ton per tahun, bahkan lebih. Minyak nabati yang dihasilkan dari pengolahan buah kelapa sawit berupa minyak sawit mentah yang sering disebut CPO (Crude palm oil) atau PKO (Palm kernel oil).selain digunakan untuk produk berbasis pangan dan minyak goreng, CPO dapat dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif (Minyak diesel). (Pasaribu Nurhida, 2004).

  1. Trigliserida pada minyak kelapa sawit

Seperti halnya lemak dan minyak lainnya, minyak kelapa sawit terdiri atas trigliserida yang merupakan ester dari gliserol dengan tiga molekul asam lemak

Bila R,=R2=R3 atau ketiga asam lemak penyusunnya sama, maka trigliserida ini disebut trigliserida sederhana, dan apabila salah satu atau lebih asam lemak penyusunnya tidak sama maka disebut trigliserida campuran.

Asam lemak merupakan rantai hidrokarbon; yang setiap atom karbonnya mengikat satu atau dua atom hidrogen. Asam lemak yang pada rantai karbonnya terdapat ikatan rangkap disebut asam lemak tidak jenuh, dan apabila tidak terdapat ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya disebut dengan asam lemak jenuh.

Makin jenuh molekul asam lemak dalam molekul gliserida, maka maikin tinggi titik beku atau titik cair minyak tersebut. Sehingga biasanya berada pada fase padat. Sebaliknya semakin tidak jenuh asam lemak dalam molekul trigliserida maka makin rendah titik cair /titik beku minyak tersebut, sehingga pada suhu kamar berada pada fase cair. Minyak kelapa sawit adalah minyak semi padat yang mempunyai komposisi tetap.Berikut ini adalah tabel dari komposisi trigliserida dan tabel komposisi asam lemak dari minyak kelapa sawit.

 

  1. Senyawa non trigliserida pada minyak kelapa sawit

Selain trigliserida masih terdapat senyawa nontrigliserida pada minyak kelapa sawit dalam jumlah kecil. Yang termasuk senyawa ini antara lain: monogliserida, digliserida, fosfatida, karbohidrat, turunan karbohidrat, protein dan bahan-bahan berlendir atau getah (gum) serta zat-zat berwarna yang memberikan warna serta rasa dan bau yang tidak diinginkan.

Dalam proses pemurnian dengan penambahan alkali (biasanya disebut dengan proses penyabunan) beberapa senyawa nontrigliserida dapat dihilangkan, kecuali senyawa yang disebut dengan senyawa tak tersabunkan