Acetobacter adalah sebuah genus bakteri penghasil asam asetat, ditandai dengan kemampuannya mengubah etanol (alkohol) menjadi asam asetat (asam cuka) dengan bantuan udara. Ada beberapa bakteri dari golongan lain yang mampu menghasilkan asam asetat dalam kondisi tertentu, namun semua anggota genus Acetobacter dikenal memiliki kemampuan ini.
Bakteri-bakteri Acetobacter dikenal penting secara komersial, antara lain karena dapat digunakan dalam produksi cuka (dengan sengaja mengubah etanol pada anggur menjadi asam asetat namun dapat juga merusak anggur, dengan menghasilkan asam asetat atau etil asetat, yang merusak rasa anggur tersebut. Pertumbuhan Acetobacter pada anggur dapat dicegah dengan sanitasi yang efektif, pemisahan udara dari anggur secara sempurna, maupun penggunaan secukupnya sulfur dioksida sebagai pengawet pada anggur. Di laboratorium, Acetobacter dikenali dengan mudah dengan pertumbuhan koloninya di medium yang mengandung 7% etanol, dan ditambahi kalsium karbonat secukupnya untuk memburamkan medium sebagian. Ketika koloni tersebut membentuk asam asetat yang cukup, kalsium karbonat kemudian melarut sehingga terbentuk daerah bening yang jelas pada medium. (Martinko, 2005)
Salah satu spesies acetobacter yang banyak dikenal adalah Acetobacter xylinum. Spesies ini adalah bakteri gram negatif yang memiliki kemampuan sintesis prolific selulosa yang unik yaitu dengan mensekresikan kristal-kristal mini yang bersatu membentuk microfibrils. Material ini kemudian membentuk senyawa yang lebih besar yang disebut sebagai pita. Pita inilah yang secara langsung dapat kita lihat dengan mikroskop cahaya biasa. (Bergey’s, 1984)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Alpha Proteobacteria
Ordo : Rhodospirillales
Familia : Pseudomonadaceae
Genus : Acetobacter
Spesies : xilynum
Gambar 2. Acetobacter Xilynum (Sdumber: Bergey’s, 1984)
Keterangan:
- Dinding sel
- Membran sel
- Kapsul
- Citoplasma