Tahap-tahap Penentuan Harga


Menurut Basu Swastha (2009), tahap-tahap dalam penetapan harga
antara lain:

  1. Mengestimasikan permintaan untuk barang tersebut.
    Pada tahap ini penjual membuat estimasi permintaan barangnya
    secara total. Pengestimasian permintaan barang dapat dilakukan
    dengan cara:
    a. Menentukan harga yang diharapkan, yaitu harga yang
    diharapkan dapat diterima oleh konsumen.
    b. Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai tingkat
    harga.
  2. Mengetahui lebih dulu reaksi dalam persaingan.
    Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijaksanaan
    penentuan harga perusahaan atau penjual. Oleh karena itu, penjual
    perlu mengetahui reaksi persaingan yang terjadi di pasar serta
    sumber-sumber penyebabnya. Adapun sumber-sumber persaingan
    yang ada dapat berasal dari persaingan yang ada dari:
    a. Barang sejenis yang dihasilkan dari perusahaan lain
    b. Barang pengganti atau substitusi
    c. Barang-barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang
    sama menginginkan uang konsumen.
  3. Menentukan market share yang dapat diharapkan.
    Perusahaan yang agresif selalu menginginkan market share yang
    lebih besar. Kadang-kadang perluasan market share harus
    dilakukan dengan mengadakan periklanan dan bentuk lain dari
    persaingan bukan harga, disamping dengan harga tertentu. Market
    share yang diharapkan tersebut akan dipengaruhi oleh kapasitas
    produksi yang ada, biaya ekspansi dan mudahnya memasuki
    persaingan.
  4. Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar.
    Dalam hal ini penjual dapat memilih diantara dua macam strategi
    harga yang dianggap paling ekstrim, yaitu:
    a. Skim the cream pricing, merupakan strategi penetapan
    harga yang setinggi-tingginya. Harga yang tinggi tersebut
    dimaksudkan untuk menutup biaya penelitian,
    pengembangan dan promosi.
    b. Penetration pricing, merupakan strategi penetapan harga
    yang serendah-rendahnya yang bertujuan untuk mencapai
    volume penjualan sebesar-besarnya dalam waktu yang
    relatif singkat. Dibandingkan skim the cream pricing,
    strategi ini lebih agresif dan dapat memperkuat kedudukan
    perusahaan dalam persaingan.
  5. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan.
    Tahap selanjutnya dalam prosedur penetapan harga adalah
    mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan dengan
    melihat pada barang, sistem distribusi dan program promosinya.
    Perusahaan tidak dapat menentukan harga suatu barang tanpa
    mempertimbangkan barang lain yang dijualnya. Demikian pula
    dengan saluran distribusinya, harus diperhatikan ada atau
    tidaknya penyalur yang juga menerima sebagian dari harga jual.
    Bilamana tanggungjawab promosi dilimpahkan pada penyalur,
    maka yang akan diterima produsen menjadi lebih tinggi.