Tujuan Penetapan Harga


Tujuan penetapan harga menurut Rahman (2010), terbagi menjadi
tiga orientasi, yaitu:

  1. Pendapatan. Hampir sebagian besar bisnis berorientasi pada
    pendapatan, hanya perusahaan nirlaba atau pelayanan jasa publik
    yang biasanya berfokus pada titik impas.
  2. Kapasitas. Beberapa sektor bisnis biasanya menyelaraskan antara
    permintaan dan penawaran dan memanfaatkan kapasitas produksi
    maksimal.
  3. Pelanggan. Biasanya penetapan harga yang diberikan cukup
    representatif dengan mengakomodasi segala tipe pelanggan,
    segmen pasar, dan perbedaan daya beli. Bisa dengan menggunakan
    sistem diskon, bonus, dan lain-lain.
    Menurut Kotler dan Keller (2012), perusahaan dapat
    mengharapkan salah satu dari lima tujuan utama melalui penetapan harga,
    yaitu: bertahan hidup (survival), laba saat ini yang maksimum (maximum
    curent profit), pangsa pasar yang maksimum (maximum market share),
    pemerahan pasar yang maksimum (maximum market skimming),
    pemimpin dalam kualitas (product quality leadership), dan tujuan lain
    (other objectives). Adapun tujuan penetapan harga adalah sebagai berikut:
  4. Penetapan harga untuk mencapai penghasilan atas investasi.
  5. Penetapan harga untuk kestabilan harga.
  6. Penetapan harga untuk mempertahankan atau meningkatkan
    bagiannya dalam pasar.
  7. Penetapan harga untuk menghadapi atau mencegah persaingan.
  8. Penetapan harga untuk memaksimir laba.