Pengertian Perilaku Konsumen


Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan
untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha)
guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini
mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka
membeli, dimana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan
seberapa sering mereka menggunakannya (Schiffman dan Kanuk,2007:6)
Kebanyakan teori awal mengenai perilaku konsumen didasarkan pada teori
ekonomi, dengan pendapat bahwa individu bertindak secara rasional untuk
memaksimumkan keuntungan (kepuasan) mereka dalam membeli barang dan jasa.
Penelitian belakangan ini menemukan bahwa para konsumen mungkin sekali
membeli secara impulsif, dan dipengaruhi tidak hanya oleh keluarga dan temanteman, oleh berbagai pemasang iklan dan model peran, tetapi juga oleh suasana
hati, keadaan, dan emosi. Semua faktor ini bergabung sehingga membentuk model
perilaku konsumen yang menyeluruh dan mampu mencerminkan aspek pengertian
dan pengetahuan (cognitif) maupun emosional dalam pengambilan keputusan
konsumen.
Dalam pemasaran produk, perusahaan perlu memahami teori tentang
perilaku konsumen, karena konsumen sebagai pihak yang melakukan pembelian
memiliki dorongan dan alasan tersendiri dalam tindakan pembelian yang
dilakukannya.
Peter dan Olson (2006:6) mendefinisikan bahwa perilaku konsumen
sebagai: ”Perilaku dan kegiatan disekitar kita dimana manusia melakukan aspek
pertukaran dalam setiap hidup mereka. Dan perilaku merupakan tindakan
khusus yang ditunjukan pada beberapa objek target”.