Sawi merupakan tanaman sayuran daun yang termasuk dalam keluarga Cruciferae. Sawi diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Adia Timur. Konon di daerah Cina, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 2.500 tahun yang lalu, kemudian menyebar luas ke Filipina dan Taiwan. Di Taiwan perhatian terhadap pengembangan sawi dirintis sejak tahun 1949. Pada tahun tersebut, luas panene sawi mencapai 5.000-6.000 hektar. Pada tahun 1965, luas panen sawi di Filipina mencapai 2.810 hektar. Berawal dari kedua Negara tersebut, sawi semakin meluas dibudidayakan di dunia yang daerah pertaniannya cukup dikenal (Rukmana, 1994: 11).
Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, tanaman sawi diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta (tumbuhan biji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledone (biji berkeping dua)
Ordo : Papavorales
Famili : Cruciferae atau Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica chinensis L
Tanaman sawi menghendaki kondisi yang sesuai agar tanaman tersebut dapat tumbuh secara optimum dan berproduksi dengan optimal. Syarat-syarat yang penting untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah tanah yang subur, banyak mengandung humus, dan drainasenya baik. Selain itu derajat konsistensi tanah antara 6-7 dan ketinggian yang sesuai untuk tumbuhnya tanaman sawi adalah 500-1200 meter di atas permukaan laut (Kristiyanto, 1994).
Produksi utama dari tanaman sawi adalah daunnya. Selain sebagi sayuran, sawi juga biasa dibuat menjadi asinan. Selain memiliki cita rasa yang enak sayuran sawi juga menjadi sumber vitamin dan mineral yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. Sayuran sawi kaya akan sumber vitamin A, sehingga sayuran tersebut berdaya guna dalam upaya mengatasi masalah kekurangan vitamin A atau penyakit rabun ayam, yang sampai kini menjadi masalah di kalangan anak balita. Kandungan nutrisi yang lain pada sayuran sawi adalah untuk menjaga kesehatan tubuh manusia dan berfungsi untuk memperbaiki daya kerja buah pinggang atau ginjal. Berikut ini adalah kandungan gizi sayuran sawi tiap 100 gram nya.
Seperti kita ketahui bahwa tanaman sawi sudah banyak dibudidayakan dan diusahakan di Indonesia baik oleh petani kecil maupun pertanian yang besar. Di Indonesia sendiri dikenal tiga jenis sawi, antara lain:
- Sawi Putih atau Sawi Jabung ( Juncea L. var rugosa Roxb. &Prain)
Jenis sawi ini memiliki cirri-ciri fisik seperti batangnya yang pendek, tegap dan daun-daunnya berwarna hijau tua, tangkai daun panjang dan bersayap melengkung ke bawah.
- Sawi Hijau
Sedangkan pada sayuran sawi hijau memiliki cirri-ciri fisik seperti batangnya yang pendek, dan daun-daunnya berwarna hijau keputih-putihan, serta citarasanya agak pahit.
- Sawi Huma
Sawi huma merupakan sawi dengan tipe batang yang kecil-panjang dan langsing, daun-daunnya panjang-sempit berwarna hijau keputih-putihan, serta tangkai daunnya panjang dan bersayap.
Sebenarnya sayuran sawi identik dengan Mustard yang banyak ditanam di luar negeri. Terdapat spesies mustard yang sudah umum dibudidayakan, antara lain Spimach mustard (B. campestris var. perividis), Mustard putih atau kuning (B. hirta moench atau B. alba rabena), dan mustard Indian (B. Juncea L. Czerm and Coss). Mustard Indian inilah yang diduga sawi di Indonesia (Rukmana, 2004: 18).