Produksi dan Fungsi Produksi (skripsi dan tesis)

Usaha tani sesungguhnya tidak sekedar hanya terbatas pada pengembalian hasil, melainkan benar-benar usaha produksi. Di sinilah berlangsung pendayagunaan tanah, investasi, tenaga kerja, manajemen. Keberhasilan dalam pendayagunaan ini barulah akan mendatangkan hasil yang tinggi. Kualitas dan kuantitas hasil akan sangat tergantung pada pengelolaannya, jika pengelolaan berlangsung baik sejak awal sampai akhir pengambilan hasil dan pemeliharaan hasil, maka kualitas dan kuantitas hasil akan sangat memuaskan produsennya (Kartasapoetra, 1988).

Hasil akhir dari suatu proses produksi adalah produk atau out put. Produk atau produksi dalam bidang pertanian dapat bervariasi yang antara lain disebabkan karena perbedaan kualitas. Hal ini dapat dimengerti karena kualitas yang baik hanya akan dihasilkan  oleh proses produksi yang baik, yang dilaksanakan dengan baik begitu juga sebaliknya.

Sumber atau unsur-unsur produksi yang digunakan secara terpadu dalam proses produksi dapat terwujud kualitas dan kuantitas yang disebut input atau faktor produksi. Tanah, tenaga kerja, pupuk, bibit, obat-obatan, dan lain-lain merupakan input. Macam faktor produksi/input tersebut, berikut jumlah dan kualitasnya perlu diketahui oleh produsen. Oleh karena itu, untuk menghasilkan suatu produk, maka perlu untuk mengetahui hubungan input dengan produk  (Soekartawi,1990).

Menurut Moebayarto, (1989) hubungan fisik antara hasil produksi dengan faktor produksi, disebut dengan fungsi produksi, atau dalam bentuk matematika sederhana fungsi produksi ini dituliskan sebagai berikut:

Y = f (X1,X2, . . . . . .Xn)

Dimana :

Y                 = hasil produksi

X1 . . . . Xn = faktor produksi

Pengertian fungsi produksi akan lebih jelas lagi dengan memperhatikan persamaan berikut :

P = f (S,K,R,L,T)

Dimana :

P = menyatakan produk yang dihasilkan

F= menyatakan fungsi dari masukan-masukan yang di sini meliputi :

K = Modal untuk peralatan yang digunakan

R = bibit tanaman unggul, pupuk, obat-obatan lain-lain

L = jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam produksi ini

T= tingkat teknologi yang digunakan

Persamaan ini merupakan gambaran tentang hubungan teknis yang berbentuk matematika secara umum yang pada dasarnya mempunyai arti bahwa tingkat produksi suatu produk tergantung pada tanah yang tersedia untuk dipergunakan, bibit, tanaman unggul, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja yang terlibat,  dan tingkat teknologi yang digunakan (Kartasapoetra, 1988).

Berubahnya jumlah suatu input, akan membawa pengaruh pada produksi, yang mungkin dapat meningkatkan produksi. Akan tetapi, menurut Soekartawi (1985), peningkatan produk tidak akan selalu terjamin dengan adanya perubahan salah satu input, karena adanya hukum “kenaikan hasil yang semakin berkurang “The Law of Diminishing Return.

Hukum ini menyatakan bahwa bila satu macam input ditambah penggunaannya sedang input-input yang lain tetap, maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula menaik tetapi kemudian seterusnya turun bila input tersebut terus ditambah