Menurut Notoatmodjo (2003: 35-36), penularan penyakit dapat melalui berbagai cara, antara lain:
- Kontak (contact)
Dapat terjadi kontak langsung maupun kontak tidak langsung melalui benda-benda yang terkontaminasi. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui kontak langsung ini pada umumnya terjadi pada masyarakat yang hidup berjubel. Oleh karena itu, lebih cenderung terjadi di kota daripada di desa yang penduduknya masih jarang.
- Inhalasi (inhalation)
Yaitu penularan melalui udara/ pernapasan. Oleh karena itu, ventilasi rumah yang kurang, berjejalan (over crowding), dan tempat-tempat umum adalah faktor yang sangat penting di dalam epidemiologi penyakit ini. Penyakit yang ditularkan melalui udara sering kali disebut “air borne infection” (penyakit yang ditularkan melalui udara).
- Infeksi
Penularan melalui tangan, makanan atau minuman.
- Penetrasi pada kulit
Hal ini dapat langsung oleh organisme itu sendiri. Penetrasi pada kulit misalnya cacing tambang, melalui gigitan vektor misalnya malaria atau melalui luka, misalnya tetanus.