Semen (skripsi dan tesis)

  1. Semen Portland

      Menurut SII.0013-81 Semen Portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker yang terutama terdiri dari silikat silikat kalsium yang bersifat hidrolis bersama bahan tambahan yang biasanya bahan digunakan adalah Gips.

      Nama semen Portland dipatenkan oleh Joseph Aspdin pada tahun 1824 pada material berbentuk bubuk yang merupakan susunan air dan pasir menyerupai sumber batuan kapur alam yang berada dipulau kecil Portland Inggris (Derucher dkk,1998).

      Semen merupakan stabilizing agents yang baik sekali, mengingat bahwa kemampuannya mengeras dan mengikat butir – butir agregat sangat bermanfaat bagi usaha kita mendapatkan masa tanah yang kokoh dan tahan terhadap deformasi.Semen dapat bereaksi pada hampir semua jenis tanah dari yang jenis kasar non kohesip sampai yang sangat plastis sekalipun.(Soekoto,1984).

      Widjojo(1997) menyatakan diantara bahan ikat yang telah diketahui semenlah yang terpenting, karena semen dapat mengadakan pengikatan dan pengerasan didalam air.

      Distribusi ukuran butiran semen yaitu sekitar 0,5 mikron dan 100 mikron, dengan rata rata sekitar 20 mikron (Hardiyatmo,2006).

  1. Susunan semen

      Tjokrodimuljo (1996) menyampaikan tentang kandungan oksida pada bahan dasar semen portland yaitu dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Kadar Oksida bahan dasar semen portland (Tjokrodimuljo,1996)

Oksida Jumlah (%)
Kapur,CaO

Silika,SiO2

AluminaAl2O3

Besi,Fe2O3

Magnesia,MgO

Sulfur,SO3

Soda/Potas,Na2+K2O

60 – 65

17 – 25

3 – 8

0,5 – 6

0,5 – 4

1 – 2

0,5 – 1

    Widjojo (1977) menyatakan senyawa kimia yang terdapat pada klinker semen portland seperti Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Komposisi susunan kimiawi (Widjojo,1977)

Rumus kimia Singkatan Nama
3CaO.SiO2 C3S Alit
2CaO.SiO2 C2S Belit
2CaO.SiO2 C2S Felit
4CaO.AL2O3.Fe2O3 C4AF Celit
3CaO.AL2O3 C3A Celit
5CaO.3AL2O3 C5A3 Celit

 

      Menurut Tjokrodimulyo (1996) fungsi susunan kimiawi semen adalah :

  1. C3S berpengaruh besar pada pengerasan semen sebelum 14 hari.
  2. C2S berpengaruh besar pada pengerasan setelah 7 hari menyebabkan semen tahan terhadap serangan zat kimia dan mengurangi susut akibat pengeringan.
  3. C3A bereaksi cepat dan akan meningkatkan kekuatan setelah 24 jam.
  4. C4AF belum diketahui fungsinya

      Nilson dan Winter (1991) mengemukakan bahan baku pembentuk semen adalah kapur (CaO) dari batu kapur, Silika (SiO2) dari lempung dan alumina (Al2O3) dari lempung dan sedikit presentase dari Magnesia (Mg0), dan terkadang sedikit Alkali, Oksida besi terkadang ditambah untuk mengontrol komposisinya.

  1. Jenis dan sifatsemen portland

Dari berbagai macam jenis semen portland menurut SII.0013-18 adalah sebagai berikut :

  1. Jenis I             Semen Portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang diisyaratkan pada jenis jenis lain.
  2.     Jenis  II          Semen Portland yang dalam penggunaanya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.
  3.      Jenis  III         Semen Portland yang dalam penggunaanya memerlukan kekuatan yang tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi.
  4.     Jenis   IV         Semen Portland yang dalam penggunaanya memerlukan panas hidrasi yang rendah.
  5.     Jenis  V           Semen Portland yang dalam penggunaanya memerlukan ketahanan yang tinggi terhadap sulfat.

  1. Warna

      Ciri dari semen portland adalah merupakan bubuk halus, biasanya berwarna abu abu dengan ukuran butiran antara 0,5 mikron sampai dengan 80 mikron. (Kerbs dan Walker,1971).

      Warna semen portland tanpa tercampur bahan lain, berwarna abu-abu kehijauan dan setelah membatu menjadi abu-abu kebiru-biruan.(Widjojo,1997).

  1. Berat jenis

      Semen portland sebagian besar partikel lolos saringan 200 dengan spesific gravity berkisar antara 3,12 sampai 3,20.(Kerbs dan Walker,1971).

c.Pengikatan

      Widjojo (1977) Tepung semen portland yang dicampur dengan air hingga menjadi bubur akan mengeras didalam waktu tertentu. Hal ini disebabkan adanya reaksi antara senyawa semen dengan air. Air berlaku sebagai penghidrat dan penghidrolisanya, reaksi hidrasi merupakan suatu reaksi pengikatan air secara kimia hingga terbentuk senyawa hidrat berupa kristal dari senyawa

3 CaO.ALO3 + 6H2O —— 3 CaO.AL2O3.6H22O

      Reaksi hidrolisa adalah suatu reaksi pemecahan garam dengan air menjadi asam dan basah dengan reaksi yang terjadi pada silikat-trikalsium :

2[3CaO.SiO2]  + nH2O—— 3CaO.2SiO2.nH2O + 3Ca(OH)2

d.Waktu pengikatan

      Waktu pengikatan semen dibagi 2 ialah masa ikatan awal dan masa ikatan akhir.Ikatan awal untuk semua jenis semen tidak boleh kurang dari 60 menit.hal ini perlu untuk memberikan cukup waktu guna pengolahan sebelum semen tersebut dipergunakan.(Widjojo,1977).

      Pencampuran tanah dan semen tidak boleh lebih dari 30 menit mulai pemadatan tidak boleh lebih dari satu jam setelah pencampuran dan berakhirnya proses pemadatan tidak boleh lebih dari dua jam.(Rollings dan Rollings,1996).