Untuk menetukan kapasitas sistem runway per jam adalah perlu memastika parameter-parameter yang akan mempengaruhi kapaistas. Karena adanya kenyataan bahwa aturan pemisahan pesawat adalah berbeda dalam kondisi VFR dan IFR, yang pertama-tama diperlukan adalah menetukan kondisi tinggi awan dan jarak penglihatan, atau lebih tepatnya, aturan-aturan pemisahan yang berlaku untuk kondisi-kondisi penerbangan apabila tinggi awan paling rendah 1000 kaki dan jarak penglihatan paling dekat 3 mil. Kondisi ini menghasilkan kondisi VFR. Apabila salah satu atau kedua hal itu tidak dipenuhi, maka berlaku kondisi IFR. Tentu saja semuabandar udara mempunyai jangka waktu di mana kondisi IFR berlaku. Oleh karena itu, kapasitas runway per jam pada umumnya ditentukan untuk setiap kondisi tersebut.
Permukaan runway fisis di suatu bandar udara dapat digunakan dalam berbagai cara. Sebagai contoh, dua runway sejajar dapat digunakan pada waktu yang bersamaan untuk operasi yang berlainan, yang satu untuk kedatangan dan yang lain untuk keberangkatan. Juga dua runway itu dapat digunakan untuk melayani kedatangan dan keberangkatan pada satu runway dan yang lainnya untuk melayani kedatangan saja. Konfigurasi pemakaian runway merupakan strategi pemakaian runway yang tergantung pada kondisi cuaca, tipe pesawat terbang, dan jarak di antara runway. Adalah perlu untuk menentukan strategi penggunaan runway dan persentase waktu setiap strategi yang digunakan. Juga perlu untuk menentukan tipe pesawat terbang yang dapat menggunakan runway yang tersedia, karena seringkali dibuat perkerasan yang lebih pendek untuk digunakan oleh pesawat penerbangan umum saja. Pesawat terbang yang dapat menggunakan permukaan runway didefinisikan dalam istilah suatu indeks campuran. Indeks merupakan petunjuk dari tingkat operasi tipe angkutan udara pada runway tersebut. Untuk prosedur ini, pesawat terbang digolongkan seperti dalam tabel. Indeks campuran, MI, diberikan persamaan:
MI = C + 3D
Dimana:
C = persentase pesawat terbang tipe C dalam campuran pesawat yang menggunakan runway
D = persentase pesawat terbang tipe D dalam campuran pesawat yang menggunakan runway
Persentase operasi kedatangan yang terjadi di runway juga harus diketahui. Hal ini disebabkan oleh aturan pemisahan jarak untuk kedatangan dan keberangkatan adalah berbeda. Terdapat terdapat tiga tipe operasi yang dapat terjadi yaitu, kedatangan, kebarangkatan dan tak menentu. Operasi tak menentu (touch-and-go) paling banyak dilakukan oleh para penerbang penerbangan umum yang mempraktekan pendekatan ke runway, pendaratan dan lepas landas. Operasi-operasi itu jarang dilakukan dalam cuaca buruk. Untuk keperluan penentuan kapasitas, parameter yang disebut persentase kedatangan (percent arrivals) digunakan untuk menentukan perbandingan dari settiap tipe operasi yang terjadipada runway. Dalam kondisi VFR, juga perlu untuk menetukan persentase operasi tak menentu. Di bandar udara penerbangan umum yang kecil, seringkali operasi-operasi tak menentu dapat mencapai 30% dari seluruh operasi.
Letak jalan keluar dari runway untuk pesawat yang datang juga harus diketahui karena hal ini mempengaruhi waktu pemakain runway. Berdasarkan sifat dari pesawat yang menggunakan runway, jalan keluar harus ditempatkan pada posisi yang akan menghasilkan waktu pemakaian runway minimum. Apabila hal ini tidak dilakukan, kapasitas akan berkurang karena adanya waktu pemakaian runway yang berlebihan.
Sebagai hasil penelitian yang seksama yang dilakukan untuk menentukan kapasitas sistem runway, FAA telah menerbitkan sekumpulan bagan untuk menentukan runway. Bagan-bagan tersebut digunakan untuk menentukan kapasitas runway melalui persamaan:
C = CbET
Dimana :
C = kapasitas per jam konfigurasi pemakaian runway dalam operasi-operasi per jam
Cb = kapasitas ideal atau dasar konfigurasi pemakain landasn pacu
E = faktor penyesuaian jalan keluar untuk jumlah dan lokasi darri jalan keluar runway
T = faktor penyesuaian tak menentu
Tabel 2.2 Kapasitas Runway
Kelas campuran pesawat | Kelas menurut turbulensi gelombang | Jumlah mesin | Bobot lepas landas maksimum yang diperbolehkan |
A
B C D |
Kecil
Kecil Besar Besar |
Tunggal
Banyak Banyak Banyak |
< 12.500
< 12.500 12.500 – 300.000 > 300.000 |