Berbagai penelitian mengangkat mengenai pengukuran mengenai manfaat suatu produk. Diantaranya adalah dalam penelitian yang dilakukan Hellier et al. (2003), pengukuran manfaat diukur dengan performa jasa, kecepatan dalam penyampaian jasa, ketanggapan karyawan, kepercayaan konsumen terhadap perusahaan dan tingkat pemahaman perusahaan terhadap kebutuhan konsumen. Sedangkan Spais dan Vasileiou (2006) menggunakan pengukuran manfaat melalui credence quality, search quality dan experience quality untuk mengukur variabel ini. Studi yang berbeda mendefinisi persepsi manfaat sebagai penilaian konsumen atas entitas kesempurnaan atau superioritas yang selanjutnya diukur dengan menggunakan dimensi penampilan fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan dan empati (Wisnalmawati, 2005).
Dalam pernyataan lain secara mendetail menunjukkan mengenai pengamatan mengenai manfaat suatu produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen sebagai dasar pengambilan keputusan pembelian (Tjiptono, 2008). Menurut Lantos (2011), atribut produk dapat diklasifikasikan menjadi intrinsic attributes dan extrinsic attributes.
- Intrinsic Attributes
Intrinsic attributes merupakan karakteristik produk yang merupakan bagian dari produk yang bersifat tangible. Intrinsic attributes adalah atribut yang berkaitan langsung dengan produk dan melekat dalam komposisi fisik produk, yang dikonsumsi, digunakan, dipakai, atau bahkan dirusak selama produk (Lantos, 2011).
- Extrinsic Attributes
Extrinsic attributes merupakan karakteristik produk yang bersifat eksternal atau di luar fisik produk tersebut, akan tetapi berkaitan erat dengan produk tersebut. Extrinsic attributes meliputi elemen produk yang bersifat intangible dan berhubungan dengan marketing mix, seperti brand name dan packaging (Lantos, 2011). Menurut studi yang dilakukan Gellynck, Kühne, Bockstaele, Walle, dan Dewettinck (2008), extrinsic attributes yang digunakan pada penelitian tentang pangan adalah harga, brand name, dan stamp of quality, yaitu tanda bahwa produk berkualitas dan aman (Coleman, 2008). Sedangkan pada studi yang dilakukan Espejel, Camarena, dan Chavez (2008), extrinsic attributes meliputi pula label.
Dalam Aaker (1997) kesan manfaat produk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
- Kinerja yang melibatkan berbagai operasional produk yang utama.
- Karakteristik produk, yaitu elemen sekunder dari produk atau bagian-bagian tambahan dari produk sehingga pembeda penting ketika dua produk tanpa identik, karakteristik produk akan menunjukan bahwa perusahaan memahami kebutuhan para pengguna produk tersebut
- Kesesuaian dengan spesifikasi, artinya tidak ada produk yang cacat sehingga merupakan penilaian mengenai kegiatan proses manufaktur
- Keandalan, adalah konsistensi kinerja suatu produk dari satu pembelian hingga pembelian berikutnya dan presentasi waktu yang dimiliki produk untuk befungsi sebagaimana mestinya
- Ketahanan yang mencerminkan kehidupan ekonomis dari produk tersebut
- Pelayanan yang mencerminkan kemampuan perusahaan memberikan pelayanan sehubungan dengan produk tersebut
- Hasil akhir (Fit & Finish), yang menunjukkan saat munculnya atau dirasakan kualitas produk.
Asumsi dalam pengukuran manfaat produk adalah jika perusahaan tidak bisa menghasilkan produk dengan hasil akhir yang baik maka produk-produk tersebut mungkin tidak akan mempunyai atribut kualitas lain yang lebih penting.