Pengertian Diabetes Mellitus (skripsi dan tesis)

Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (ADA, 2005).

Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dl darah. Sedangkan jika terdiagnosa diabetes melitus maka kadar gula darah setelah makan di atas 200 mg/dl dan kadar gula darah puasa di atas 126 mg/dl. Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif (Rindiastuti, 2008).

Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, merupakan zat utama yang bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang tepat. Insulin menyebabkan gula berpindah ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan atau disimpan sebagai cadangan energi. Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan. Pada saat melakukan aktivitas fisik kadar gula darah juga bisa menurun karena otot menggunakan glukosa untuk energi (Rindiastuti, 2008).

Walaupun diabetes mellitus penyakit kronik yang tidak menyebabkan kematian secara langsung, tetapi dapat berakibat fatal  bila pengelolaannya tidak tepat. Pengelolaan DM memerlukan penanganan secara multidisipilin yang mencakup terapi non obat dan non terapi obat. Penyakit diabetes mellitus ditandai 3P yaitu poliuri, polidipsi, dan polifagia. Disamping naiknya kadar gula darah, gejala kencing manis bercirikan adanya ”gula” dalam kemih (glycosuria) dan banyak berkemih karena glukosa yang diekresikan mengikat banyak air. Akibatnya timbul rasa sangat haus, kehilangan energi dan turunnya berat badan serta rasa letih. Tubuh memulai membakar lemak untuk memenuhi kebutuhan energinya, yang disertai pembentukan zat-zat perombakan, antara lain aseton, asam hidroksibutirat, dan diasetat, yang membuat darah menjadi asam, keadaan ini, yang kemudian disebut ketoasedosis, amat berbahaya, karena akhirnya dapat menyebabkan pingsan (coma diabeticum). Nafas penderita yang sudah menjadi sangat kurus sering kali juga berbau aseton (Tjay dan Raharjo, 2001).