Klasifikasi Diabetes Melitus (skripsi dan tesis)

 

Diabetes adalah suatu gangguan metabolik yang dikarakteristik dengan resistensi dari aksi insulin, gangguan sekresi insulin, atau keduanya. Kebanyakan pasien diabetes melitus diklasifikasikan ke dalam salah satu dari dua kategori secara umum, yaitu diabetes melitus tipe I yang disebabkan oleh defisiensi insulin absolut dan diabetes melitus tipe II yang dijabarkan dengan adanya resistensi insulin karena sekresi insulin yang tidak adekuat. Wanita yang menderita diabetes di saat kehamilan diklasifikasikan sebagai diabetes gestasional. Selain itu, diabetes dapat disebabkan oleh infeksi, obat, endokrinopati, destruksi pankreas, dan kelainan genetik (Tripllit et al., 2005).

  • Diabetes melitus tipe I

Diabetes melitus tipe I disebabkan destruksi sel beta pankreas yang bersifat autoimun. Kerusakan sel beta pankreas  disebabkan oleh antibodi yang terdapat pada pulau langerhans yaitu asam glutamat dekarboksilat dan insulin. Diabetes tipe ini biasanya menyerang anak-anak dan remaja, namun dapat pula pada semua lapisan umur. Pada remaja mudah terjadi destruksi sel beta dan disertai ketoasidosis walaupun sel beta pankreas cukup memproduksi insulin (Tripllit et al., 2005).

Diabetes tipe I ini diderita sekitar 10-15 % penderita diabetes di Amerika Serikat. Penderitanya harus mendapatkan suntikan insulin setiap hari selama hidupnya, sehingga itu dikenal dengan istilah Insulin-dependent diabetes melitus (IDDM) atau diabetes melitus yang bergantung pada insulin untuk mengatur metabolisme gula dalam darah. Dari kondisinya, inilah jenis diabetes yang paling parah (Tjokroprawiro, 2006).

Penderita diabetes tipe I sangat rentan terhadap komplikasi jangka pendek yang berbahaya dari penyakit ini, yakni dua komplikasi yang erat berhubungan dengan perubahan kadar gula darah, yaitu terlalu banyak gula darah (hiperglikemia) atau kekurangan gula darah (hipoglikemia). Risiko lain penderita diabetes tipe I ini adalah keracunan senyawa keton yang berbahaya dari hasil samping metabolisme tubuh yang menumpuk (ketoasidosis), dengan risiko mengalami koma diabetik (Tjokroprawiro, 2006).

  • Diabetes melitus tipe II

Diabetes melitus tipe II mempunyai karakteristik resisten terhadap insulin, yang pada awalnya disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin. Orang yang mengalami obesitas, hipertensi, dislipidemia, dan meningkatnya inhibitor plasminogen activator1 sangat berisiko menderita diabetes. Kelompok sindrom resistensi insulin berisiko mengalami komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler (Tripllit et al., 2005).

Pada diabetes tipe II, yang dianggap sebagai pencetus utama adalah faktor obesitas. Penyebabnya bukan makanan yang manis-manis, tetapi lebih disebabkan jumlah konsumsi yang terlalu banyak, sehingga cadangan gula darah di dalam tubuh sangat berlebihan. Penyebab lainnya yaitu pola makan yang salah, proses penuaan, dan stress yang mengakibatkan terjadinya resistensi insulin (Tjokroprawiro, 2006).

  • Diabetes tipe lain

Ada beberapa tipe diabetes yang lain seperti defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, karena obat atau zat kimia, infeksi, sebab imonologi yang jarang dan sindrom genetic lain yang berkaitan dengan DM (Suyono, 2007)

  • Diabetes melitus gestasional

Diabetes melitus gestasional adalah diabetes yang timbul selama kehamilan. Ini meliputi 2-5% daripada seluruh diabetes. Jenis ini sangat penting diketahui karena dampaknya pada janin kurang baik bila tidak ditangani dengan benar (suyono, 2007).   kriteria ini diabetes kehamilan terjadi apabila dua atau lebih dari nilai berikut ini ditemukan atau dilampaui sesudah pemberian 100 g glukosa oral: puasa 105 mg/100 ml: 1 jam, 190mg/100 ml: 2 jam, 165 mg/100 ml: 3 jam, 145 mgmg/100 ml. Pengenalan diabetes seperti ini beresiko tinggi terhadap morbiditas dan mortalitas perinatal dan mempunyai frekuensi kematian janin viable yang lebih tinggi (Schteigart, 1995).