Dimensi Dalam Kohesivitas Kerja

 

Menurut Brawley et al (dalam Oktaviansyah, 2008) menyatakan bahwa kohesivitas kelompok dapat diukur melalui dimensi-dimensi sebagai berikut:

(i)      Daya tarik individu pada kelompok – sosial.

  • Daya tarik individu pada kelompok – tugas.

(iii)    Integrasi kelompok sosial.

(iv)    Intergrasi kelompok tugas.

Dimensi-dimensi kohesivitas dikemukakan juga oleh Forshyt (dalam Ginting, 2010), yang mendukung teori-teori di atas,

yaitu :

(i)      Kekuatan Sosial : keseluruhan dari dorongan yang dilakukan oleh individu dalam kelompok untuk tetap berada dalam kelompoknya. Dorongan yang menjadikan anggota kelompok selalu berhubungan. Kumpulan dari dorongan tersebut membuat mereka bersatu.

(ii)     Kesatuan dalam kelompok : perasaan saling memiliki terhadap kelompoknya dan memilki perasan moral yang berhubungan dengan keanggotan dalam kelompok. Setiap individu dalam kelompok merasa kelompok adalah sebuah keluarga, tim, dan komunitasnya serta memilki kebersaman.

(iii)    Daya Tarik : individu akan lebih tertarik melihat dari segi kelompok kerjanya sendiri daripada melihat dari anggotanya secara spesifk.

(iv)    Kerjasama kelompok : Individu memilki keinginan yang lebih besar untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan kelompok.

Beck (Haryono, 2011) menyatakan, ada tiga dasar kohesinya kelompok, yaitu daya tarik pribadi (personal attraction), kinerja dalam menyelesaikan tugas (performance of a task), menjaga prestise atau gengsi kelompok (group prestige). Dari pendapat tersebut diperoleh dimensi dari kelompok yang kohesif yaitu :

(i)      Daya tarik pribadi (personal attraction) dengan indikator :

(a)   Mengagumi dan dikagumi secara fisik.

(b)   Dipandang memiliki kompetensi dan Intelegen.

(c)   Bersahabat, hangat dan menyenangkan kepada anggota kelompok lain.

(d)   Menghadiri pertemuan kelompok.

(e)   Merasa nyaman dengan anggota kelompok lain.

(f)   Terjadi komunikasi antara anggota kelompok.

(ii)     Kinerja dalam menyelesaikan tugas (performance of a task) dengan indikator:

  • Sepakat dalam berbagi tugas.
  • Sepakat dalam berbagi peran.
  • Sepakat dalam berbagi tanggungjawab.
  • Semangat dalam mengerjakan tugas.
  • Berusaha membantu teman kelompok.
  • Ketergantungan pada orang lain atau anggota kelompok lain.

(iii)    Menjaga prestise atau gengsi kelompok (group prestige) dengan indikator:

(a)   Menghargai hasil kerja kelompok sendiri.

(b)   Tidak menjelekkan kelompok sediri kepada orang atau kelompok lain.