Luthans (1992) membagi dimensi-dimensi pekerjaan yang berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu imbalan, pekerjaan itu sendiri, promosi, supervisi, kelompok kerja dan kondisi kerja. Gilmer (1984) menyatakan bahwa ada sepuluh dimensi yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja yakni keamanan, kesempatan untuk maju, perusahaan dan manajemen, gaji, aspek intrinsik dari pekerjaan, supervisi, aspek sosial dari pekerjaan, komunikasi, kondisi kerja, dan benefit.
Locke dalam Dunnette (1983) membagi tujuh dimensi kerja yang merupakan pengembangan Locke sebelumnya dan mempunyai kontribusi terhadap kepuasan kerja, yaitu:
- Pekerjaan, termasuk minat intrinsik, variasi tugas, kesempatan belajar, kesulitan kerja, jumlah kerja, kesempatan untuk berhasil, kontrol terhadap langkah-langkah pekerjaan dan metode pekerjaan.
- Pembayaran, termasuk jumlah pembayaran, keadilan pembayaran, serta cara pembayarannya.
- Promosi termasuk keadilan mendapatkan promosi dan kesempatan mendapat promosi.
- Pengakuan termasuk penghargaan terhadap prestasi, kepercayaan atas tugas yang diberikan serta kritik atas tugas yang dikerjakan.
- Benefit termasuk memperoleh pensiun, mendapat kesehatan, adanya cuti tahunan dan adanya pembayaran pada saat liburan.
- Kondisi kerja termasuk jam kerja, jam istirahat, peralatan kerja, temperatur di tempat kerja, ventilasi, kelembaban, lokasi serta tata ruang kerja.
- Supervisi termasuk gaya dan pengaruh supervisi, hubungan manusia dan keterampilan administratif.
- Rekan kerja termasuk kompetensi, saling membantu, dan keramahan antar rekan kerja.
- Perusahaan dan manajemen termasuk kebijakan akan perhatian terhadap pekerja baik untuk pembayaran ataupun benefit-benefit.
Sedangkan Model Theory of Work Adjustment mengukur 20 dimensi yang menjelaskan 20 kebutuhan elemen atau kondisi penguat spesifik yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja. Dimensi-dimensi tersebut dijelaskan sebagai berikut:
- Ability Utilization adalah pemanfaatan kecakapan yang dimiliki oleh karyawan.
- Achievement adalah prestasi yang dicapai selama bekerja.
- Activity adalah segala macam bentuk aktivitas yang dilakukan dalam bekerja.
- Advancement adalah kemajuan atau perkembangan yang dicapai selama bekerja.
- Authority adalah wewenang yang dimiliki dalam melakukan pekerjaan.
- Company Policies and Practices adalah kebijakan yang dilakukan adil bagi karyawan.
- Compensation adalah segala macam bentuk kompensasi yang diberikan kepada para karyawan.
- Co-workers adalah rekan sekerja yang terlibat langsung dalam pekerjaan.
- Creativity adalah kreatifitas yang dapat dilakukan dalam melakukan pekerjaan.
- Independence adalah kemandirian yang dimiliki karyawan dalam bekerja.
- Moral values adalah nilai-nilai moral yang dimiliki karyawan dalam melakukan pekerjaannya seperti rasa bersalah atau terpaksa.
- Recognition adalah pengakuan atas pekerjaan yang dilakukan.
- Responsibility, tanggung jawab yang diemban dan dimiliki.
- Security, rasa aman yang dirasakan karyawan terhadap lingkungan kerjanya.
- Social Service adalah perasaan sosial karyawan terhadap lingkungan kerjanya.
- Social Status adalah derajat sosial dan harga diri yang dirasakan akibat dari pekerjaan.
- Supervision-Human Relations adalah dukungan yang diberikan oleh badan usaha terhadap pekerjanya.
- Supervision-Technical adalah bimbingan dan bantuan teknis yang diberikan atasan kepada karyawan.
- Variety adalah variasi yang dapat dilakukan karyawan dalam melakukan pekerjaannya.
- Working Conditions, keadaan tempat kerja dimana karyawan melakukan pekerjaannya.