Pengertian Belajar (skripsi dan tesis)

 

Sebagian orang menganggap bahwa belajar adalah bentuk latihan belakang yang hanya sekedar mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang di dapat dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Sehingga ketika anak telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian besar informasi yang terdapat pada buku atau diajarkan guru, biasanya orang tuaakan merasa bangga dan puas.

 

Untuk menghindari ketidaklengkapan persepsi ini. Chaplin membagi belajar dengan dua macam rumusan :

1)      “Studying is acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practive and experience

Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.

2)      “Studying isprocess of acquiring responses as a result of special practice”

 

Belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus.10

 

Kemudian pendapat tersebut dikembangkan dengan penjelasan, bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan latihan.Dimana, pengalaman adalah segala kejadian (peristiwa) yang secara sengaja maupun tidak sengaja dialami setiap orang.Sedangkan  latihan  merupakan  kejadian  yang  dengan  sengaja  dilakukan setiap orang secara berulang-ulang.11

 

Sehingga belajar merupakan proses perolehan perubahan tingkah laku, dan respons-respons melalui latihan dan pengalaman. Artinya belajar bukan hanya sekedar dapat menghafalkan materi sebagai akibat latihan semata, tetapi melalui pengalaman yang didapat dengan sendirinya tanpa kesengajaan yang akan mengakibatkan perubahan tingkah laku dan respon-respon yang lebih baik.

 

Slameto mengungkapkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dalam lingkungannya. Menurut suryabrata, belajar adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan perilaku yang dilakukan dengan sengaja untuk memperoleh pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman baru kearah yang lebih

 

baik.

 

Melihat beberapa pengertian belajar yang disampaikan oleh para ahli terdapat kesamaan atau kata kunci dari belajar yaitu berupa “perubahan perilaku”.Dengan demikian dikatakan belajar jika suatu usaha atau kegiatan yang di dalamnya terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar.

 

Perubahan tingkah laku sudah dilakukan sejak bayi dalam kandungan dimana bayi dapat memberi respon ketika diajak berbicara, mendengarkan musik yang ditandai dengan gerakan bayi dirasakan seorang ibu dalam perutnya. Kemudian ketika bayi telah lahir, proses tersebut dapat dilihat sejak bayi belajar tengkurap, duduk, merangkak, berjalan, berbicara serta mampu makan dan minum melalui tangannya sendiri. Dan sampai pada kegiatan belajar yang lebih formal dapat diamati ketika seorang anak masuk bangku sekolah, dimana anak melalui proses belajar mampu menulis, membaca, menalar, mengemukakan pendapat dan menarik kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan bersama teman dan gurunya.

 

Dengan demikian belajar merupakan proses perubahan yang tidak terlepas dari dan untuk lingkungannya. Sebagaimana menurut pengertian psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

 

Dari defenisi-definisi tentang belajar diatas, dapat dikemukakan elemen-elemen penting yang memberikan ciri tentang belajar, yaitu: (1)Belajar merupakan perubahan tingkah laku, (2)Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, (3)Perubahan itu harus relatif menetap,

(4)Perubahan itu menyangkut berbagai aspek kepribadian.

 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yang dilakukan dengan mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik maupun mental untuk memperoleh pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan guna memenuhi kebutuhan dengan lingkungannya.

 

Mengingat belajarmerupakan aktivitas yang berproses, sudah tentu didalamnya terjadi perubahan-perubahan yang bertahap. Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin “ processus” yang berarti “berjalan kedepan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan. Dalam psikologi belajar, proses adalah cara-cara atau langkah-langkah khusus yang denganya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu. Maka proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya.

 

Sebagaimana menurut Jerome S Bruner, dalam proses belajar siswa menempuh tiga episode atau fase, yakni: (1)Fase informasi (tahap penerima materi), (2)Fase transformasi (tahap pengubahan materi), (3)Fase evaluasi (tahap

penilaian materi).17

 

Pertama, fase informasi (Information), artinya seorang siswa memperoleh sejumlah informasi, yang masih baru dan berdiri sendiri yang berfungsi menambah, memperhalus, dan pemperdalam pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki.Kedua, dalam fase transformasi (transformation), artinya informasi yang telah di analisis, diubah, atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas.Ketiga, fase evaluasi (evaluation), artinya seorang siswaakan menilai sendiri sampai sejauh mana pengetahuan (informasi yang telah ditransformasikan tadi) dapat dimanfaatkan untuk memahami memecahkan masalah yang dihadapi.

 

Dalam hal tersebut, Crow and Crow mendefinisikan belajar dari sudut pandang hasil dari aktivitas belajar, bahwa belajar adalah untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu, usaha memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan

situasi baru.1