Iklan menjadi salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran bersama dengan
komponen lainnya yang berasal dari promosi yaitu personal selling, promosi
penjualan dan publisitas. Periklanan menurut Kotler (2002:658) didefinisikan sebagai
segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu
sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Dalam membuat program periklanan
manajemen pemasaran selalu memulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan
motif pembeli. Sedangkan Morissan (2010:1) menjelaskan bahwa iklan merupakan
salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal
ini karena daya jangkauannya luas. Periklanan menjadi cara yang efektif dalam
menyebarkan peran, membangun preferensi kesan merek, maupun motivasi
konsumen.
Pengertian iklan dan periklanan mempunyai persamaan dan perbedaan.
Persamaannya adalah bahwa keduanya merupakan pesan yang ditujukan kepada
khalayak. Perbedaannya yaitu iklan lebih cenderung kepada produk atau merupakan
hasil dari periklanan, sedangkan periklanan merupakan keseluruhan proses yang
meliputi penyiapan, perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan
(Sri,2012:10). Iklan mampu mengkomunikasikan kepada banyak orang dalam satu
waktu untuk dikenal lebih banyak orang. Iklan memiliki keunggulan untuk mampu
menjangkau massa misalnya melalui jaringan televisi nasional, tetapi juga mungkin
hanya menjangkau target yang sempit dari sejumlah pelanggan, seperti iklan televisi
melalui jaringan kabel yang ditargetkan atau melalui iklan cetak dalam majalah
perdaganga