Pengertian Label Pada Umumnya


Label merupakan suatu bagian dari sebuah produk yang
membawa informasi verbal tentang produk atau penjualnya.38 Menurut
Tjiptono label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan
informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label biasa merupakan
bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal)
yang dicantelkan pada produk. Sedangkan Kotler menyatakan bahwa
label adalah tampilan sederhana pada produk atau gambar yang dirancang
dengan rumit yang merupakan satu kesatuan dengan kemasan. Label bisa
hanya mencantumkan merek atau informasi.39
Di samping itu ada beberapa macam label secara spesifik yang
mempunyai pengertian berbeda antara lain:
a. Label produk (product label) adalah bagian dari pengemasan sebuah
produk yang mengandung informasi mengenai produk atau penjualan
produk;
b. Label merek (brand label) adalah nama merek yang diletakkan pada
pengemasan produk

Label tingkat (grade label) mengidentifikasi mutu produk, label ini
bisa terdiri dari huruf, angka atau metode lainya untuk menunjukkan
tingkat kualitas dari produk itu sendiri;
d. Label diskriptif (descriptive label) mendaftar isi, menggambarkan
pemakaian dan mendaftar ciri-ciri produk yang lainya. Pemberian
label (labeling) merupakan elemen produk yang sangat penting yang
patut memperoleh perhatian seksama dengan tujuan untuk menarik
para konsumen.
Secara umum label dapat didefinisikan atas beberapa bagian,
yaitu :
a. Brand label adalah label yang semata-mata sebagai brand. Misalnya
pada kain atau tekstil, kita dapat mencari tulisan berbunyi:
“sanforized, berkolin, tetoron”, dan sebagainya. Nama-nama tersebut
digunakan oleh semua perusahaan yang memproduksinya. Selain
brand label ini, masingmasing perusahaan juga mencantumkan merk
yang dimilikinya pada tekstil yang diproduksi;
b. Grade label adalah label yang menunjukkan tingkat kualitas tertentu
dari suatu barang. Label ini dinyatakan dengan suatu tulisan atau
kata-kata;
c. Label Descriptif (Descriptive Label) adalah merupakan informasi
obyektif tentang penggunaaan, kontruksi, pemeliharaan penampilan
dan ciri-ciri lain dari produk.40
40 Angipora, Marinus, Loc.cit
36
Menurut Kotler, fungsi label adalah:
a. Label mengidentifikasi produk atau merek;
b. Label menentukan kelas produk;
c. Label menggambarkan beberapa hal mengenai produk (siapa
pembuatnya, dimana dibuat, kapan dibuat, apa isinya, bagaimana
menggunakannya, dan bagaimana menggunakan secara aman)
d. Label mempromosikan produk lewat aneka gambar yang menarik.
Pemberian label dipengaruhi oleh penetapan, yaitu:
1) Harga unit (unit princing); menyatakan harga per unit dari ukuran
standar;
2) Tanggal kadaluarsa (open dating); menyatakan berapa lama
produk layak dikonsumsi;
3) Label keterangan gizi (nutritional labeling); menyatakan nilai gizi
dalam produk.41
Tujuan Pelabelan:

  1. Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus
    membuka kemasan.
  2. Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen
    tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk
    tersebut, terutama hal-hal yang kasat mata atau tak diketahui secara
    fisik.
  3. Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh
    fungsi produk yang optimum.
  4. Sarana periklanan bagi produsen.
  5. Memberi “rasa aman” bagi konsumen