Definisi Keputusan Pembelian (Buying Decision)


Kotler dan Amstrong memberikan definisi keputusan
pembelian sebagai tahapan proses pengambilan keputusan
oleh konsumen dalam melakukan aktivitas pembelian suatu
produk barang atau jasa melalui berbagai pertimbangan
tertentu setelah dirasa miliki kemantapan tekad untuk serta
merta membeli produk tersebut menurut tingkat
kebutuhannya.32
Keputusan pembelian menurut Sumarwan setidaknya
memiliki beberapa relevansi implisit atas segala sesuatu hal
yang berkaitan dengan: 1). Pelanggan, pemakai, pengguna,
pembeli, dan pengambil keputusan; 2). Barang, jasa, merk,
harga, kemasan, kualitas, kredit, toko, layanan purna jual. 3).
Menawar, mencari informasi, membandingkan merek. 4).
Persepsi, preferensi, sikap, loyalitas, kepuasan, motivasi, dan
gaya hidup.33
Keputusan pembelian suatu produk pada pendapat
Swastha juga miliki tujuh struktur komponen berupa:
keputusan tentang jenis produk, bentuk produk, kaitan merek,
penjualnya, jumlah kebutuhan produk, waktu pembelian dan
cara pembayarannya.34
Menelaah hasil tinjauan ketiga pendapat di atas, maka
peneliti pada akhirnya menyimpulkan bahwasannya
keputusan pembelian (buying decision) konsumen dapat
dimaknai sebagai komitmen kuat dari sisi internal konsumen
yang terbentuk secara perseptual akibat diperolehnya berbagai
input informasi yang didapat seiring berjalannya waktu dalam
menganalisa suatu merek produk barang/jasa tertentu yang
mana hasilnya nanti akan sangat mempengaruhi sikap serta
membentuk perilaku konsumen pada aktivitas pembelian
suatu objek merek di kemudian waktu.
Keputusan pembelian (buying decision) oleh konsumen
sangatlah berbeda dengan niat beli (buying interest)
konsumen. Niat beli selalu muncul lebih dahulu sebelum
timbulnya keputusan pembelian oleh konsumen. Kaitan
proses terjadinya pembelian oleh konsumen secara berurutan
biasanya akan diawali dengan minat beli terlebih dahulu yang
muncul berdasarkan pandangan sekilas tentang produk yang
diinginkannya (gambaran produk secara umum). Bilamana
ternyata konsumen miliki minat beli yang tinggi terhadap
produk tersebut, maka ia akan melakukan upaya eksploratif