Minat Beli


Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam Perilaku
mengkonsumsi. Kotler dalam bukunya “Marketing for Hospitality and Tourism”
(2014) mengungkapkan bahwa minat beli timbul setelah adanya proses
menganalisis alternatif yang dalam proses analisisnya seseorang akan membuat
suatu rangkaian pilihan mengenai produk yang akan dibeli atas dasar merek
maupun minat.
Schiffman dan Kanuk (Hidayati, Suharyono & Fanani, 2013) menyatakan
bahwa minat menjadi salah satu aspek psikologis yang memiliki pengaruh cukup
besar terhadap sikap perilaku. Minat beli diartikan sebagai sikap senang atau
tertarik terhadap objek yang membuat seseorang berusaha untuk mendapatkannya
dengan cara membayar atau pengorbanan lainnya. Selain itu, minat membeli juga
diartikan sebagai rencana untuk membeli sebuah produk dalam waktu tertentu.
Minat beli adalah keinginan untuk memiliki produk dan akan timbul apabila
seorang konsumen sudah terpengaruh oleh informasi mengenai mutu dan kualitas
suatu produk, dapat juga terjadi karena adanya pengaruh dari orang lain (Durianto,
2013:58).
Berdasarkan penjelasan di atas, minat beli yang muncul ini menciptakan
rangsangan bahwa konsumen harus memenuhi kebutuhannya yang akan terus
terekam di dalam benak konsumen meskipun pembelian itu belum tentu akan
dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah suatu proses awal mengenai
perasaan yang timbul setelah menerima stimulus dari suatu produk atau jasa yang
dilihatnya, kemudian stimulus tersebut menimbulkan perasaan juga keinginan
untuk memiliki sehingga tertarik untuk membeli produk atau jasa tersebut pada
waktu tertentu.
Kotler dan Keller (2012;256) menyatakan bahwa perilaku membeli
dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu:
1) Budaya (culture, sub culture, dan social classes)
a. Budaya adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan,
dan tingkah laku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari
keluarga serta lembaga lainnya. Dalam hal ini, pergeseran budaya
serta nilai-nilai dalam keluarga masuk dalam budaya.
b. Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai
terpisah berdasarkan pengalaman serta situasi kehidupan yang
umum. Sub budaya mencakup nasionalisme, agama, kelompok ras,
serta wilayah geografis.
c. Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen
serta teratur dengan para anggotanya yang menganut nilai, minat,
serta tingkah laku serupa
2) Sosial (kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status)
a. Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi guna
mencapai sasaran individu atau bersama. Ada beberapa kelompok
primer yang punya interaksi reguler tapi sifatnya informal, seperti
keluarga, teman, tetangga, serta rekan kerja. Ada pula kelompok
sekunder yang punya interaksi kurang reguler tapi bersifat formal,
seperti organisasi keagamaan, asosiasi profesional, serta serikat
pekerja.
b. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat. Karena suami, istri, dan anak sama-sama
berpengaruh pada proses pembelian produk dan jasa.
c. Peran dan status. Peran merupakan aktivitas yang diharapkan
dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada di sekitarnya. Tiap
peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang
diberikan masyarakat. Sering kali individu memilih produk yang dapat
menunjukkan statusnya kepada masyarakat
3) Pribadi (usia dan tahapan daur hidup, pekerjaan dan keadaan ekonomi,
kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai)
a. Umur dan tahap daur hidup Beberapa hal seperti selera akan
makanan, pakaian, perabot, tempat rekreasi, dan pembelian barang
memengaruhi daur hidup seseorang. Pemasar sering kali menentukan
sasaran pasar dalam bentuk tahap daur hidup serta mengembangkan
produk yang sesuai dengannya.
b. Pekerjaan artinya pekerjaan seseorang berpengaruh pada
barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar akan berusaha mengenali
kelompok pekerjaan yang punya minat di atas rata-rata terhadap
produk serta jasanya.
c. Keadaan ekonomi berpengaruh pada pemilihan produk. Dalam
hal ini, pemasar harus peka terhadap pendapatan masyarakat serta
indikator ekonomi.
d. Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan
lewat beberapa aktivitas, seperti pekerjaan, hobi, belanja, olahraga,
kegiatan sosial, serta minat terhadap suatu hal.
e. Kepribadian dan konsep diri. Kepribadian mengacu pada
karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang relatif
19
konsisten serta tahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri.
Kepribadian bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku konsumen
dalam memilih produk atau merek tertentu.
4) Psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, emotions, memory)
a. Motivasi yang kuat akan mendorong konsumen untuk memilih
serta membeli barang yang dibutuhkannya. Adanya motif dan
dorongan dapat membantu seseorang bertindak, terutama dalam hal
membeli produk atau jasa.
b. Persepsi seseorang yang termotivasi pastinya akan bertindak.
Karena persepsi memengaruhi motivasi dan tindakan seseorang dalam
situasi tertentu.
c. Pengetahuan menggambarkan perubahan perilaku individu
yang didasarkan pada pengalaman. Karena saat orang bertindak,
mereka belajar dan mendapat pengalaman serta pengetahuan.
d. Keyakinan dan sikap, lewat tindakan dan belajar, seseorang
akan mendapat keyakinan serta sikap. Dua faktor inilah yang
memengaruhi perilaku pembelian produk dan jasa. Keyakinan akan
membentuk citra produk dan merek. Bila ternyata keyakinan ini keliru
dan menghambat pembelian, pemasar akan meluncurkan kampanye
untuk mengoreksi keyakinan tersebut