Uji normalitas dilakukan untuk menguji data variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen) pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah
berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Dalam model regresi linier, asumsi ini ditunjukan oleh nilai error yang berdistribusi normal atau mendakati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. Pengujian normalitas data menggunakan Test Normality Kolmogorov-Smirnov dalam program SPSS.
Menurut Imam Ghozali (2011: 160) bahwa uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal.
Menurut Singgih Santoso (2012: 393) dasar pengambilan keputusan dapat
dilakukan dengan melihat angka probabilitasnya, yaitu:
1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah normal.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah tidak normal.
Analisis Korelasi Berganda (skripsi dan tesis)
Analisis korelasi berganda merupakan perluasan dari analisis korelasi sederhana. Dalam analisis korelasi berganda bertujuan untuk mengetahui bagaimana derajat hubungan antara beberapa variabel independent (Variabel X1, X2, ……., Xk) dengan variabel dependent (Variabel Y) secara bersama-sama.
Asumsi-asumsi sehubungan dengan analisis regresi berganda tersebut adalah :
- Variabel-Variabel independent dan variabel dependent mempunyai hubungan linier
- Semua variabel, baik variabel-variabel independent maupun variabel dependent, merupakan variabel-variabel random kontinyu.
- Distribusi kondisional nilai masing-masing variabel berdistribusi normal (multivariate normal distribution)
- Untuk berbagai kombinasi nilai variabel yang satu dengan yang lain tertentu, varaince dari distribusi kondisional masing-masing variabel adalah homogen (asumsu homoscedasticity berlaku untuk semua variabel)
- Untuk masing-masing variabel, nilai observasi yang satu dengan yang lain, tidak berkaitan.
Berdasarkan korelasi berganda, yang diberi notasi RY.12…..n dihitung melalui jalur terjadinya hubungan antara beberapa variabel independent (X1, X2, ……., Xn) dengan satu variabel dependent (Y), yakni yang berupa regresi linier berganda Y’ = a + b1.X1 + b2.X2 + …… + bn.Xn.
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA (skripsi dan tesis)
Analisis regresi berganda merupakan perluasan dari analisis regresi linier sederhana. Dalam regresi linier sederhana, dibuat analisis hubungan dua variabel (satu variabel independent dengan satu variabel dependent) yang dinyatakan dengan persamaan linier Y’ = a + bX, dengan tujuan membuat prediksi tentang besarnya nilai Y (variabel dependent) berdasarkan nilai X (variabel independent) tertentu.
Prediksi perubahan variabel dependent (Y) akan menjadi lebih baik apabila dimasukkan lebih dari satu variabel independent dalam persamaan liniernya (X1, X2,……..Xn). Hubungan antara lebih dari satu variabel independent dengan satu variabel dependent inilah yang dibicarakan dalam analisis regresi linier berganda. Hubungan antara banyak variabel inilah yang sesungguhnya terjadi dalam dunia nyata, karena sebenarnya kebanyakan hubungan antar variabel dalam ilmu soisal merupakan hubungan statistikal, artinya bahwa perubahan nilai Y tidak mutlak hanya dipengaruhi oleh satu nilai X tertentu tetapi dipengaruhi oleh banyak nilai X.
Model regresi berganda dengan 1 variabel dependent (Y) dengan n variabel independent (X) adalah :
Y’ = a + b1.X1 + b2.X2 + …… + bn.Xn + e
Misalnya untuk n = 2, model regresinya adalah :
Y’ = a + b1.X1 + b2.X2 + e
Dimana :
Y’ = nilai Y prediksi
X1 = Variabel bebas 1
X2 = Variabel bebas 2
b1 = Koefisien regresi variabel bebas 1, adalah perubahan pada Y untuk setiap perubahan X1 sebesar 1 unit dengan asumsi X2 konstan
b2 = Koefisien regresi variabel bebas 2, adalah perubahan pada Y untuk setiap perubahan X2 sebesar 1 unit dengan asumsi X1 konstan
e = Kesalahan Prediksi (error)
Analisis regresi linier berganda, berdasarkan penelitian sampel dinyatakan dengan persamaan linier :
Y’ = a + b1.X1 + b2.X2 + …… + bn.Xn
Untuk kasus dua variabel independent, persamaan liniernya dinyatakan sebagai :
Y’ = a + b1.X1 + b2.X2
Analisis Multivariat dengan Menggunakan Metoda Dependensi (skripsi dan tesis)
Analisis multivariate dengan menggunakan metode dependensi bertujuannya untuk mengetahui pengaruh atau meramalkan nilai variable tak bebas berdasarkan lebih dari satu variable bebas yang mempengaruhi. Jika hanya ada satu variable tak bebas, dapat dilakukan dengan menggunakan: 1) Anova (Analysis of variance); 2) Ancova (Analysis of covariance); 3) 3 Regresi berganda; 4) Analisis diskriminan; atau 5) Analisis Konjoin. Jika variable tak bebasnya lebih dari satu, dapat dilakukan dengan menggunakan: 1) Monova (Multy analysis of variance); 2) Moncova (Multy analysis of covariace); atau 3) Korelasi Kanonikal.
1. Anova (Analysis of variance)
Bertujuan untuk mengetahui dampak dari beberapa variable bebas yang berskala nominal/ordinal (berupa kelompok) yang disebut perlakuan (treatment) terhadap variable tak bebas yang datanya berskala interval/rasio (kuantitatif). Analisis varians dilakukan berdasarkan nilai atau score yang disesuaikan
2. Ancova (Analysis of covariance)
Bertujuan untuk mengetahui perbedaan tentang nilai rata-rata dari variable tak bebas terkait dengan pengaruh dari variable bebas terkontrol. Variabel bebas yang kategori (nonmetrik: nominal dan ordinal) disebut faktor sedangkan variable bebas yang metric (interval atau rasio) disebut kovariat. Penggunaan kovariat untuk menyingkirkan (to remove) variasi yang tidak ada hubungannya (extraneous variation) dengan variable tak bebas oleh karena pengaruh (efek) dari faktor yang dianggap lebih penting. Variasi pada variable takbebas disebabkan oleh adanya kovariat disingkirkan melalui suatu penyesuaian (adjustment) terhadap nilai rata-rata variable tak bebas di dalam setiap kondisi treatment atau perlakuan (kategori/level). Signifikansi efek baik gabungan dari kovariat maupun efek dari setiap kovariat sebagai individu, diuji dengan criteria F yang tepat. Koefisien untuk kovariat memberikan pendalaman (provide insights) tentang efek atau pengaruh yang kovariat digunakan (exert) pada variable tak bebas Y. Analisis kovarian merupakan analisis yang paling tepat untuk faktor / variable bebasnya berbentuk kategori atau data nonmetrik, yaitu data beskala nominal atau ordina.
3. Regresi berganda
Adalah metode yang tepat dipergunakan untuk masalah penelitian yang melibatkan satu variable tak bebas Y yang datanya berbentuk skala interval/rasio (kuantitatif) yang mempengaruhi atau terkait dengan lebih dari satu variable bebas X yang skala pengukurannya nominal/ordinal (kualitatif) maupun interval/rasio (kuantitatif). Tujuannya untuk memperkirakan/meramalkan nilai Y, jika semua variable bebas diketahui nilainya. Persamaan regresi linear berganda dibentuk dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square method). Selain itu juga untuk mengetahui besarnya pengaruh dari setiap variable bebas yang terdapat dalam persamaan.
4. Analisis Diskriminan
Bertujuan untuk memahami perbedaan kelompok (group differences) dan meramalkan peluang bahwa suatu objek penelitian (pelanggan, karyawan, mahasiswa, barang) akan masuk/menjadi anggota kelompok tertentu berdasarkan pada beberapa variable bebas yang datanya berskala interval/rasio (kuantitatif). Kelompok (group) merupakan variable tak bebas datanya beskala nominal/ordinal. Analisis diskriminan cocok dipergunakan jika variable tak bebasnya berupa kelompok, bisa dikotomus (dua kelompok, misalnya laki-laki dan perempuan) atau multi dikotomus (lebih dari dua kelompok). Peneliti harus mencari fungsi diskriminan yang dapat membedakan objek tertentu masuk kelompok yang mana berdasarkan banyaknya atribut atau variable bebas. Sedangkan yang diramalkan adalah keberadaan suatu objek tertentu temasuk pada kelompok yang mana.
5. Analisis Konjoin
Memberikan suatu ukuran kuantitatif mengenai kepentingan relative (relative importance) suatu atribut terhadap atribut yang lain dari suatu produk (barang/jasa). Dalam analisis conjoin, pelanggan diminta untuk membuat trade off judgements. Apakah suatu feature yang diinginkan pantas untuk mengorbankan feature lainnya? Kalau harus mengorbankan suatu atribut, atribut mana yang harus dikorbandkan. Jadi pelanggan memberikan informasi yang berguna dan sangat sensitive.
6. Monova (Multy analysis of variance)
Sama dengan Anova, hanya variable tak bebasnya lebih dari satu.
7. Moncova (Multy analysis of variance)
Adalah analisis yang mirip dengan Moncova, bedanya terletak pada banyaknya variable tak bebas yang lebih dari satu.
8. Analisis Kanonikal (Analisis korelasi kanonikal)
Adalah perluasan dari analisis regresi berganda. Tujuannya untuk ,mengkorelasikan secara simultan (bersama-sama) beberapa variable tak bebas Y dengan beberapa variable bebas X. Jika regresi linear berganda hanya ada satu variable tak bebas Y dengan beberapa variable bebas X, dalam korelasi kanonikal ada beberapa variable tak bebas Y yang akan dikorelasikan dengan variable bebas X. Prinsip dari korelasi kanonikal adalah mengembangkan suatu kombinasi linear dari setiap kelompok variable (baik variable bebas X maupun variable tak bebas Y) sedemikian hingga memaksimumkan korelasi dari dua kelompok variable X dan Y. Dengan kata lain, akan dicari suatu kelompok timbangan (weight) untuk variable tak bebas Y dan variable bebas X yang dapat menghasilkan korelasi sederhana yang maksimum (sekuat mungkin) antara kelompok variable bebas dengan kelompok variable bebas.
Teknik Persamaan Struktural (skripsi dan tesis)
Teknik multivariat dependen dan interdependen masih memiliki banyak kelemahan karena belum mampu menjangkau model yang lebih sophisticated (rumit) lagi. Untuk mengatasinya, digunakan teknik Structural Equation Modeling (SEM). Analisis SEM merupakan kombinasi teknik multvariat yang menganalisis hubungan secara simultan antara variabel dependen dengan independen. Menurut Raykov (2000) dalam Kurniawan dan Yamin (2011:2) metode SEM lebih valid, dan digunakan untuk memberikan informasi yang lengkap tentang hubungan antar konstruk dan indikator, serta hubungan antar konstruk yang dihipotesiskan secara simultan. Analisis SEM secara eksplisit menghitung pengukuran error yang terjadi dalam sebuah model. Model SEM merupakan generasi kedua teknik analisis multivariat yang memungkinkan peneliti menguji hubungan yang kompleks baik recurcive maupun non recurcive. Model persamaan struktural atau SEM merupakan gabungan dari analisis faktor dan analisis jalur (path analysis) menjadi metode statistik yang lebih komprehensif (Bagozzi dan Fornel:1982) dalam Ghozali (2008c:3). Menurut Waluyo (2011:1) model-model penelitian dalam ilmu sosial dan manajemen dapat dikatakan rumit (complicated) karena bersifat multidimensional, dan memiliki berbagai pola hubungan kasualitas yang berjenjang. Untuk menganalisis model yang rumit diperlukan alat analisis yang mampu memberikan solusi terbaik, yaitu SEM
Teknik Interdependen (skripsi dan tesis)
. Dalam banyak kasus, peneliti sering mengalami kesulitan dalam menentukan jenis variabel apakah dependen atau independen. Seringkali ditemukan semua variabel adalah independen. Menurut Santoso (2006:6) hubungan antar variabel yang bersifat interdependen ditandai dengan tidak adanya variabel tergantung (dependent) dan bebas (independent). Pada jenis ini, metode multivariate yangdigunakan adalah analisis faktor, analisis cluster, Multi Dimensional Scaling Analysis (MDS) dan analisis categorical. Tujuan utama analisis interdependen adalah menganalisis mengapa dan bagaimana variabel yang ada saling berhubungan. Karena peneliti kesulitan menentukan variabel dependen atau independen, maka metode interdependen ditentukan berdasarkan jenis pengukuran variabel apakah bersifat metric atau non metric
Teknik Analisis Multivariat (skripsi dan tesis)
Terdapat tiga jenis teknik dalam analisis multivariate, yaitu : (1). Teknik dependent, (2). Teknik interdependent, dan (3). Teknik persamaan structural (structural model). Teknik dependen yaitu jika variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen. Sedangkan teknik interdependen yaitu jika semua variabel saling berpengaruh. Dengan kata lain, dalam teknik interdependen semua variabel adalah independen. Sedangkan teknik structural model atau Structural Equation Modeling (SEM) menganalisis variabel dependen dan independen secara simultan. Untuk memilih jenis analisis multivariat yang akan digunakan dalam penelitian, peneliti terlebih dahulu memperhatikan jenis pengukuran data dari variabel yang diteliti. Jenis data dari variabel yang diteliti dengan analisis multivariat dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif. Data kuantitatif dapat langsung dihitung. Menurut Widarjono (2010:2) variabel kuantitatif adalah data yang dilaporkan dalam bentuk angka atau metrik (metric number). Variabel yang diukur dengan cara ini disebut variabel yang mempunyai data metric. Contoh beberapa data metric : jumlah mahasiswa dalam satu kelas. jumlah unit mobil yang dipajang di show room, umur seseorang, gaji pegawai, berat badan seseorang, keuntungan perusahaan, jumlah pelanggan dan harga saham. Sedangkan data kualitatif tidak dapat langsung dihitung seperti pendapat pelanggan tentang kepuasan pelayanan. Data yang berasal dari variable behavioral bersifat kualitatif. Data kualitatif diukur dengan teknik penskalaan (scaling technique). Teknik skala yang terkenal adalah Skala Likert, yang dikembangkan oleh Rensis Likert. Variabel kualitatif adalah data yang dilaporkan tidak dalam bentuk angka atau non metrik (non metric). Variabel yang diukur dengan cara ini disebut variabel yang mempunyai data non metric. Data kualitatif diukur dalam bentuk atribut atau karakteristik. Sering juga disebut data kategori, karena memiliki karakteristik beberapa kategori.
Konsep Analisis Statistik Mulivariat (skripsi dan tesis)
Menurut Widarjono (2010:1) analisis multivariat merupakan salah satu analisis statistik yang berkaitan dengan banyak variabel. Analisis statistik bisa dikelompokkan berdasarkan jumlah variable, yaitu : univariate, bivariate dan multivariate.
Regresi berganda (skripsi dan tesis)
Adalah metode yang tepat dipergunakan untuk masalah penelitian yang melibatkan satu variable tak bebas Y yang datanya berbentuk skala interval/rasio (kuantitatif) yang mempengaruhi atau terkait dengan lebih dari satu variable bebas X yang skala pengukurannya nominal/ordinal (kualitatif) maupun interval/rasio (kuantitatif). Tujuannya untuk memperkirakan/meramalkan nilai Y, jika semua variable bebas diketahui nilainya. Persamaan regresi linear berganda dibentuk dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square method). Selain itu juga untuk mengetahui besarnya pengaruh dari setiap variable bebas yang terdapat dalam persamaan.
Analisis Kovarian (Analysis of covariance/Ancova ) (skripsi dan tesis)
Bertujuan untuk mengetahui perbedaan tentang nilai rata-rata dari variable tak bebas terkait dengan pengaruh dari variable bebas terkontrol. Variabel bebas yang kategori (nonmetrik: nominal dan ordinal) disebut faktor sedangkan variable bebas yang metric (interval atau rasio) disebut kovariat. Penggunaan kovariat untuk menyingkirkan (to remove) variasi yang tidak ada hubungannya (extraneous variation) dengan variable tak bebas oleh karena pengaruh (efek) dari faktor yang dianggap lebih penting. Variasi pada variable takbebas disebabkan oleh adanya kovariat disingkirkan melalui suatu penyesuaian (adjustment) terhadap nilai rata-rata variable tak bebas di dalam setiap kondisi treatment atau perlakuan (kategori/level). Signifikansi efek baik gabungan dari kovariat maupun efek dari setiap kovariat sebagai individu, diuji dengan criteria F yang tepat. Koefisien untuk kovariat memberikan pendalaman (provide insights) tentang efek atau pengaruh yang kovariat digunakan (exert) pada variable tak bebas Y. Analisis kovarian merupakan analisis yang paling tepat untuk faktor / variable bebasnya berbentuk kategori atau data nonmetrik, yaitu data beskala nominal atau ordina.
Jenis Multidimensional Scalling (skripsi dan tesis)
Berdasarkan skala pengukuran dari data kemiripan, MDS dibedakan atas:
Prinsip Dasar dan Tujuan Analisis (skripsi dan tesis)
Analisis Multidimensional Scalling (MDS) merupakan salah satu teknik peubah ganda yang dapat digunakan untuk menentukan posisi suatu obyek lainnya berdasarkan penilaian kemiripannya. MDS disebut juga Perceptual Map. MDS berhubungan dengan pembuatan map untuk menggambarkan posisi sebuah obyek dengan obyek lainnya berdasarkan kemiripan obyek-obyek tersebut. MDS juga merupakan teknik yang bisa membantu peneliti untuk mengenali (mengidentifikasi) dimensi kunci yang mendasari evaluasi objek dari responden (pelanggan). Konsep dan ruang lingkup penskalaan multidimensional (multidimensional scaling=MDS) dalam riset pemasaran dan menguraikan berbagai aplikasinya; menguraikan langkah-langkah yang harus dilalui di dalam penskalaan multidimensional tentang data persepsi, meliputi perumusan masalah, mendapatkan data input, memilih prosedur MDS, memutuskan banyaknya dimensi, memberikan interpretasi kepada konfigurasi (configuration) dan memberikan penilaian (to asses) keandalan dan kesahihan (reability and validity), menjelaskan penskalaan data preferensi; menjelaskan analisis korespondensi dan kebaikan serta kelemahannya; memahami hubungan antar MDS, analisis diskriminan, dan analisis faktor. MDS dapat menentukan: 1. Dimensi apa yang dipergunakan oleh responden ketika mengevaluasi objek. 2. Berapa dimensi yang akan dipergunakan untuk masalah yang dihadapi (sedang diteliti). 3. Kepentingan relatif dari setiap dimensi. 4. Bagaimana objek dikaitkan atau dihubungkan secara perseptual? Dua teknik yang terkait untuk menganalisis persepsi dan preferensi pelanggan ialah analisis penskalaan multidimensional dan analisis konjoin (multidimensional scaling and conjoint analysis). Namun di dalam makalah ini akan ditunjukkan langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan analisis penskalaan dimensional. MDS digunakan untuk mengetahui hubungan interdepensi atau saling ketergantungan antar variabel atau data. Hubungan ini tidak diketahui melalui reduksi ataupun pengelompokan variabel, melainkan dengan membandingkan variabel yang ada pada setiap obyek yang bersangkutan dengan menggunakan perceptual map. Konsep dasar MDS adalah pemetaan. Analisis penskalaan multidimensional ialah suatu kelas prosedur untuk menyajikan persepsi dan preferensi pelanggan secara spasial dengan menggunakan tayangan yang bisa dilihat ( a visual display). Persepsi atau hubungan antara stimulus secar psikologis ditunjukkan sebagai hubungan geografis antara titik-titik di dalam suatu ruang multidimensional. Sumbu dari peta spasial diasumsikan menunjukkan dasar psikologis (phychological basis) atau dimensi yang mendasari (underlying dimensions) yang dipergunakan oleh pelanggan/ responded untuk membentuk persepsi dan preferensi untuk stimulus. Analisis penskalaan multidimensional dipergunakan didalam pemasaran untuk mengenali (mengidentifikasi), hal-hal berikut.
Teknik dalam MDS (skripsi dan tesis)
Menurut (Gudono, 2014), ada beberapa jenis algoritma MDS dan oleh karena itu jenis MDS dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori. Berikut adalah MDS berdasarkan skala pengukuran yang terbagi menjadi dua yaitu:
- MDS Metrik
Data yang digunakan dalam MDS metrikadalah data rasio. Tujuan MDS metric adalah untuk mendapat konfigurasi titik-titik data dalam ruang multidimensi yang kedekatan (proximity) jaraknya menunjukkan kesamaan dengan data observasi.
- MDS Nonmetrik
Tujuan MDS nonmetrik adalah untuk menetapkan hubungan nonmonotonik antara jarak antar titik dengan kesamaan yang diobservasi. Keunggulan MDS nonmetric adalah bahwa teknik ini tidak membutuhkan asumsi mengenai fungsi transformasi yang mendasarinya. Satu-satunya asumsi yang diperlukan hanyalah bahwa data yang diolah merupakan data ranking (atau ordinal).
Syarat-Syarat MDS (skripsi dan tesis)
Untuk menggunakan MDS, persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
- Model telah dispesifikasi dengan tepat.
- Telah menggunakan level pengukuran yang tepat. Misalnya untuk MDS metrik sebaiknya menggunakan skala rasio atau interval.
- Jumlah objek paling tidak sebanyak dimensi. Jika jumlah objek kurang dari jumlah dimensi maka MDS akan tidak stabil, jika jumlah objek sedikit lebih banyak jumlah dimensi maka R2 akan terinflasi. Jumlah objek paling tidak empat kali jumlah dimensi ditambah 1.
- Skala yang digunakan setara dan jika tidak setara maka ukuran yang digunakan sebaiknya adalah ukuran yang distandarisasi (standardized value).
- Komparabilitas: objek yang diperbandingkan seharusnya memiliki kesamaan tertentu yang cukup berarti sehingga pantas diperbandingkan
- Ukuran sampel yang banyak memang tidak dipersyaratkan tetapi ukuran objek (variabel) minimum adalah 4.
Analisis Multidimensional Scaling (MDS)
Menurut Gudono (2014), multidimensional scaling (MDS) merupakan teknik algoritma yang berguna untuk mengidentifikasi dimensi mendasari evaluasi atas objek atau untuk menentukan fitur dasar objek yang diamati. Sedangkan menurut Sarwono (2013), MDS atau disebut juga perceptual mapping adalah suatu prosedur yang memungkinkan seorang peneliti menentukan citra relatif yang dilihat pada seperangkat objek, misalnya produk, perusahaan, atau hal lain yang berhubungan dengan persepsi.
Perbedaan persepsi di antara semua objek direfleksikan di dalam jarak relatif di antara objek-objek tersebut di dalam suatu ruangan multidimensi
Forced Ranking Scales (skripsi dan tesis)
Forced ranking scales termasuk kedalam skala komperatif yang dihasilkan berupa skala rating atau rank-order bukan skala sikap (nonkomperatif) di mana pada skala ranking ini responden diminta untuk mengurutkan atau memberi ranking atau jenjang yang lebih tinggi ke jenjang yang lebih rendah kemudian jumlah ranking dari semua responden digunakan untuk mendapatkan peringkat ranking dari masing-masing kombinasi dan merek yang ada. Data yang diperoleh dari skala ini termasuk data ordinal yang berbasis ranking bukan data ordinal yang berbasis pada skala likert. Skala ini menjadi sulit digunakan apabila objek yang diranking berjumlah banyak. Banyak variable yang bisa diukur dengan instrumen ini, misalnya tingkat kepentingan atribut, preferensi merek dan kesamaan merek (Simamora, 2005)
Produk dan Atribut Produk (skripsi dan tesis)
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan penelitian. (Tjiptono, 2008)
Positioning berdasarkan atribut produk dari smartphone ini meliputi meliputi desain, fitur, dan layar.Pendekatan positioning selanjutnya adalah berdasarkan harga.Positioning berdasarkan aspek penggunaan dari smartphone ini meliputi kemudahan dalam penggunaan. Positioning berdasarkan manfaat dari smartphone ini meliputi kamera, processor, memori, baterai, dan masa pemakaian
Analisis Positioning (skripsi dan tesis)
Menurut Sutojo (2009) mendefinisikan positioning sebagai tindakan menempatkan diri secara tepat di setiap segmen pasar, dilakukan dengan jalan membandingkan kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan perusahaan pesaing yang beroperasi dalam segmen pasar yang sama.
Menurut Tjiptono (2008), paling tidak ada 7 pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning yaitu:
- Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan (attribute
positioning). Pemilihan atribut yang akan dijadikan basis positioning harus
dilandaskan pada 7 kriteria berikut:
– Derajat kepentingan (importance).
– Keunikan (distinctiveness).
– Superioritas.
– Communicability
– Preemptive.
– Terjangkau (affordability).
– Kemampulabaan (profitability).
- Positioning berdasarkan harga dan kualitas (price and quality positioning).
- Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi (use/application positioning).
- Positioning berdasarkan pemakai produk (user positioning).
- Positioning berdasarkan kelas produk tertentu (product class positioning).
- Positioning berkenaan dengan pesaing (competitor positioning).
- Positioning berdasarkan manfaat (benefit positioning).
Adapun tujuan pokok analisis positioning adalah:
- Untuk menempatkan atau memposisikan produk di pasar sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing.
- Untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal pokok kepada para pelanggan, yaitu untuk apa produk tersebut berdiri, untuk apakah produk tersebut, dan bagaimana produk tersebut menerima evaluasi dari pelanggan
TUJUAN UMUM PENELITIAN (skripsi dan tesis)
Uraian di atas memperlihatkan bahwa penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu/masalah dengan melakukan tindakan tertentu (misalnya memeriksa, menelaah, mempelajari dengan cermat/sungguh-sungguh) sehingga diperoleh suatu temuan berupa kebenaran, jawaban, atau pengembangan ilmu pengetahuan. Terkait dengan ilmu pengetahuan, dapat dikemukakan tigatujuan umum penelitianyaitu:
- Tujuan Eksploratif,penelitian dilaksanakan untuk menemukan sesuatu (ilmu pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu. Ilmu yang diperoleh melalui penelitian betul-betul baru belum pernah diketahui sebelumnya.
- Tujuan Verifikatif, penelitian dilaksanakan untuk menguji kebenaran dari sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada. Data penelitian yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap infromasi atau ilmu pengetahuan tertentu.
- Tujuan Pengembangan, penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan atau memperdalam ilmu pegetahuan yang telah ada
Pengertian Metode Penelitian (skripsi dan tesis)
KERANGKA KONSEP (skripsi dan tesis)
Kerangka konsep merupakan turunan dari kerangka teori yang telah disusun sebelumnya dalam telaah pustaka. Kerangka konsep merupakan visualisasi hubungan antara kelengkapan identifikasi berbagai variabel, yang dirumuskan oleh peneliti setelah membaca berbagai teori yang ada dan kemudian menyusun teorinya sendiri yang akan digunakannya sebagai landasan untuk penelitiannya. Pengertian lainnya tentang kerangka konsep penelitian yaitu kerangka hubungan antara konsep – konsep yang akan diukur atau diamati melalui penelitian yang akan dilakukan. Diagram dalam kerangka konsep harus menunjukkan hubungan antara variabelvariabel yang akan diteliti. Kerangka yang baik dapat emberikan informasi yang jelas kepada peneliti dalam memilih desain penelitian
KERANGKA TEORI (skripsi dan tesis)
Kerangka teori merupakan visualisasi hubungan antara berbagai variabel untuk menjelaskan sebuah fenomena (Wibowo,2014). Hubungan antara berbagai variabel digambarkan dengan lengkap dan menyeluruh dengan alur dan skema yang menjelaskan sebab akibat suatu fenomena. Sumber pembuatan kerangka teori adalah dari paparan satu atau lebih teori yang terdapat pada tinjauan pustaka. Pemilihan teori dapat menggunakan
salah satu teori atau memodifikasi dari berbagai teori, selama teori yang dipilih relevan dengan keseluruhan substansi penelitian yang akan dilakukan.
Kerangka teori yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar dalam menyusun kerangka teori yang menghasilkan hipotesis.Di bidang rekam medis dan informasi kesehatan, teori yang berkembang belum sebanyak teori-teori di bidang kesehatan lainnya.Teori yang diadopsi masih rujukan lama untuk pendokumentasian rekam medis dan
masih dipakai hingga sekarang.Selama belum terjadi perubahan pada teori lama, maka teori tersebut masih dapat dipergunakan.
Cara membuat telaah atau tinjauan pustaka (skripsi dan tesis)
Tinjauan pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca dan menelah jurnaljurnal penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian
yang akan dilakukan. Berikut langkah-langkahnya:
a. Diawali dengan menentukan topik-topik dari informasi yang akan dicari atau dengan menggunakan kata kunci untuk lebih memudahkan pencarian kemudian mencari sumber yang relevan baik dari buku ajar, jurnal cetak maupun jurnal elektronik dan lain sebagainya. Biasakan segera untuk selalu menulis referensi secara lengkap di daftar
pustaka agar tidak terlewat atau kelupaan.
b. Merangkum dari setiap bacaan yang diperlukan dalam tulisan penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan kalimat sendiri untuk menghidari plagiarisme
c. Memperhatikan gaya bahasa penulisan apakah mudah dimengerti atau tidak dengan cara berulang ulang membaca tulisan sendiri
d. Mengelompokkan hasil temuan pustaka dalam satu topik yang sama, kemudian menganalisis content bacaan dan selanjutnya dibuat ringkasannya.
e. Menyusun semua ringkasan hasil telaahan dalam sebuah tulisan secara sistematis, berkesinambungan dan menyeluruh sehingga terbentuk kerangka berfikir ilmiah secara utuh dalam satu kesatuan. Sistematika penulisan tinjauan pustaka dapat mengacu pada judul penelitian, karena judul penelitian memberikan gambaran variabel yang akan diteliti. Dimana hasil rangkuman yang telah dikumpulkan sebelumnya tersebut kemudian dituangkan disesuaikan dengan pengelompokkan kajian atau berdasarkan
variabel
Tujuan telaah pustaka (skripsi dan tesis)
Tujuan telaah pustaka menurut Wibowo(2014) antara lain:
a. memperoleh informasi yang ilmiah dan kredibel,
b. memperoleh data dan informasi yang berguna untuk menyusun latar belakang, dimana data dan teori dalam latar belakang dapat menggambarkan besaran masalah, keseriusan masalah dan kesensitifan masalah,
c. memperoleh teori terbaru dan terkini,
d. bagi peneliti pemula, dapat membantu dalam menemukan ide atau topik
penelitian,
e. membantu dalam menemukan variabel-variabel apa saja yang masuk dalam
penelitian dan metode penelitiannya yang sesuai,
f. berlajar cara menyusun atau menuangkan ide ke dalam sebuah tulisan dengan mengamati tulisan atau karya peneliti lain, dan
g. memperoleh informasi tentang keterbatasan peneliti lain sehingga dapat
dijadikan masukan dan pelajaran agar tidak melakukan kesalahan yang sama.
Pendeskripsian Teori (skripsi dan tesis)
Menurut Wibowo (2014) langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan variabel beserta jumlah variabel yang akan diteliti.
b. Mencari referensi sebanyak banyaknya baik melalui buku, jurnal penelitian maupun laporan akhir penelitian seperti skripsi, tesis, disertasi yang relevan dengan penelitian yang akan diteliti.
c. Melihat daftar isi dan mencari topik yang relevan dengan variabel yang akan diteliti. Perhatikan bacaan dari mulai judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel penelitian, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran.
d. Mencari referensi definisi dari setiap variabel yang akan diteliti, pilih definisi yang paling sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
e. Membaca seluruh isi topik penelitian dari setiap sumber data yang dibaca dan kemudian menuangkannya dalam sebuah tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang digunakan harus dicantumkan di daftar pustaka.
Kegunaan Teori (skripsi dan tesis)
Secara umum teori mempunyai tiga fungsi yaitu untuk menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction) dan pengendalian (control). Secara lengkap Cooper and Schindler (2003) dalam Wibowo (2014), menyatakan bahwa kegunaan teori dalam penelitian adalah:
- Untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup penelitian, termasuk menjelaskan apa saja variabel yang akan diteliti.
- Sebagai prediksi dan pemandu untuk menemukan fakta dan sebagai dasar dalam menentukan hipotesis penelitian serta untuk menyusun instrumen penelitian.
- Digunakan dalam pembahasan antara lain sebagai penjelasan atau justifikasi terhadap hasil penelitian dan juga digunakan untuk dibandingkan dengan hasil penelitian. Hasil temuan penelitian tersebut selanjutnya dijadikan dasar untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.
- Merangkum fakta yang ditemukan pada sampel penelitian dalam rangka generalisasi terhadap populasi
- Untuk memprediksi fakta lebih lanjut dengan mempelajari kondisi-kondisi menuju kepada kejadian itu.
PENGERTIAN TUJUAN PENELITIAN (skripsi dan tesis)
Tujuan penelitian merupakan arah atau acuan suatu penelitian yang memberikan arahan bagi peneliti secara jelas apa yang akan dicapai. Tujuan penelitian harus dirumuskan dalam bentuk pernyataan secara jelas dan terukur. Tujuan penelitian pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
- Tujuan Umum Pernyataan satu tujuan dalam lingkup besar yang erat dengan pertanyaan dalam rumusan masalah.
- Tujuan Khusus Pernyataan tujuan dalam lingkup kecil, yang merupakan turunan dari tujuan umum. Tujuan khusus dinyatakan lebih operasional dan menjadi arahan secara detail untuk tahapan penelitian selanjutnya.
PENULISAN LATAR BELAKANG (skripsi dan tesis)
Latar belakang merupakan yang pertama kali dibahas dalam Bab I. Penjelasan yang dipaparkan dalam latar belakang sangat penting dalam rangka untuk memberikan pemahaman dan meyakinkan pembaca bahwa penelitian yang diusulkan sangat penting untuk dilakukan. Dalam latar belakang diuraikan tentang alasan (justifikasi) mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan dengan menguraikan besaran masalah, keseriusan masalah, kesensitifan masalah seperti yang telah dijelaskan di halaman sebelumnya. Berdasarkan Dicantumkannya data dukung seperti jumlah kasus atau angka proporsi kejadian diawali dari mulai data global/dunia, kemudian data nasional, data propinsi, kabupaten/kota hingga tempat/lokasi masalah tersebut terjadi. Pemaparan data dukung ditunjukkan dengan gambar segitiga menunjukkan bahwa pemaparan yang lebih sedikit pada data global atau umum dan semakin banyak dikupas tentang data di tingkat bawah atau ujung tombak dalam pelaksanaan penelitian. Masalah yang didukung dengan data menunjukkan bahwa kejadiannya valid atau kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan fakta. Fakta-fakta tersebut diuraikan dalam bentuk narasi disertai dengan justifikasi yang didasari oleh hasil penelitian orang lain, teori yang mendasari penelitian, pengalaman peneliti misalnya dalam bentuk studi pendahuluan, dampak dari permasalahan, serta alternatif pemecahan masalahnya. Uraian substansi justifikasi tersebut ditunjukkan dengan gambar segitiga terbalik artinya bahwa pemaparan data bersifat deduktif yaitu dari hal umum mengerucut ke hal khusus, semakin ke bawah uraian semakin terperinci, detail dan makin fokus serta tajam.
Menyusun Judul Penelitian (skripsi dan tesis)
Judul merupakan cerminan dari masalah dan tujuan penelitian serta dapat memberikan gambaran penelitian. Seseorang akan mencari atau membaca judul terlebih dahulu sebelum membaca isinya. Judul dapat membuat seseorang tertarik untuk membaca isinya walaupun sebelumnya mungkin tidak bermaksud untuk membacanya. Untuk membuat judul yang tepat sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan memerlukan beberapa persyaratan, antara lain:
1. Judul penelitian sebaiknya memberikan gambaran keseluruhan isi penelitian yang akan dilaksanakan seperti variabel-variabel yang akan diteliti dan lokasi atau tempat penelitian serta waktu penelitian.
2. Judul dibuat dalam kalimat sederhana dan tidak terlalu panjang, ada beberapa teori yang menyebutkan bahwa judul tidak boleh lebih dari 14 – 16 kata, sehingga apabila penelitian memerlukan judul yang panjang sebaiknya dibuat subjudul.
3. Judul sebaiknya tidak menggunakan singkatan, kecuali yang sudah baku.
4. Judul sebaiknya dibuat dalam kalimat netral, tidak menggunakan kalimat tanya.
5. Penulisan nama tempat atau lokasi penelitian dengan mempertimbangkan tujuan penelitian dan local specific. Apabila tujuan penelitian spesifik dan khas hanya terjadi di tempat tersebut maka nama tempat harus dicantumkan. Namun apabila penelitian tersebut dapat mewakili atau menggambarkan kejadian di tempat lainnya maka nama tempat tidak perlu dicantumkan.
6. Penulisan waktu dalam judul dengan mempertimbangkan kekhasan waktu dan tempat.Apabila masalah penelitian terjadi di tempat dan waktu yang spesifik dan khas maka sebaiknya waktu perlu dicantumkan dalam judul.
Cara Membuat Rumusan Masalah (skripsi dan tesis)
Penelitian Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan penelitian yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data dalam sebuah penelitian. Rumusan masalah dibuat mengacu kepada uraian masalah pada latar belakang, kemudian diidentifikasi secara spesifik sehingga rumusan masalah jelas dan fokus. Terdapat beberapa syarat dalam membuat rumusan masalah:
- Kalimat disusun dalam bentuk kalimat tanya, supaya pertanyaan lebih bersifat tajam dan khas
- Substansi yang dikemukakan pada pertanyaan penelitian lebih spesifik dan tidak bermakna ganda.
- Pertanyaan dikemukakan secara terpisah apabila terdapat beberapa pertanyaan atau beberapa permasalahan.
Syarat Masalah Penelitian (skripsi dan tesis)
Tidak semua masalah dapat diangkat menjadi masalah penelitian. Hulley dan Cummings dalam Satroasmoro dan Ismael (2014) mengungkapkan bahwa agar suatu masalah layak untuk diangkat menjadi masalah penelitian, maka diperlukan syarat-syarat FINER (feasible, interesting, novel, ethical, relevant):
- Kemampulaksanaan (feasible)
Suatu masalah penelitian dapat dijawab dengan penelitian. Dengan memperhatikan berbagai pertimbangan seperti aspek metodologi khususnya tentang besar sampel, dimana untuk penelitian kuantitatif harus memenuhi jumlah sampel minimal atau jumlah harus berdasarkan hasil perhitungan rumus besar sampel,biaya, sarana, waktu, dan lainlain.Pertimbangan-pertimbangan teknis tersebut dapat menentukan apakah masalah dapat dijawab melalui penelitian atau tidak.
- Menarik (Interesting)
Peneliti harus memiliki minat dan ketertarikan terhadap masalah penelitiannya. Seseorang yang tertarik terhadap sesuatu maka akan semangat untuk berupaya untuk dapat menyelesaikannya dengan sebaik-baiknya dan seideal mungkin sesuai dengan tujuan atau target. Sebaliknya, apabila tidak berminat maka akan cenderung melaksanakannya dengan terpaksa atau seadanya.
- Memberi nilai baru (Novelty)
Penelitian yang dilakukan dapat memberikan sesuatu hal yang baru atau masalah yang diangkat kekinian sesuai dengan issue yang sedang berkembang di masyarakat. Meski demikian bukan berarti penelitian yang dilakukan tidak boleh sama dengan penelitian sebelumnya. Penelitian dapat dilakukan juga untuk membuktikan apakah hasilnya konsisten sama dengan hasil penelitian sebelumnya ataukah bertentangan. Dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda, atau dengan menambahkan variabel penelitian lainnya, apakah hasilnya akan berbeda ataukah sama.
- Etis (ethical)
Penelitian yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan etika.Etika adalah ilmu tentang benar dan salah atau tentang hak dan kewajiban, sementara etis adalah hal yang sesuai dengan etika yang telah berlaku dan disepakati secara umum.Dikatakan etis bila sudah sesuai dengan norma-norma sosial, agama dan lainnya yang diterima secara umum.Dikatakan tidak etis bila tidak sesuai dengannorma-norma sosial, agama, dan lainnya yang diterima secara umum.Khusus penelitian yang melibatkan manusia sebagai sampel penelitian, harus medapatkan telaahan dan persetujuan komisi etik terlebih dahulu sebelum melaksanakan penelitian.
- Relevan (relevant)
Penelitian yang dilakukan harus relevan dengan ilmu pengetahuan khususnya sesuai dengan bidang yang ditekuninya.Penelitian juga harus relevan dengan keadaan saat ini sehingga masalah penelitian harus aktual dan sesuai dengan issue yang berkembang saat ini dan berdasarkan sumber informasi atau referensi yang mutakhir.
Langkah-langkah Menemukan Masalah Penelitian (skripsi dan tesis)
Langkah-langkah dalam menemukan dan menentukan masalah penelitian adalah sebagai berikut:
- Menentukan Area Penelitian
Area penelitian merupakan bidang ilmu atau pekerjaan yang selama ini digeluti dan dapat dijadikan patokan dalam menentukan masalah penelitian.Area penelitian menjadi batasan dalam sebuah penelitian sehingga kajiannya lebih fokus dan spesifik.Bagi profesi tertentu seperti peneliti atau dosen, melakukan penelitian yang konsisten dan kontinyu dalam satu area/bidang penelitian merupakan suatu keharusan dalam upaya pendalaman dan peningkatan pengembangan keilmuannya.
- Menentukan Topik Penelitian
Topik penelitian merupakan pernyataan inti setelah menentukan area penelitian terlebih dahulu. Keraf dalam Wibowo (2014) menyebutkan tiga syarat topik penelitian yaitu:
- Topik yang ditentukan merupakan hal yang menjadi minat dan menarik bagi peneliti tersebut untuk diteliti.
- Topik penelitian harus spesifik dan fokus.
- Topik penelitian merupakan bidang yang dikuasai oleh peneliti. Semakin tinggi tingkat pengetahuan dan penguasaan terkait materi yang akan diteliti maka akan semakin mudah peneliti tersebut dalam merumuskan tahapan selanjutnya.
- Menentukan Masalah Penelitian
Menentukan area dan topik penelitian merupakan runtutan dalam menemukan masalah, tanpa mengetahui area dan topik yang akan diteliti maka akan kesulitan dalam menentukan masalah apa yang akan diangkat dalam sebuah penelitian, karena area dan topik dalam satu disiplin ilmu saja sangat banyak apalagi area dan topik yang terlalu luas atau umum. Masalah penelitian merupakan dasar penelitian dilakukan. Bila tidak ada masalah tentunya tidak ada yang perlu dilakukan. Masalah merupakan hal paling penting untuk beranjak ke tahap selanjutnya. Apapun jenis penelitiannya semua memerlukan masalah sebagai langkah awal untuk melakukan penelitian. Baik penelitian observasional desktiptif, analitik cross sectional, case control dan cohort, atau eksperimen.
Sumber Masalah Penelitian (skripsi dan tesis)
Masalah penelitian dapat dikembangkan dari berbagai sumber, antara lain:
a. Kepustakaan berupa buku teks atau bahan ajar, jurnal ilmiah, dan lain-lain. Hasil temuan ataupun teori dinyatakan dengan jelas dan terperinci baik perbedaan maupun persamaannya dengan hasil-hasil temuan terdahulu dan saat ini. Hal-hal yang masih bertentangan dari temuannya tersebut dapat dijadikan sumber masalah pada penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, rekomendasi hasil-hasil penelitian dari jurnal atau laporan penelitian juga dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.
b. Pengalaman sendiri ataupun orang lainyang merasakan adanya suatu
permasalahan sewaktu melakukan praktik ataupun dalam pekerjaan sehari-hari. Setiap orang mungkin memiliki pengalaman yang sama ataupun berbeda saat praktik, tergantung dari temuan masalah, sudut pandang serta kelimuannya masing-masing. Seorang yang professional atau memiliki pengetahuan yang cukup dan sesuai bidangnya akan dapat mengidentifikasi masalah dari pengalamannya tersebut.
c. Seminar-seminar yang diselenggarakan oleh organisasi profesi ataupun akademisi yang menyajikan topik-topik terkini di bidangnya dapat dijadikan sumber inspirasi dalam menemukan masalah penelitian. Pada saat sesi diskusi biasanya banyak peserta yang bertanya tentang masalah-masalah yang terkait dengan pekerjaannya masing-masing.
d. Pendapat para ahli yang sifatnya masih spekulatif. Walaupun demikian, tentunya ada dasarnya mengapa para ahli mengemukakan pendapat tertentu. Hal ini dapat dikembangkan dan dicari landasan teorinya dan dikembangkan dalam sebuah penelitian.
e. Berita terkini melalui surat kabar atau televisi bahkan dari internet,
PENGERTIAN RUMUSAN MASALAH (skripsi dan tesis)
Masalah adalah suatu kesenjangan (gap) antara teori dan kenyataan atau perbedaan antara teori dengan prakteknya. Masalah ini biasanya muncul dan ditemukan oleh mahasiswa pada saat melakukan praktikum di lahan praktik. Berbekal pengetahuan melalui praktik yang telah dipelajari sebelumnya, namun terkadang kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya. Sebenarnya kesenjangan tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa tapi oleh semua orang yang berkecimpung dalam dunia akademik maupun praktisi di dunia kerja. Untuk mengatasi kesenjangan yang dirasakan oleh seseorang yang berkecimpung baik di dunia akademisi maupun praktisi, maka perlu dirumuskan dan ditentukan terlebih dahulu masalah apa yang layak diangkat untuk dicari jawabannya melalui sebuah penelitian
Pengertian Penelitian Eksperimen (skripsi dan tesis)
Penelitian Eksperimen atau percobaan (Ekspeimental research) adalah suatu penelitian yang dengan melakukan kegiatan percobaan (eksperiment),yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu atau eksperimen tertentu. Ciri khusus dari penelitian eksperimen adalah adanya percobaan atau trial atau intervensi.Percobaan ini berupa perlakuan atau intervensi terhadap suatu variable. Dari perlakuan tersebut, diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variable lain.
Dalam penelitian eksperimen sering digunakan kontrol. Yang dimaksudkan dengan kontrol dalam hal ini adalah suatu keolmpok atau individu yang tidak dikenai perlakuan atau percobaan. Kontrol di dalam penelitian eksperimen ini sangat penting untuk melihat perbedaan perubahan variabel terpengaruh antara kelompok yang dikenai perlakuan dengan yang tidak dikenai perlakuan atau kontrol.
Tujuan utama penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara mengadakan intervensi atau mengenakan perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen, kemudian hasil (akibat) dari intervensi tersebut dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Pengertian Penelitian Kohort (skripsi dan tesis)
Penelitian kohort dalah rancangan penelitian epidemiologi analitik observasional yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar berdasarkan status penyakit.
Penelitian kohort sering juga disebut penelitian follow up atau penelitian insidensi, yang dimulai dengan sekelompok orang (kohort) yang bebas dari penyakit, yang diklasifikasikan ke dalam sub kelompok tertentu sesuai dengan paparan terhadap sebuah penyebab potensial terjadinya penyakit atau outcome.
Penelitian dengan rancangan kohort merupakan penelitian, dimana peneliti mengelompokkan atau mengklasifikasikan kelompok terpapar dengan kelompok tidak terpapar, untuk kemudian diamati sampai waktu tertentu untuk melihat ada tidaknya fenomena. Dengan kata lain, penelitian kohort adalah penelitian yang bertujuan mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan membandingkan kelompok terpapar (faktor penelitian) dan kelompok tidak terpapar berdasarkan status penyakit.
Ciri – ciri studi kohort adalah pemilihan subyek berdasarkan status paparannya, kemudian dilakukan pengamatan atau pencatatan apakah subyek dalam perkembangannya mengalami penyakit yang diteliti atau tidak.
PengertianPenelitian Case Control (skripsi dan tesis)
Penelitian case control atau kasus control adalah suatu penelitian (survei) analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Dengan kata lain efek (penyakit atau kasus kesehatan) diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor resiko diidentifikasi ada atau terjadinya pada waktu yang lalu.
Pengertian lain menyebutkan bahwa penelitian kasus kontrol adalah rancangan epidemiologis yang mempelajari hubungan antara paparan (amatan penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya.
Ciri penelitian ini adalah pemilihan subyek berdasarkan status penyakitnya, untuk kemudian dilakukan pengamatan apakah subyek mempunyai riwayat terpapar atau tidak. Subyek yang didiagnosis menderita penyakit disebut Kasus berupa insidensi yang muncul dan populasi, sedangkan subyek yang tidak menderita disebut Kontrol. Jenis penelitian ini dapat saja berupa penelitian restrospektif bila peneliti melihat ke belakang dengan menggunakan data yang berasal dari masa lalu. Rancangan ini dikenal dengan sifat retrospektif yaitu rancangan yang melihat kebelakang tentang suatu kejadian yang berhubungan dengan kejadian yang diteliti.
Pengertian Penelitian Cross Sectional (skripsi dan tesis)
Survey cross sectional adalah penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara factor risiko dengan efek, melalui pendekatan, observasi serta pengumpulan data sekaligus pada waktu yang bersamaan (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variable subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama. Penelitian cross sectional ini sering juga disebut penelitian transversal, dan sering digunakkan dalam penelitian-penelitian epidemiologi. Atau dengan kata lain cross sectional adalah suatu penelitian dimana variable-variabel yang termasuk factor risiko dan varibel-variabel yang termasuk efek di observasi sekaligus pada waktu yang sama.
Pengertian Penelitian Studi Korelasi (skripsi dan tesis)
Penelitian korelasional bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel walaupun tidak diketahui apakah hubungan tersebut merupakan hubungan sebab–akibat atau bukan. Yang dimaksud hubungan korelatif adalah hubungan yang menyatakan adanya adanya perubahan pada satu variabel yang diikuti oleh perubahan pada variabel yang lain. Dalam hubungan korelatif dilihat keeratan hubungan antara kedua variabel, oleh karenanya dalam penelitian ini harus melibatkan paling sedikit dua variabel.
Untuk uji statistik, menggunakan analisis korelasi. Dalam analisis ini nantinya akan didapatkan suatu angka yang dinamakan koefisien korelasi. Angka korelasi yang mendekati angka 1 ditafsirkan sebagai korelasi yang sangat kuat. Sedangkan angka koefisien korelasi yang mendekati nol ditafsirkan sebagai korelasi yang tidak kuat (lemah), dan angka korelasi sama dengan nol (= 0) ditafsirkan sebagai tidak ada korelasi.
Disamping itu, dikenal juga Korelasi Positif dan Korelasi Negatif.
Korelasi positif: Diperoleh hubungan yang setara, artinya: kenaikan nilai satu variabel diikuti dengan kenaikan nilai variabel yang lain.
Korelasi negatif: Diperoleh hubungan yang bertolak belakang, artinya kenaikan nilai pada satu variabel diikuti Penurunan nilai variabel lain.
Pengertian Penelitian Comparative study (studi perbandingan) (skripsi dan tesis)
Penelitian dengan menggunakan metode studi perbandingan (Comparative Study) dilakukan dengan cara membandingkan persamaan dan perbedaan sebagai fenomena untuk mencari faktor–faktor apa/situasi bagaimana yang dapat menyebabkan timbulnya suatu peristiwa tertentu. Studi ini dimulai dengan mengadakan pengumpulan fakta tentang faktor – faktor yang menyebabkan timbulnya suatu gejala tertentu, kemudian dibandingkan. Setelah mengetahui persamaan dan perbedaan penyebab, selanjutnya ditetapkan bahwa sesuatu faktor yang menyebabkan munculnya suatu gejala pada objek yang diteliti, itulah yang sebenarnya yang menyebabkan munculnya gejala tersebut. Atau dengan memperbandingkan faktor atau variabel mana yang paling berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi pada hasil penelitian yang sedang dilakukan. Perlu ditekankan di sini, bahwa dalam desain penelitian ini tidak ada perlakuan atau intervensi sama sekali dari peneliti.
Pengertian Case Study (Studi Kasus) (skripsi dan tesis)
Merupakan penelitian / penyelidikan yang mendalam (indepth study) tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia didalamnya yg dilakukan sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap. Case study dapat dilakukan terhadap seorang individu; sekelompok individu (keluarga, kelompok ibu hamil, ibu menyusui, manula, balita dsb); segolongan manusia (guru, bidan, perawat, suku Batak dsb) lingkungan hidup manusia (desa, kota, Pesisir dsb); atau lembaga sosial (perkawinan–perceraian, pendidikan, agama dsb).
Case Study dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang dimaksud dapat berarti satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah, atau sekelompok masyarakat di suatu daerah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis, baik dari segi yg berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi, kejadian-kejadian khusus yang muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan tertentu. Meskipun dalam case study ini yang diteliti hanya berbentuk unit tunggal, namun dianalisis secara mendalam meliputi aspek yang cukup luas, serta penggunaan berbagai teknik secara integratif.
Namun demikian, hasil penelitian case study ini masih perlu dikaji ulang dengan menggunakan jumlah Sampel yang lebih banyak agar data yang dianalisa semakin representatif sehingga lebih dapat digeneralisasikan.
Pengertian Penelitian Survei (skripsi dan tesis)
Survei adalah suatu cara penelitian deskriptifyang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang cukup banyak dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk membuat suatu penilaian terhadap suatu kondisi atau penyelenggaraan program di masa sekarang, dan hasilnya digunakan untuk membuat suatu perbaikan di masa yang akan datang. Survei tidak dilaksanakan untuk melihat deskripsi dari suatu keadaan saja, tetapi juga untuk menjelaskan hubungan antar variabel yang diteliti. Mutu dari survei tergantung atas jumlah sampel, taraf perwakilan tiap sampel, dan tingkat kepercayaan informasi yang didapat dari sampel itu.
Pendekatan dalam membuat Perceptual Map (skripsi dan tesis)
Berdasarkan pendekatannya, MDS dibedakan atas:
- Pendekatan turunan
Pendekatan yang mengumpulkan data persepsi dengan pendekatan berbasis
pada atribut.
Keuntungannya:
-Untuk mengidentifikasi atau mengenali responden dengan persepsi yang
homogen.
-Responden dikelompokkan berdasarkan penilaian atribut.
-Memudahkan pembuatan nama pada dimensi.
Kelemahannya:
-Peneliti harus mengidentifikasi semua atribut yang penting
-Peta spasial yang diperoleh tergantung pada atribut yang dikenali.
- Pendekatan Langsung
Pendekatan yang mengumpulkan data persepsi dengan pendekatan berbasis
pada non atribut.
Keuntungannya:
-Peneliti tidak harus mengenali/mengidentifikasi suatu set atribut yang
penting.
-Responden membuat pertimbangan kemiripan dengan kriterianya sendiri,
seperti dalam situasi normal.
Kelemahannya:
-Kriteria tersebut sangat dipengaruhi oleh merek atau stimulus yang sedang
dievaluasi.
-Sulit dalam pemberian nama pada dimensi peta spasial.
Pendekatan langsung lebih sering dipergunakan daripada pendekatan berbasis atribut. Namun demikian, mungkin lebih baik menggunakan keduanya sebagai suatau komplemen (Supranto,2004)
Berdasarkan skala pengukuran dari data kemiripan, MDS dibedakan atas:
- MDS berskala metrik
MDS metrik mengasumsikan bahwa data adalah kuantitatif (interval dan ratio).
- MDS berskala nonmetrik
MDS nonmetrik mengasumsikan bahwa data adalah kualitatif (nominal dan ordinal).
Prosedur penskalaan multidimensional scaling mengasumsikan bahwa input data ordinal akan tetapi menghasilkan data metrik. Jarak dalam peta spasial yang dihasilkan diasumsikan sebagai skala interval (metrik). Prosedur ini menemukan dalam suatu dimensionality tertentu, bahwa suatu peta spasial yang rank order-nya berasal dari jarak antara merek atau stimulus yang diperkirakan akan mempertahankan atau menghasilkan kembali input urutan peringkat atau input rank order. Sebaliknya, metode penskalaan mutidimensional metrik mengasumsikan bahwa input data berupa metrik. Oleh karena output atau hasil juga metrik, suatu hubungan yang kuat antara data input dan output dipertahankan dan mutu metrik dari input data juga dipertahankan. Seperti diketahui data metrik biasa berupa skala interval atau rasio. Metode metrik dan non-metrik memberikan hasil yang sama (Supranto, 2004). Menurut Malhotra (2010:354), prosedur MDS dengan menggunakan data metrik maupun non metrik akan memberikan hasil yang sama.
Teori Antrian (skripsi dan tesis)
Antrian adalah kondisi kejadian yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya antrian penumpang pesawat di Bandara Adisutjipto. Menurut Taha (2007:546), fenomena menunggu atau mengantri merupakan hasil langsung dari keacakan dalam operasional pelayanan fasilitas. Secara umum, kedatangan pengantri kedalam suatu sistem dan waktu pelayanan untuk pengantri tersebut tidakdapat diatur dan diketahui waktunya secara tepat, namun sebaliknya fasilitas operasional dapat diatur sehingga dapat mengurangi antrian.Pada sistem antrian terdapat tiga komponen dasar yaitu:
- Kedatangan atau input sistem
Kedatangan memiliki karakteristik seperti ukuran populasi, perilaku, dan sebuah distribusi statistik.
- Tipe antrian, atau antrian itu sendiri
Karakteristik antrian mencakup apakah jumlah antrian terbatas atau tidak terbatas panjangnya dan materi atau orang-orang yang ada didalamnya.
- Fasilitas pelayanan
Karakteristiknya meliputi desain dan distribusi statistik untuk pelayanan.
Prinsip Dasar Rancangan Percobaan (skripsi dan tesis)
Perancangan percobaan dikatakan sah atau valid jika memenuhi tiga prinsip dasar berikut.
a. Ulangan
Ulangan adalah pengalokasian suatu perlakuan tertentu terhadap beberapa unit percobaan pada kondisi yang seragam (Mattjik & Sumertajaya, 2006: 61). Pengulangan dilakukan dengan maksud antara lain: 1) Menduga ragam dari galat percobaan. 2) Menduga galat baku (standard error) dari rata-rata perlakuan. 3) Meningkatkan ketepatan percobaan. 4) Memperluas presisi kesimpulan percobaan, yaitu melalui pemilihan dan penggunaan satuan-satuan percobaan yang lebih bervariasi. b. Pengacakan
Pengacakan diperlukan agar rancangan percobaan yang dilakukan terhindar dari pengaruh subjektivitas karena dalam penelitian ilmiah diperlukan logika dan objektivitas. Dengan melakukan pengacakan maka setiap unit percobaan memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan suatu perlakuan tertentu. Pengacakan perlakuan pada unit-unit percobaan dapat dilakukan dengan menggunakan tabel bilangan acak, sistem lotere, atau dengan bantuan software komputer (Harjosuwono dkk, 2011: 3).
c. Pengendalian Lingkungan (Local Control)
Pengendalian lingkungan adalah usaha untuk mengendalikan keragaman yang muncul akibat keheterogenan kondisi lingkungan. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengendalikan lingkungan antara lain dengan melakukan pengelompokan (blocking) satu arah, dua arah, maupun multi arah. Pengelompokan dikatakan baik jika keragaman di dalam kelompok lebih kecil daripada keragaman antar kelompok. Untuk mencapai hal tersebut maka kelompok yang dibentuk harus tegak lurus dengan arah keragaman unit percobaan (Mattjik & Sumertajaya, 2006: 63). Pembentukan kelompok biasanya lebih didasarkan pada kondisi atau karakteristik objek percobaan yang digunakan dengan syarat kelompok tidak berinteraksi dengan perlakuan. Tujuan dari pengelompokan ini adalah untuk mereduksi pengaruh dari peubahpeubah yang tidak terkendali
d. Tujuan
Menurut Mattjik & Sumertajaya (2006: 61), dalam melakukan suatu perancangan percobaan tentunya ada tujuan tertentu yang ingin didapatkan. Adapun tujuan secara umum dari suatu perancangan percobaan adalah:
a. Memilih peubah terkendali (X) yang paling berpengaruh terhadap respon (Y).
b. Memilih gugus peubah X yang paling mendekati nilai harapan Y.
c. Memilih gugus peubah X yang menyebabkan keragaman respon
d. Memilih gugus peubah X yang mengakibatkan pengaruh peubah tak terkendali paling kecil.
paling kecil.
4. Unsur
Suatu perancangan percobaan memiliki beberapa unsur yang sangat berpengaruh terhadap hasil percobaan (Mattjik & Sumertajaya, 2006: 64). Unsur-unsur tersebut antara lain:
a. Unit percobaan
Unit percobaan adalah unit terkecil dalam suatu percobaan yang diberikan suatu perlakuan. Unit terkecil ini dapat berupa petak lahan, individu, sekelompok ternak, dan sebagainya tergantung percobaan yang sedang dilakukan.
b. Perlakuan
Perlakuan merupakan suatu prosedur atau metode yang diterapkan pada unit percobaan. Umumnya perlakuan ini merupakan faktor yang ingin diselidiki dalam suatu percobaan.
c. Satuan amatan
Satuan amatan adalah anak gugus dari unit percobaan tempat di mana respon perlakuan diukur. Satuan amatan ini merupakan bagian yang nantinya akan diamati responnya terhadap perlakuan yang diberikan.
d. Galat
Galat atau kesalahan percobaan adalah keragaman yang diakibatkan oleh ketidakmampuan materi percobaan yang diperlakukan sama untuk menghasilkan perilaku yang sama pula (Harjosuwono dkk, 2011: 4). Galat percobaan berguna untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh perlakuan atau menguji asal perlakuan dari populasi yang sama atau tidak. Selain itu galat juga berfungsi untuk menunjukkan efisiensi dari suatu rancangan percobaan serta mengukur keragaman suatu pengamatan terhadap unit-unit percobaan.
5. Klasifikasi
Rancangan percobaan merupakan suatu kesatuan dari rancangan perlakuan, rancangan lingkungan, dan rancangan pengukuran. Rancangan perlakuan merupakan rancangan yang berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan dipilih sehingga nantinya sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sementara rancangan lingkungan adalah rancangan yang berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan dikenakan pada unit percobaan. Sedangkan rancangan pengukuran membicarakan tentang bagaimana respon percobaan diamati dari unit-unit percobaan yang diteliti. Ketiga bentuk rancangan ini dikombinasikan sehingga nantinya akan membentuk suatu perancangan percobaan yang lengkap (Mattjik & Sumertajaya, 2006: 66).
Dalam pernyataan lain menyebutkan bahwa beberapa istilah dalam rancangan percobaan yang perlu diketahui antara lain :
1. Perlakuan (Treatment)
Perlakuan ialah prosedur atau metode yang diharapkan pada unit percobaan, misalnya bahan pembuatan mesin yang berbeda dan lain sebagainya.
2. Faktor
Faktor ialah variabel yang dapat berupa variabel kualitatif maupun variabel kuantitatif yang dicobakan dalam percobaan sebagai penyusun struktur
3. Taraf atau Level
Taraf ialah nilai-nilai dari faktor yang dicobakan daam percobaan, misalkan tingkatan temperatur yang berbeda, jenis bahan cetakan yang berbeda dan lain sebagainya.
4. Pengamatan berulang
Pengamatan berulang ialah pengamatan yang dilakukan berulang kali dalam waktu yang berbeda pada suatu objek atau satuan amatan yang sama untuk mengetahui keragaman yang muncul pada respon.
Pengertian Rancangan Percobaan (skripsi dan tesis)
Percobaan adalah suatu tindakan atau pengamatan khusus yang dilakukan untuk memperkuat atau melemahkan/meniadakan sesuatu yang meragukan, terutama kondisi yang ditentukan oleh peneliti. Selain itu percobaan juga dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan untuk menemukan beberapa prinsip atau pengaruh yang tidak/belum diketahui serta menguji atau menjelaskan pendapat atau kebenaran yang diketahui atau diduga (Harjosuwono dkk, 2011: 2). Untuk dapat mengetahui prinsip atau pengaruh sesuatu terhadap kondisi tertentu diperlukan suatu rangkaian percobaan terencana yang disebut dengan perancangan percobaan. Menurut Harjosuwono dkk (2011: 2), perancangan percobaan adalah suatu pola atau prosedur yang dipergunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh data dalam penelitian. Dengan kata lain perancangan percobaan adalah prosedur untuk menempatkan perlakuan ke dalam unit-unit percobaan dengan tujuan mendapatkan data yang memenuhi persyaratan ilmiah.
Klasifikasi Metode Prakiraan/Perkiraan/Forecasting (skripsi dan tesis)
Pada umumnya teknik prakiraan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung dari cara melihatnya, yaitu :
- Dilihat dari sifat penyusunannya
- Prakiraan yang subjektif, yaitu prakiraan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil prakiraan tersebut.
- Prakiraan yang objektif, yaitu prakiraan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisaannya.
- Dilihat dari jangka waktu prakiraannya
- Prakiraan jangka pendek (short term forecasting), yaitu prakiraan yang dilakukan untuk penyusunan hasil prakiraan yang jangka waktunya harian hingga setiap jam.
- Prakiraan jangka menengah (mid term forecasting), yaitu prakiraan yang dilakukan untuk penyusunan hasil prakiraan yang jangka waktunya mingguan hingga bulanan.
- Prakiraan jangka panjang (long term forecasting), yaitu prakiraan yang
dilakukan untuk penyusunan hasil prakiraan yang jangka waktunya tahunan atau beberapa tahun kedepan. Biasanya dapat digunakan untuk mempersiapkan ketersediaan unit pembangkitan, sistem transmisi, serta distribusi.
- Dilihat dari sifat prakiraan yang telah disusun
- Prakiraan kualitatif, yaitu prakiraan yang didasarkan atas kualitatif pada masa lalu. Hasil prakiraan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil prakiraan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang berfsifat intuisi, judgement atau pendapat dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya
- Prakiraan kuantitatif, yaitu prakiraan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil prakiraan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang digunakan dalam prakiraan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh hasil prakiraan yang berbeda, adapun yang perlu diperhatikan dari penggunaan metode tersebut, adalah baik tidaknya metode yang digunakan, sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil prakiraan dengan kenyataan yang terjadi.
Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai-nilai perbedaanatau penyimpangan yang mungkin. Prakiraan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila; adanya informasi tentang keadaan lain, informasitersebut dapat dituliskan dalam bentuk data, dan dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang.
Pengertian Peramalan/Perkiraan/Forecasting (skripsi dan tesis)
Prakiraan pada dasarnya merupakan suatu dugaan atau prediksi mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di masa yang akan datang. Prakiraan dapat disebut juga dengan peramalan yang ilmiah (educated guess). Setiap pengambilan keputusan yang menyangkut keadaan di masa yang akan datang, maka pasti ada prakiraan yang melandasi pengambilan keputusan tersebut (Assauri, 1984). Prakiraan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Asumsi dasar dalam penerapan teknik prakiraan adalah:
Tipe Data Dalam Time Series (skripsi dan tesis)
Dalam time series terdapat empat macam tipe pola data, yaitu:
Konsep Dasar Time Series (skripsi dan tesis)
Sifat Peramalan (skripsi dan tesis)
Berdasarkan sifatnya, peramalan dibedakan menjadi:
Pengertian Peramalan (skripsi dan tesis)
Peramalan pada dasarnya merupakan proses menyusun informasi tentang kejadian masa lampau yang berurutan untuk menduga kejadian di masa depan (Frechtling, 2001: 8). Peramalan bertujuan mendapatkan ramalan yang dapat meminimumkan kesalahan meramal yang dapat diukur dengan Mean Absolute Percent Error (MAPE) (Pangestu, 1986: 1). Peramalan pada umumnya digunakan untuk memprediksi sesuatu yang kemungkinan besar akan terjadi misalnya kondisi permintaan, banyaknya curah hujan, kondisi ekonomi, dan lain-lain. Atas dasar logika, langkah dalam metode peramalan secara umum adalah mengumpulkan data, menyeleksi dan memilih data, memilih model peramalan, menggunakan model terpilih untuk melakukan peramalan, evaluasi hasil akhir.
Kelemahan Dalam Analytic Hierarchy Process (AHP) (skripsi dan tesis)
kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut :
- Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subjektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.
- Metoda AHP ini hanya metoda matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.
Prinsip Dasar Analytic Hierarchy Process (AHP) (skripsi dan tesis)
Dalam menyelesaikan persoalan dengan metode AHP ada beberapa prinsip dasar yang harus dipahami antara lain.
(1) Decomposition
Decomposition adalah memecahkan atau membagi problema yang utuh menjadi unsur — unsurnya ke bentuk hirarki proses pengambilankeputusan, dimana setiap unsur atau elemen saling berhubungan. Strukturhirarki keputusan tersebut dapat dikategorikan sebagai complete danincomplete. Suatu hirarki keputusan disebut complete jika semua elemenpada suatu tingkat memiliki hubungan terhadap semua elemen yang adapada tingkat berikutnya, sementara hirarki keputusan incompletekebalikan dari hirarki yang complete. Hirarki masalah disusun digunakan untuk membantu prosespengambilan keputusan dalam sebuah sistem dengan memperhatikanseluruh elemen keputusan yang terlibat
(2) Comparative Judgement
Comparative Judgement adalah penilaian yang dilakukan berdasarkan kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentudalam kaitannya dengan tingkatan di atasnya. Comparative Judgement merupakan inti dari penggunaan AHP karena akan berpengaruh terhadapurutan prioritas dari elemen — elemennya. Hasil dari penilaian tersebutakan diperlihatkan dalam bentuk matriks pairwise comparisons yaitumatriks perbandingan berpasangan memuat tingkat preferensi beberapaalternatif untuk tiap kriteria. Skala preferensi yang digunakan yaitu skala 1yang menunjukkkan tingkat yang paling rendah (equal importance) sampaidengan skala 9 yang menunjukkan tingkatan yang paling tinggi (extremeimportance).
(3) Synthesis of Priority
Synthesis of Priority dilakukan dengan menggunakan eigen vektormethod untuk mendapatkan bobot relatif bagi unsur—unsur pengambilankeputusan.
(4) Logical Consistency
Logical Consistency dilakukan dengan mengagresikan seluruheigen vektor yang diperoleh dari berbagai tingkatan hirarki dan selanjutnya diperoleh suatu vektor composite tertimbang yang menghasilkan urutanpengambilan keputusan
Tahapan Dalam Analytic Hierarchy Process (AHP) (skripsi dan tesis)
Tahapan—tahapan pengambilan keputusan dalam metode AHP pada dasarnya adalah sebagai berikut:
- Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan
- Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkandengan kriteria-kriteria dan alternaif-alternatif pilihan yang ingindirangking.
- Membentuk matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkankontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masingtujuan atau kriteria yang setingkat diatasnya. Perbandingan dilakukanberdasarkan pilihan atau judgement dari pembuat keputusan denganmenilai tingkat tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemenlainnya
- Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen didalam matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.
- Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya, jika tidakkonsisten maka pengambilan data (preferensi) perlu diulangi. Nilai eigenvector yang dimaksud adalah nilai eigen vector maximum yang diperolehdengan menggunakan matlab maupun dengan manual.
- Mengulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
- Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan.Nilai eigen vector merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untukmensintesis pilihan dalam penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkathirarki terendah sampai pencapaian tujuan.
- Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak memenuhi dengan CR < 0, 100maka penilaian harus diulang kembali
Landasan Aksiomatik Analytic Hierarchy Process (AHP) (skripsi dan tesis)
Analytic Hierarchy Process (AHP) mempunyai landasan aksiomatik yang terdiri dari :
(1)Resiprocal Comparison, yang mengandung arti bahwa matriksperbandingan berpasangan yang terbentuk harus bersifat berkebalikan.Misalnya, jika A adalah f kali lebih penting dari pada B maka B adalah1/fkali lebih penting dari A.
(2) Homogenity, yaitu mengandung arti kesamaan dalam melakukanperbandingan. Misalnya, tidak dimungkinkan membandingkan jerukdengan bola tenis dalam hal rasa, akan tetapi lebih relevan jikamembandingkan dalam hal berat
(3) Dependence, yang berarti setiap level mempunyai kaitan (completehierarchy) walaupun mungkin saja terjadi hubungan yang tidak sempurna(incomplete hierarchy)
(4) Expectation, yang berarti menonjolkon penilaian yang bersifat ekspektasidan preferensi dalam pengambilan keputusan. Penilaian dapat merupakandata kuantitatif maupun yang bersifat kualitatif.
Pengertian Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) (skripsi dan tesis)
Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan teori umum mengenai pengukuran. Empat macam skala pengukuran yang biasanya digunakan secara berurutan adalah skala nominal, ordinal, interval dan rasio. Skala yang lebih tinggi dapat dikategorikan menjadi skala yang lebih rendah, namun tidak sebaliknya. Pendapatan per bulan yang berskala rasio dapat dikategorikan menjad itingkat pendapatan yang berskala ordinal atau kategori (tinggi, menengah, rendah) yang berskala nominal. Sebaliknya jika pada saat dilakukan pengukuran data yangdiperoleh adalah kategori atau ordinal, data yang berskala lebih tinggi tidak dapatdiperoleh. AHP mengatasi sebagian permasalahan itu. (Saaty,2001) AHP digunakan untuk menurunkan skala rasio dari beberapa perbandingan berpasangan yang bersifat diskrit maupun kontinu. Perbandingan berpasangan tersebut dapat diperoleh melalui pengukuran aktual maupun pengukuran relatif dari derajat kesukaan, atau kepentingan atau perasaan. Dengan demikian metode ini sangatberguna untuk membantu mendapatkan skala rasio dari hal-hal yang semula sulit diukur seperti pendapat, perasaan, prilaku dan kepercayaan. (Saaty,2001) Penggunaan AHP dimulai dengan membuat struktur hirarki atau jaringan daripermasalahan yang ingin diteliti. Di dalam hirarki terdapat tujuan utama, kriteria-kriteria, sub kriteria-sub kriteria dan alternatif-alternatif yang akan dibahas.
Perbandingan berpasangan dipergunakan untuk membentuk hubungan di dalamstruktur. Hasil dari perbandingan berpasangan ini akan membentuk matrik dimanaskala rasio diturunkan dalam bentuk eigen vektor utama atau fungsi-eigen. Matriktersebut berciri positif dan berbalikan, yakni aij = 1/ aji. (Saaty,2001)Sebagai studi kasus, dilakukan pengumpulan data tentang nilaikepentingan faktor-faktor yang berpengaruh dalam hal melakukan perjalananmenuju tempat kuliah. Data tersebut berupa data perbandingan berpasangandengan skala 1-9. Data yang terkumpul tersebut diolah dengan metode AHP yangsebelumnya dilakukan perhitungan geometrik rerata untuk mendapatkan matriksperbandingan berpasangan, kemudian diuji nilai consistency ratio (CR)-nya yaitudata yang CR-nya kurang dari 10% yang dianggap konsisiten. Untukmendapatkan hasil yang diharapkan, dilakukan analisa sensitivitas terhadapprioritas pemilihan alternatif moda yang ada. Analisa ini dilakukan dengan caratrial dan error pada masing-masing faktor. Dengan cara ini dapat dilihatkecenderungannya sehingga dapat diketahui pengaruhnya terhadap pergeseranprioritas pemilihan alternatif moda
Teori Efisiensi dalam metode DEA (skripsi dan tesis)
Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar atau dalam pandangan matematika didefinisikan sebagai perhitungan rasio output (keluaran) dan atau input (masuk) atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari suatu input yang digunakan.nDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, efisiensi diterjemahkan dengan daya guna. Ini menunjukkan bahwa efisiensi selain menekankan pada hasilnya, juga ditekankan pada daya atau usaha/pengorbanan untuk mencapai hasil tersebut agar tidak terjadi pemborosan. Sedangkan menurut Ghiselli dan Brown The term efficiency has a very exact definition, It is expessed as the ratio of output to input. Jadi, menurut Ghiselli dan Brown istilah efisiensi mempunyai pengertian yang sudah pasti, yaitu menunjukkan adanya perbandingan antara output dan input.
Farrel mengemukakan bahwa efisiesi perusahaan terdiri dari dua komponen, yaitu:18
- Efisiensi Teknis
Efisiensi ini mencerminkan kemampuan untuk memproduksi output semaksimal mungkin dari input yang ada. Efisien secara teknis bukan berarti efisien dalam hal efisiensi harga atau alokatif.
- Efisiensi Alokatif/Harga
Allocative efficiency menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan input dalam proporsi yang optimal yang juga memasukkan perhitungan biaya. Dicision Making Unit (DMU) dianggap efisien alokatif jika DMU menghasilkan outputnya dengan biaya seminimal mungkin dengan menggunakan minimal input.
Kedua komponen ini kemudian dikombinasikan untuk menghasilkan ukuran efisiensi total atau efisiensi ekonomis (economic efficiency).
Model VRS (Variabel Return to Scale) (skripsi dan tesis)
Model ini dikembangkan oleh Banker, Charnes, dan Cooper (model BCC) pada tahun 1984 dan merupakan pengembangan dari model CCR. Model ini beranggapan bahwa perusahaan tidak atau belum beroperasi pada skala yang optimal. Asumsi dari model ini adalah bahwa rasio antara penambahan input dan output tidak sama (variable return to scale). Artinya, penambahan input sebesar x kali tidak akan menyebabkan output meningkat sebesar x kali, bisa lebih kecil atau lebih besar dari x kali. Peningkatan proporsi bisa bersifat increasing return to scale (IRS) atau bisa juga bersifat decreasing return to scale (DRS). Hasil model ini menambahkan kondisi convexity bagi nilai-nilai bobot
Model Constant Return to Scale (CRS) (skripsi dan tesis)
Model constant return to scale dikembangkan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes (Model CCR) pada tahun 1978. Model ini mengasumsikan bahwa rasio antara penambahan input dan output adalah sama (constant return to scale). Artinya, jika ada tambahan input sebesar x kali, maka output akan meningkat sebesar x kali juga. Asumsi lain yang digunakan dalam model ini adalah bahwa setiap perusahaan atau Dicision Making Unit (DMU) beroperasi pada skala yang optimal. Nilai efisiensi selalu kurang atau sama dengan 1. DMU yang nilai efisiensinya kurang dari 1 berarti inefisiensi sedangkan DMU yang nilai efisiensinya sama dengan 1 berarti DMU tersebut efisien.
Teori Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (skripsi dan tesis)
Data Envelopment Analysis (DEA) merupakan sebuah metode optimasi program matematika yang mengukur efisiensi teknik suatu Dicision Making Unit (DMU), dan membandingkan secara relatif terhadap DMU yang lain. Teknik analisis DEA didesain khusus untuk mengukur efisiensi relatif suatu DMU dalam kondisi banyak input maupun output. Efisiensi relatif suatu DMU adalah efisiensi suatu DMU dibanding dengan DMU lain dalam sampel yang menggunakan jenis input dan output yang sama. DEA memformulasikan DMU sebagai program linear fraksional untuk mencari solusi, apabila model tersebut ditransformasikan ke dalam program linear dengan nilai bobot dari input dan output.
Efisiensi relatif DMU dalam DEA juga didefinisikan sebagai rasio dari total output tertimbang dibagi total input tertimbang (total weighted output/total weighted input). Setiap DMU diasumsikan bebas menentukan bobot untuk setiap variabel-variabel input maupun output yang ada, asalkan mampu memenuhi dua kondisi yang disyaratkan, yakni:
- Bobot tidak boleh negatif
- Bobot harus bersifat universal. Hal ini berarti setiap DMU dalam sampel
harus dapat menggunakan seperangkat bobot yang sama untuk mengevaluasi rasionya (total weighted output/total weighted input) dan rasio tersebut tidak lebih dari 1 (total weighted output/total weighted input ≤ 1 ).
DEA berasumsi bahwa setiap DMU akan memiliki bobot yang memaksimumkan rasio efisiensinya (maximize total weighted output/total weighted input). Asumsi maksimisasi rasio efisiensi ini enjadikan penelitian DEA ini menggunakan orientasi output dalam menghitung efisiensi teknik.
Orientasi lainnya adalah meminimalisasi input, namun kedua asumsi tersebut akan diperoleh hasil yang sama. Suatu DMU dikatakan efisien secara relatif apabila nilai dualnya sama dengan 1 (nilai efisiensi 100 persen), sebaliknya apabila nilai dualnya kurang dari 1 maka DMU bersangkutan dianggap tidak efisien secara relatif atau mengalami inefisiensi.1
Tahapan dalam metode DEA (skripsi dan tesis)
Tahapan dalam pengukuran nilai efisiensi pada metode DEA adalah sebagai berikut :
1.Melakukan penentuan DMU (decision making unit)
2.Tentukan variabel input dan variabel output.
3.DIlakukan analisis untuk memperoleh nilai efisiensi relative. Terdapat 2 model yang sering digunakan, yakni Constant Return to Scale (CRS) dan Charnes-Cooper-Rhodes (CCR) Super Efficiency
4.DEA model CRS (Constant Return to Scale) dikenal juga dengan nama DEA model CCR (Charnes-Cooper-Rhodes). Pada model ini diperkenalkan suatu ukuran efisiensi untuk masing-masing DMU yang merupakan rasio maksimum antara output yang terbobot dengan input yang terbobot. Masing-masing nilai
bobot yang digunakan dalam rasio tersebut ditentukan dengan batasan bahwa rasio yang sama untuk tiap DMU harus memiliki nilai yang kurang dari atau sama dengan satu
Prinsip Kerja DEA (Data Envelopment Analysis) (skripsi dan tesis)
Prinsip kerja DEA adalah dengan membandingkan data input dan data output dari suatu organisasi data, atau yang disebut dengan Decission Making Unit (DMU), dengan data input dan output lainnya pada DMU yang sejenis. Perbandingan ini dilakukan untuk mendapatkan suatu nilai efisiensi.Efisiensi yang ditentukan dengan metode DEA adalah suatu nilai yang relatif, sehingga bukan merupakan suatu nilai mutlak yang dapat dicapai oleh suatu unit. DMU yang memiliki performansi terbaik akan memiliki tingkat efisiensi yang dinyatakan dalam nilai 100%, sedangkan DMU lain yang berada dibawahnya akan memiliki nilai efisiensi yang bervariasi, yaitu di antara 0% hingga 100%.
Model Linear Programing (skripsi dan tesis)
Salah satu ciri khas model linear programming adalah bahwa linear programming didukung oleh macam-macam asumsi yang menjadi tulang punggung model tersebut. Asumsi tersebut adalah sebagai berikut :
- Propotionality
Asumsi ini berarti bahwa naik turunnya nilai z dan penggunaan faktor-faktor produksi yang tersedia akan berubah secara sebanding (proposional) dengan perubahan tingkat kegiatan.
- Additivity
Asumsi ini berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam linear programming dianggap bahwa kenaikan nilai tujuan yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat ditumbuhkan tanpa mempengaruhi nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain.
- Divisibility
Asumsi ini mengatakan bahwa keluaran (output) yang dihasilkan oleh suatu kegiatan dapat berupa bilangan pecahan, demikian pula nilai Z yang dihasilkan.
- Deterministic (certainty)
Asumsi ini mengatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam model linear programming (aij, bj, cj ) dapat diperkirakan dengan pasti meskipun jarang digunakan tepat.
Pengertian Linear Programing (skripsi dan tesis)
Dalam hal penetapan jumlah dan jenis produksinya yang harus dihasilkan perusahaan untuk periode tertentu dapat menggunakan metode linier programming. Dengan metode linier programming perusahaan dapat menentukan kombinasi produk yang akan dihasilkan perusahaan dengan kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. Untuk itu perlu diketahui bersama apa yang dimaksud dengan linier programming merurut para ahli.
Pengertian Linear Programing berdasarkan pendapat T. Hani Handoko (1999, p379) :
Linear Programing adalah suatu metode analitik paling terkenal yang merupakan suatu bagian kelompok teknik-teknik yang disebut programisasi matematik.
Berdasarkan pendapat Sofjan Assauri (1999, p9) :
pengertian linear Programing merupakan suatu teknik perencanaan yang menggunakan model matematika dengan tujuan menemukan kombinasi-kombinasi produk yang terbaik dalam menyusun alokasi sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan yang digunakan secara optimal.
Berdasarkan pendapat Zainal Mustafa, EQ, dan Ali Parkhan (2000, p43)
Linear Programing merupakan suatu cara yang lazim digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal.
Berdasarkan pendapat Zulian Yamit (1996, p14) :
Linear programming adalah metode atau teknik matematis yang digunakan untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Ciri khusus penggunaan metode matematis ini adalah berusaha mendapatkan maksimisasi atau minimisasi.
Tujuan Linear Programing adalah mencari pemecahan persoalan-persoalan yang timbul dalam perusahaan, yaitu mencari keadaan yang optimal dengan memperhitungkan batasan- batasan yang ada.