Desa Pampang adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Paliyan Kabupaten Gunungkidul dan termasuk dalam wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas wilayah 371 Ha. Desa Pampang sangat dikenal dengan sebutan Kampung Perak karena ada banyak sekali pengrajin perak yang bermukim di desa tersebut dan memproduksi perak dengan aneka model. Bahkan kini sudah mulai merambah ke tembaga tentunya dengan biaya modal yang lebih rendah jika dibandingkan dengan perak. Lokasinya cukup mudah ditemukan karena di sepanjang jalan dari arah Yogyakarta sudah dipasang papan penunjuk arah untuk menuju Desa Pampang.
Masyarakat Desa Pampang bermata pencaharian sebagian besar sebagai petani dengan pekerjaan sampingan sebagai pengrajin perak. Pekerjaan sampingan sebagai pengrajin menjadi salah satu sumber penghasilan ketika lahan bukan sawah sedang tidak bisa menghasilkan panen yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Perak yang ada di Desa Pampang mustahil bisa bertahan dan berkembang sejak tahun 1996 sampai sekarang jika tidak ada kelompok pengrajin yang menjadi wadah para pengrajin untuk bisa bekerja dan berkarya. Kelompok pengrajin “Lestari Karya” sebagai wadah berbadan hukum tentu melakukan banyak upaya untuk bisa meningkatkan kesejahteraan para pengrajin. Penjualan perak tentu saja tidak selalu berjalan mulus sehingga menjadi salah satu tantangan yang harus ditanggulangi secara langsung oleh kelompok pengrajin “Lestari Karya”.
Desa Pampang adalah sebuah kelurahan yang terletak di perbatasan antara daerah kota dengan pesisir pantai selatan. Pampang sangat dikenal baik skala lokal maupun nasional karena ikon kerajinan peraknya yang populer. Desa Pampang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Batas wilayah Bagian Utara : Desa Pulutan Kapanewon Wonosari
Batas wilayah Bagian Selatan : Desa Mulusan dan Desa Sodo
Batas wilayah Bagian Timur : Desa Wareng Kapanewon Wonosari
Batas wilayah Bagian Barat : Desa Grogol
Pembagian wilayah desa Pampang adalah sebagai berikut :
Tabel 2. 1 Pembagian Wilayah Desa Pampang
No | Padukuhan | Jumlah RW | Jumlah RT |
1 | Kedung Dowo Kulon | 1 | 5 |
2 | Kedung Dowo Wetan | 1 | 6 |
3 | Pampang | 1 | 4 |
4 | Polaman | 1 | 4 |
5 | Jetis | 1 | 4 |
J u m l a h | 5 | 23 |
Desa Pampang terdiri dari 5 padukuhan dan 5 Rukun Warga, berdasarkan tabel di atas padukuhan Kedung Dowo Wetan memiliki jumlah Rukun Tetangga (RT) paling banyak yaitu berjumlah 6 RT. Hal ini disebabkan karena padukuhan tersebut memiliki wilayah lebih luas dibandingkan dengan padukuhan yang lainnya disusul oleh padukuhan Kedung Dowo Kulon yaitu berjumlah 5 RT. Rata-rata setiap pedukuhan memiliki 4 Rukun Tetangga (RT) yaitu di padukuhan Pampang, Polaman dan Jetis.
Desa Pampang merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Pampang Kabupaten Gunungkidul dengan luas 371 Ha dengan persentase 6,40 % dari total keseluruhan luas daerah di kecamatan Paliyan. Jarak desa ke kantor kecamatan di Kecamatan Paliyan sekitar 4,4 km. Desa Pampang terdiri dari lima pedukuhan yaitu Kedung Dowo Wetan, Kedung Dowo Kulon, Pampang, Jetis, dan Polaman. Secara umum, kondisi jalan sudah dalam keadaan yang bagus berupa aspal. Namun, ada beberapa jalan yang masih rusak khususnya yang berada di daerah perbatasan ditambah dengan kondisi penerangan jalan juga masih minim. Desa Pampang memiliki beberapa jenis lahan diantaranya tanah sawah 3,9 Ha, tanah kering 332 Ha, tanah perkebunan 20 Ha, dan tanah fasilitas umum 51,45 Ha. Struktur pemerintahan Desa Pampang adalah sebagaimana yang tercantum dalam table di bawah ini.
Tabel 2.2 Struktur Pemerintahan Desa Pampang
No | Nama | Jabatan |
1 | Iswandi, S. E | Kepala Desa |
2 | Adinda Ayu | Sekertaris Desa |
3 | Sutarjo | Kasi Pemerintahan |
4 | Dwi Hardawanto | Kasi Kesra |
5 | Kuwadi | Kasi Pelayanan |
6 | Taufiq Ridwan | Kaur Umum |
7 | Satno | Kaur Perencanaan |
8 | Pramana | Kaur Keuangan |
9 | Murjiyo | Dukuh Kedung Dowo Kulon |
10 | Sudomo | Dukuh Kedung Dowo Wetan |
11 | Endi Widayatna | Dukuh Pampang |
12 | Herulawan | Dukuh Polaman |
13 | Slamet | Dukuh Jetis |
14 | Iswanto | Staff |
15 | Astuti Rohmah | Staff |
16 | Titi Maryuti | Staff |
Desa Pampang terdiri dari 900 Kepala Keluarga dengan total penduduk 2692 jiwa. Pada tahun 2019, tercatat kepadatan penduduk di Desa Pampang mencapai 7 jiwa/ km2, adapun perinciannya sebagai berikut :
Tabel 2.3. Data Kependudukan berdasar Populasi Per Wilayah
No | Nama Padukuhan | Nama Kepala Padukuhan | Jumlah RT | Jumlah KK | Jiwa | Lk | Pr |
1 | Jetis | Slamet | 4 | 101 | 318 | 157 | 161 |
2 | Kedungdowo Kulon | Murjiyo | 5 | 205 | 577 | 290 | 287 |
3 | Kedungdowo Wetan | Sudomo | 6 | 362 | 1088 | 545 | 543 |
4 | Pampang | Endi Widayatna | 4 | 158 | 434 | 204 | 230 |
5 | Polaman | Herulawan | 4 | 89 | 275 | 145 | 130 |
TOTAL | 23 | 915 | 2692 | 1341 | 1351 |
Sebagian besar profesi penduduk di Desa Pampang adalah petani atau perkebunan dengan presentase mencapai 28,41% atau 772 jiwa, belum atau tidak bekerja 16,82% atau 457 jiwa, buruh harian lepas 13,43% atau 365 jiwa, wiraswasta 12,29% atau 334 jiwa dan sisanya terdiri dari pelajar, ibu rumah tangga, karyawan, PNS, pensiunan, perangkat desa, buruh tani, pedagang, guru, karyawan honorer, pedagang, mekanik, polisi, pembantu rumah tangga, peternak, kepala desa, sopir, kontruksi, seniman, TNI, perawat dan wartawan.
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No. | Usia | Jumlah |
1. | 1-10 tahun | 158 orang |
2. | 11-20 tahun | 288 orang |
3. | 21-30 tahun | 299 orang |
4. | 31-40 tahun | 300 orang |
5. | 41-50 tahun | 287 orang |
6. | 51-60 tahun | 282 orang |
7. | 61-70 tahun | 50 orang |
Jumlah | 2692 orang |
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk terbanyak di desa Pampang diduduki oleh penduduk usia 31 tahun sampai 50 dengan 40 tahun dengan jumlah total 300 orang dari 2692 orang. Jumlah penduduk usia 61 tahun sampai dengan 70 tahun atau usia lansia memiliki jumlah paling sedikit yaitu 50 orang dari 2692 orang.
Untuk kondisi sosial politik di Desa Pampang dapat dilihat pada jumlah organisasi kemasyarakatan yang terdiri dari 15 organisasi dengan jumlah yang berbeda-beda. Jumlah organisasi paling banyak yaitu pada organisasi kemasyarakatan simpan pinjam yang hampir tersebar di semua padukuhan yang ada di desa Pampang disusul oleh kelompok industri Kerajinan yaitu kelompok “Lestari Karya” yang berpusat di Kedung Dowo dan JPS (Jetis Pengrajin Silver) yang berpusat di Jetis.
Sarana dan prasarana fisik di Desa Pampang ini sudah cukup lengkap. Hal ini tentunya dijadikan sebagai penunjang agar Desa Pampang bisa berkembang semakin maju dari waktu ke waktu dan melalui potensi yang ada secara berkelanjutan mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat desa setempat. Sarana dan prasarana fisik yang tersedia diantaranya adalah masjid, balai pedukuhan, balai desa, lapangan, gedung sekolah, pasar, dan showroom perak. Masjid yang ada di Desa Pampang berjumlah 11 masjid yang tersebar merata di setiap dusun dan 2 mushola. Lembaga pendidikan yang ada di Desa Pampang terdiri dari 4 sekolah dengan kategori sekolah formal meliputi TK berjumlah dua sekolah dan Sekolah Dasar (SD) Negeri berjumlah dua sekolah.
Kondisi lingkungan di Desa Pampang masih cukup asri dengan banyaknya tumbuhan rindang yang tumbuh di area jalan ditambah dengan banyaknya lahan pertanian dan perkebunan. Selain itu, desa Pampang memiliki cukup potensi alam yang saat ini sudah mulai dikembangkan menjadi tempat untuk rekreasi meliputi rekreasi minat bakat perak, wisata air Bendowo, konservasi burung, dan agrowisata. Kondisi lingkungan di Desa Pampang juga cukup bersih dari sampah-sampah yang bisa di daur ulang. Tentu saja, hal ini disebabkan karena adanya bank sampah yang bisa membantu membangun kesadaran masyarakat untuk hidup bersih