Kecemasan adalah suatu reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Dimana merupakan suatu perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan. Perasaan yang tidak sesuai ataupun menentu mengakibatkan hal yang tidak menyenangkan sehinggan menimbulkan perubahan fisiologis dan psikologis (Rochman, 2010). Menurut Lubis (2009), kecemasan adalah suatu kejadian atau tanggapan yang dialami seseorang dari sebuah khayalan maupun ancaman. Seseorang mengalami Kecemasan karena adanya suatu ketidakpastian. Kecemasan ini dialami pada saat berpikir tentang sesuatu yang tidak menyenangkan yang akan terjadi. Dengan demikian kecemasan adalah suatu istilah yang menggambarkan gangguan psikologis dari seseorang karena adanya ketidakmampuan dalam menghadapi suatu masalah. Menurut Stuart (2013), faktor yang mempengaruhi kecemasan dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu yang pertama adalah Faktor prediposisi yang menyangkut tentang teori kecemasan yang disebut sebagai teori psikoanalitik. Teori ini menjelaskan tentang suatu konflik emosional yang terjadi didalam dua elemen kepribadian yaitu ego dan id. Dan yang kedua adalah teori interpersonal dimana kecemasan merupakan suatu perwujudan penolakan dari individu yang menimbulkan perasaan takut. Dan yang ketiga adalah teori perilaku dimana penilaian yang berlebihan terhadap adanya suatu bahaya didalam situasi tertentu sehingga dapat menilai ataupun merasakan kemampuan dirinya sangat rendah untuk menyelesaikan suatu ancaman, hal itu yang menjadi penyebab dari kecemasan seseorang. Yang keempat adalah teori biologis dimana otak mengandung reseptor khusus yang mengambil peran penting dalam mekanisme biologis mengenai kecemasan.