Kepercayaan Merek (skripsi dan tesis)

Kepercayaan merek adalah harapan atau probabilitas tinggi bahwa merek akan mengarah pada hasil positif bagi konsumen. Karena itu, perusahaan perlu membangun dan mempertahankan kepercayaan konsumen untuk menciptakan komitmen konsumen dari sekarang ke masa depan (Yusniar, Bahri dan Alfanda 2017). Menurut Ballester and Aleman (dalam Afif,dkk 2015) “kepercayaan merek didefinisikan sebagai harapan yang percaya diri tentang keandalan dan intensitas merek”. Ballester dan Aleman (dalam Afif, dkk 2015) mengungkapkan bahwa Keandalan merek atau kehandalan merek yang berdasarkan pada kepercayaan konsumen, berarti bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan 16 atau dengan kata lain, persepsi merek dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Keandalan merek adalah hal yang penting untuk penciptaan kepercayaan terhadap merek karena kemampuan merek memenuhi nilai yang dijanjikan akan masuk akal konsumen untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dalam hal ini, kebutuhan mereka akan keluar ketika mereka merasa terancam. Menurut Laniteri & Chiagouris (dalam Afif,dkk 2015) mengatakan bahwa ada beberapa hal yang membuat ketidakpercayaan terhadap merek, dimana ada beberapa konsumen yang lebih sinis terhadap merek, konsumen tersebut adalah konsumen yang memiliki pengalaman buruk dengan terhadap merek tersebut, struktur perusahaannya, kualitas produk yang tidak merata atau stabil, penurunan kualitas merek, dan terlalu banyak pilihan ditawarkan oleh perusahaan. Kepercayaan merek adalah diukur dengan tiga pernyataan berikut “Saya percaya mereknya”, “Merek ini aman” dan “Ini adalah merek yang jujur” (Geçti & Zengin dalam Afif,dkk 2015). Menurut teori kepercayaan – komitmen Morgan dan Hunt (dalam Pasaribu, 2017) mengatakan bahwa “kepercayaan adalah variabel kunci dalam mengembangkan keinginan yang tahan lama untuk terus mempertahankan hubungan jangka panjang, dalam hal ini merek tertentu”. Sedangkan menurut Delgado (dalam Pasaribu, 2017) mengatakan bahwa kepercayaan merek adalah harapan akan kehandalan dan intensi baik merek.    Menurut Lau & Lee (dalam Anik dan Putri, 2014) ada 3 faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek (trust in brand). Ketiga faktor tersebut adalah : a. Karakteristik merek (brand characteristic) Brand characteristic mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek. Hal ini disebabkan oleh konsumen melakukan penilaian sebelum membeli. Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek meliputi dapat iramalkan, mempunyai reputasi, dan kompeten. b. Karakteristik perusahan (company characteristic) Company characteristic yang ada dibalik suatu merek juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada dibalik merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek suatu produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu perusahaan, motivasi perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu perusahaan. Karakteristik konsumen-merek (consumer-brand characteristic). c. Consumer-brand characteristic merupakan merupakan dua kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen – merek dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan   kepribadian merek, kesukaan terhadap merek, dan pengalaman terhadap merek