Pendekatan Working Memory dari Alan Baddeley (skripsi dan tesis)

Menurut Baddeley (2000) dalam buku Matlin (2009), working memory
merupakan immadiate memory yang terdiri atas sistem-sistem multipart yang
bersifat sementara dan dapat memanipulasi informasi sebagai tugas dari kognitif
yang ditunjukkan. Pendekatan ini menekankan bahwa working memory tidak
hanya gudang penyimpanan pasif yang terdiri atas angka pada rak-rak terhadap
informasi yang diproses secara parsial sampai pada perpindahan ke lokasi yang
lainnya yakni long term memory. Oleh karenanya, Baddeley menekankan pada
manipulasi informasi kata bahwa working memory banyak memiliki meja kerja
dimana material informasi secara konstan ditangani, dikombinasikan, dan
ditransformasikan. Meja kerja ini terdiri dari material baru dan material lama yang
dipanggil dari penyimpanan long term memory. Komponen yang terdapat pada
pendekatan working memory Baddeley ini terdiri dari: Phonological loop,
visuospatial sketchpad, central executive dan episodic buffer.
 Phonological Loop
Phonological loop memproses nomor yang dibatasi pada suarasuara untuk periode waktu yang singkat. Pelafalan untuk nama-nama yang
pendek, proses rehearsal (pemanggilan kembali) dapat dilakukan dengan
cepat. Sedangkan untuk nama-nama yang panjang selalu akan
melemahkan phonological loop. Beberapa peneliti melaporkan hubungan
antara waktu pelafalan dan ketepatan recall, pelafalan kata dengan suara
keras atau menggunakan subvocalization dan pelafalan kata dengan suara
hening.
Penelitian Acoustic confusions, mengatakan bahwa penyaian
phonological loop merupakan informasi di dalam tema-tema suara atau
bunyi. Memori pada manusia dapat saja meninggalkan jejak eror untuk
acoustic confusion ini, sehingga manusia seringkali keliru menstimulus
suara yang umum (Baddeley, 2003; Wikelgren, 1965 dalam Matlin, 2009).
Kegunaan lain phonological loop ini memainkan peran yang
krusial di dalam kehidupan sehari-hari, bahkan sampai melampaui
perannya di dalam working memory (Baddeley, 2003, 2006; Morisson,
2005 dalam Matlin, 2009). Phonological loop dapat digunakan pada
kalkulasi matematika dan tugas-tugas problem solving untuk menjaga
jejak angka-angka dan informasi yang lain (Bull & Espy, 2006 dalam
Matlin, 2009). Faktanya phonological loop ini penting pada saat seseorang
sewaktu-waktu mengerjakan pekerjaan dalam tugas yang kompleks untuk
mengingat informasi dari tugas-tugas yang mengalami perpanjangan
periode waktunya (Gathercole et al, 2006; dalam Matlin, 2009).
Pada penelitian neuroscience, studi menunjukkan bahwa tugastugas phonological loop ini aktif pada bagian lobus frontal dan temporal di
dalam hemisfer otak kiri (Baddeley, 2006; Gazzaniga et al., 2002; Lustig
et al., 2005 dalam Matlin, 2009)
 Visuospatial Sketchpad
Visuospatial Sketchpad menggunakan sajian gambar yang koheren
pada tampilan visual dari suatu objek dan posisi yang relative terhadap
situasinya (Cornoldi & Vecchi, 2003; Holliworth, 2006; Logie & Della
Salla, 2005 dalam Matlin, 2009). Kemudian visuospatial sketchpad juga
menyajikan informasi visual yang diencoding dari stimulus verbal
(Baddeley, 2006; Pickering, 2006a dalam Matlin, 2009). Contoh proses
yang terjadi pada visuospatial sketchpad ini yaitu ketika seseorang
bercerita tentang sejarah, kemungkinan akan terjadi visualisasi pada situasi
yang terjadi pada apa yang diceritakan. Oleh karenanya, manusia dapat
bekerja secara simultan di dalam suatu tugas verbal dan tugas spatial dan
kapasitas visuospatial sketchpad ini bersifat terbatas (Alvarez &
Cavanagh, 2004; Baddeley, 2006; Hollingworth, 2004; Wheeler &
Treisman, 2002 dalam Matlin, 2009).
Dalam buku Matlin (2009), lan Baddeley (1996, 2006)
menggambarkan pengalaman personal yang dia buat untuk mengapresiasi
bagaimana satu tugas visuospatial dapat bercampur dengan yang lainnya.
Dia menciptakan kemungkinan untuk menunjukkan tugas yang
memerlukan mental image dengan diaktifkan ketika mencoba menemukan
jalan dari suatu lokasi lainnya (Logie, 2003 dalam Matlin, 2009).
Penelitian neuroscience mendukung bahwa tugas-tugas visual dan
spatial biasanya secara khusus aktif pada korteks di bagian hemisfer kanan
dibandingkan dengan di bagian kiri (Gazzaniga et al., 2002’ Logie, 2003;
Thompson & Madigan, 2005 dalam Matlin 2009). Lokasi yang spesifik
pada tugas otak terikat pada karakteristik yag spesifik, seperti pada tugas
yang sulit (Logie & Della Salla, 2005 dalam Matlin, 2009).
Central Executive
Central executive mengintegrasikan informasi dari phonological
loop, visuospatial sketchpad, episodic buffer, dan long term memory.
Central executive juga berperan besar dalam memfokuskan atensi, strategi
perencanaan, mentransfer informasi, dan mengkoordinasi perilaku
(Baddeley, 2001; Reuter-Lorenz & Jonides, 2007 dalam Matlin, 2009).
Oleh karena itu central executive merupakan komponen yang paling
sedikit dipahami di dalam working memory (Baddeley, 2006; Bull & Espy,
2006 dalam Matlin, 2009). Dalam kehidupan sehari-hari central executive
dapat membantu menentukan apa yang dilakukan selanjutnya serta
memiliki karakteristik merencanakan dan mengkoordinasikan, bukan
menyajikan informasi (Baddeley, 2000b, 2006; Logie, 2003: Richardson,
1996a, 1996b dalam Matlin, 2009).
Dalam buku Matlin (2009), Baddeley (1999, 2006) menjelaskan
bahwa central executive mengerjakan supervisor executive di dalam
organisasi, dan central executive memainkan peran penting ketika
menyelesaikan masalah matematika (Bull & Espy, 2006 daerbataslam
Matlin, 2009). Selain itu central executive memiliki kemampuan yang
terbatas untuk menampilkan tugas-tugas yang simultan. Cognitive
executive kita tidak bisa memakai penyelesaian angka pada waktu yang
sama, dan tidak bisa bekerja secara efektif pada dua projek secara
simultan.
Episodic Buffer
Baddeley menjelaskan episodic buffer sebagai komponen working
memory dimana informasi auditori, visual, dan spatial dapat
dikombinasikan dengan informasi dari long term memory. Susunan ini
membantu meyelesaikan permasalahan teoritis tentang bagaimana working
memory mengintegrasikan informasi dari modalities yang berbeda
(Morrison, 2005 dalam Matlin, 2009). Kemudian episodic buffer ini secara
aktif memanipulasi informasi agar dapat diintegrasi dari awal pengalaman,
menyelesaikan masalah, dan merencanakan aktifitas selanjutnya.
Episodic buffer hanya sistem memori sederhana, tidak memiliki
relatifitas yang permanen di dalam system long term memory. Beberapa
material dalam episodic buffer ini merupakan unsur verbal seperti kata
yang digunakan dan beberapa visuospatial seperti ekspresi wajah dan
bagaimana kedudukan suatu benda.