Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas working memory,
yaitu:
1. Faktor usia.
Hal ini dapat dikarenakan perbedaan perkembangan psikologis
individu pada tahap-tahap :
a. Menerima informasi
Penelitian awal menemukan bahwa anak-anak dengan usia yang
rendah kurang mampu mengambil banyak informasi ke dalam sensory
memory (atau mempertahankannya) seperti yang mampu dilakukan anakanak dengan usia yang lebih tinggi. Kemudian ditemukan bahwa anak usia
lima tahun tidak berbeda dengan orang dewasa dalam hal jumlah informasi
yang mereka terima ke dalam sensory register. Apa yang telah ditemukan
oleh penelitian awal tentang informasi yang dapat diproses anak-anak
yang lebih tua disebabkan karena mereka lebih banyak menggunakan
strategi dalam pengulangan (rehearsal) (Sprinthall & Sprinthall, 1990).
Dalam hal menerima informasi, terdapat perbedaan dalam hal
kecepatan dalam mengolah informasi, proses perhatian (atensi), dan
pengkodean. Dalam hal kecepatan proses, penelitian awal menemukan
bahwa kecepatan proses adalah fungsi langsung dari usia, juga
menimbulkan keraguan. Mungkin penemuan itu disebabkan karena anakanak yang lebih tua lebih dapat menebak stimulus apa yang akan terjadi,
karena mereka telah memiliki dasar pengetahuan. Itulah sebabnya
mengenai kecepatan proses ini masih belum jelas. Kemampuan untuk
fokus pada stimulus yang relevan adalah kunci utama dalam mentransfer
informasi dari sensory register menuju ke STM, penelitian mengenai
proses perhatian ini sangat signifikan. Banyak penelitian yang mengatakan
bahwa anak-anak yang lebih tua dapat lebih mampu dalam memfokuskan
dan mengontrol proses perhatian daripada yang lebih muda. Kemampuan
anak dalam memperhatikan stimulus yang penting dan mengabaikan
stimulus yang tidak penting merupakan fungsi langsung dari pertumbuhan
dan perkembangan. Kemampuan untuk pengkodean juga dipengaruhi oleh
komponen perkembangan.
b. Penyimpanan Informasi
Perbedaan perkembangan psikologis menyebabkan perbedaan
kemampuan menyimpan informasi. Hal ini disebabkan salah satunya oleh
strategi pengulangan (Rehearsal). Perbedaan usia mengakibatkan
perbedaan dalam strategi pengulangan yang merupakan faktor penting
agar informasi dapat ditransfer dari STM ke LTM. Semakin bertambah usia
anak, semakin terorganisir strategi pengulangan yang digunakan,
menyebabkan semakin banyak informasi yang masuk ke LTM.
c. Kemampuan Pemanggilan Kembali
Semakin berkembangnya anak, akan semakin meningkatkan
spontanitas dalam menggunakan strategi pemanggilan kembali.
2. Faktor kebudayaan juga berpengaruh terhadap kapasitas working memory.
Kebudayaan membuat anggotanya sensitif terhadap objek, kejadian dan
strategi tertentu yang dapat mempengaruhi kapasitas working memory terhadap
hal tersebut (Misty & Rogoff dalam Santrock, 2004).
3. Faktor pendidikan.
Kesalahan dalam penggunaan strategi mengingat informasi sering
berhubungan dengan kurangnya pendidikan di sekolah yang tepat (Cole &
Scribner dalam Santrock, 2004).