Pengertian Storytelling dari Beberapa Sumber (skripsi dan tesis)

 

Storytelling berasal dari Bahasa Inggris, jika dilihat dari susunan katanya, memiliki dua kata yaitu story dan telling. Story artinya cerita dan telling artinya menceritakan. Jadi padanan kata tersebut menghasilkan sebuah pengertian baru yaitu menceritakan sebuah cerita. Pengertian tersebut senada dengan arti dari Kamus Lengkap Bahasa Inggris (Echols, 1975) yang menerangkan tentang arti kata storytelling. Menurut Echols (1975), storytelling terdiri atas dua kata yaitu story berarti cerita dan telling berarti penceritaan. Penggabungan dua kata storytelling berarti penceritaan cerita atau menceritakan cerita. Storytelling juga disebut bercerita atau storytelling seperti yang dikemukakan oleh Malan (1991). Storytelling merupakan usaha yang dilakukan oleh storyteller dalam menyampaikan isi perasaan, buah pikiran atau sebuah story kepada anak-anak secara lisan. Storytelling telah didefinisikan dalam banyak arti. Di Indonesia, storytelling sering disebut juga dengan istilah storytelling. Storytelling adalah kegiatan aktif, bercerita secara terstruktur dan utuh. Maka dari kata storytelling kita peroleh kata story, yang berarti cerita atau kisah. Di masa dahulu kegiatan storytelling ditujukan untuk menghibur atau mengajarkan sesuatu kepada generasi muda. Dalam bentuk story, inti pengajaran menjadi lebih mudah diterima oleh segala usia. 126 Collin (Isbell dkk., 2004) menegaskan storytelling mempunyai banyak kegunaan di dalam pendidikan utama anak. Dia menyimpulkan bahwa story menyediakan suatu kerangka konseptual untuk berpikir, yang menyebabkan anak dapat membentuk pengalaman menjadi keseluruhan yang dapat mereka pahami. Story menyebabkan mereka dapat memetakan secara mental pengalaman dan melihat gambaran di dalam kepala mereka. Joseph Campbell, seorang akademisi yang meneliti tentang story dari seluruh dunia dalam kompilasi kuliahnya ditahun 80-an “Transformation of Myth Throught Time” menyampaikan bahwa story menjadi sangat kaya dan sarat pesan serta pelajaran hidup yang dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. (The Golden Surprise, 2014). Dari beberapa pendapat yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa story mempunyai banyak fungsi antara lain: sebagai hiburan atau pelipur lara, pendidik, sarana mewariskan nilai-nilai, protes sosial, dan juga proyeksi. Hal terpenting dalam kegiatan storytelling adalah proses. Dalam proses storytelling inilah terjadi interaksi antara storyteller dan audiencenya (dalam hal ini anak-anak). Melalui proses storytelling ini dapat terjalin komunikasi antara storyteller dengan audiencenya. Karena kegiatan storytelling ini penting bagi anak, maka kegiatan tersebut harus dikemas sedemikian rupa supaya menarik, maka dibutuhkan tahapan-tahapan dalam storytelling. Teknik yang digunakan dalam storytelling serta siapa saja pihak yang terlibat dalam kegiatan storytelling turut menentukan lancar atau tidaknya proses storytelling.