Nurhafni (2009) meneliti pengaruh modal kerja dan perputaran modal kerja terhadap return on equity (ROE) perusahaan consumer goods industry di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 36 perusahaan. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan pendekatan purposive sampling 14 method. Metode analisis data menggunakan uji regresi berganda setelah terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t, uji F dan uji koefisien determinasi yang disesuaikan. Hasil penelitian berdasarkan uji hipotesis menunjukan bahwa secara simultan terdapat pengaruh modal kerja dan perputaran modal kerja terhadap return on equity (ROE) perusahaan consumer goods industry di Bursa Efek Indonesia. Hasil koefisien determinasi yang disesuaikan tersebut menunjukkan sebesar 25,6% variasi variabel modal kerja dan perputaran modal kerja perusahaan consumer goods industry di Bursa Efek Indonesia memiliki kekuatan dalam mengestimasi return on equity (ROE) sedangkan sisanya 74,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel modal kerja dan perputaran modal kerja.
Akhmad Fanny Farhan (2005) meneliti pengaruh perputaran modal kerja terhadap tingkat likuiditas studi survei pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan telekomunikasi yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta kurun waktu 2002 – 2004. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan survei dan teknik pengumpulan data dengan metode pengumpulan data historis. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat likuiditas perusahaan yang diukur menggunakan rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah perputaran modal kerja. Untuk pengujian hipotesis, uji statistik yang digunakan dalah uji korelasi product moment, uji koefisien determinasi dan uji signifikansi korelasi product moment. Dari penelitian 15 tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran modal kerja terhadap tingkat likuiditas perusahaan