Pemasar menggunakan variabel demografi untuk mengidentifikasikan target group bagi ketegori produk mereka. Deskripsi demografi mampu membantu pemasar dalam memilih media yang akan digunakan, iklan, dan pengembangan produk. Hal itu dapat membantu pemasar dalam menentukan media pemasaran dengan membandingkan target konsumen yang hendak dicapai dari pembaca majalah yang berprospek atau acara TV yang mereka saksikan. Apabila wanita profesional menyukai membaca Business Week atau Vogue maka BMW akan beriklan dalam majalah tersebut untuk mencapai segmen wanita profesional tersebut (Assael, 1998). Konsumen yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan antara lain wanita, konsumen dengan tingkat pendidikan tinggi (SMU), dan konsumen dengan status sosial ekonomi dibawah rata-rata, tetapi kadang hasil riset tersebut tidak mendukung. Sebagai contoh, beberapa studi menunjukkan wanita lebih peduli terhadap lingkungan daripada laki-laki (McIntyre, 1993). Menurut studi lain ditemukan bahwa pria mau membayar lebih untuk mengontrol polusi udara (Reizenten, 1974 dalam Laroche et al., 2002).
Penelitian lain menyatakan bahwa konsumen yang berpendapatan tinggi dan memiliki tingkat pendidikan tinggi lebih berperan dalam upaya melestarikan lingkungan dan lebih sensitif terhadap masalah lingkungan (Berkowitz dan Lutterman, 1968; Henion, 1972 dalam Laroche et al., 2002). Konsumen dengan tingkat penghasilan dan tingkat pendidikan dibawah rata-rata juga sangat memperhatikan aspek lingkungan. Jadi tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan bukanlah prediktor yang tepat (Sandahl dan Robertson, 1989 dalam Laroche et al., 2002) . Penelitian lain juga menunjukkan pelaku green consumer berusia lebih muda dari rata-rata (Berkowitz dan Lutterman, 1968; Anderson dan Cunningham, 1972; Van Liere dan Dunlap, 1981 dalam Laroche et al., 2002). Tetapi, tren tersebut berubah pada akhir dekade yang mengidentifikasi bahwa pelaku green consumer didominasi konsumen yang berusia lebih tua dari ratarata (Sandahl dan Robertson, 1989 dalam Laroche et al., 2001). Meskipun temuan yang diperoleh dari pengaruh karakteristik demografi konsumen terhadap kepedulian lingkungan merupakan kontradiksi, tetapi memberikan pengaruh yang signifikan. Tetapi, kebanyakan peneliti setuju bahwa demografi kurang berpengaruh daripada pengetahuan, nilai, dan sikap dalam menjelaskan perilaku ramah lingkungan (Webster, 1975; Brooker, 1976; Banerjee dan McKage, 1994 dalam Chan, 1999).