Kepercayaan Merek (skripsi dan tesis)

Kepercayaan pada merek diukur dengan menggunakan skala yang dikembangkan oleh Gurviez dan Korchia (2002), terdiri dari tiga dimensi: kredibilitas, integritas, dan kebijakan, yang terdiri dari delapan item. Tiga dimensi ini memiliki reliabilitas konsistensi internal yang baik. Para validitas konvergen dan diskriminan juga telah terbukti. Gurviez dan Korchia memang menunjukkan bahwa tiga dimensi kepercayaan secara empiris berbeda. Terakhir, para penulis ini menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap komitmen merek. Validitas prediktif dari skala pengukuran ini telah diuji. Kepercayaan merek menurut Lau & Lee (1999) yaitu bahwa faktor trust terhadap sebuah merek merupakan aspek krusial dalam pembentukan loyalitas merek. Merek mendefinisikan bahwa trust terhadap sebuah merek (trust in a brand) sebagai kesediaan konsumen untuk mempercayai atau mengandalkan merek dalam situasi resiko karena adanya ekspektasi bahwa merek bersangkutan akan memberikan hasil yang positif (Fandy Tjiptono, 2006 : 392)

Menurut Chaudhuri dan Holbrook (2001:87),“Brand trust didefinisikan sebagai kesediaan rata-rata konsumen bergantung pada kemampuan merek untuk melakukan fungsinya. Delgado-BallesterdanMunuera-Alemán (2001) dalam Weiping Wu et. al. (2008:347) menganggap kepercayaan merek sebagai rasa aman yang dirasakan oleh konsumen yang akan dapat memenuhi harapan konsumsi konsumen. Sementara itu, Hess (1995) dalam Olfa Bouhlel et.al.(2011: 212) berpendapat bahwa kepercayaan dikonseptualisasikan sebagai “kepercayaan, sesuai dengan prinsip-prinsip penelitian psikologi sosial, atau sebagai kemauan atau niat” Chaudhuri dan Holbrook 2001 dalam Wei-Ping Wu et.al.(2008:347) meneliti dua aspek dari loyalitas merek yaitu kepercayaan untuk membeli dan sikap loyal terhadap suatu merek. Kedua aspek tersebut menghubungkan kepercayaan merek dan pengaruh merek terhadap kinerja suatu merek. Dapat dikatakan, kepercayaan konsumen terhadap merek didefinisikan sebagai kepercayaan bahwa produk atau penyedia layanan dapat diandalkan untuk berperilaku sedemikian rupa sehingga kepentingan jangka panjang konsumen akan dilayani (Crosby et. al. 1990 dalam Chieh-Ping Lin. 2011:457).