Metode Penilaian Prestasi Kerja (skripsi dan tesis)

Penilaian prestasi kerja menurut Notoadmodjo (2012; 45) dikelompokkan
menjadi 2 macam, yakni: metode yang berorientasi waktu yang lalu dan metode
penilaian yang berorientasi pada waktu yang akan datang.
1. Metode Penilaian Prestasi Kerja Berorientasi Waktu Lalu
Penilaian prestasi kerja yang berorientasi pada masa lalu, artinya penilaian
prestasi kerja seorang karyawan yang berdasarkan hasil yang telah dicapai
oleh karyawan selama ini. Teknik-teknik penilaian yang dapat digunakan
antara lain:
a. Skala peringkat (Rating Scale) Metode ini cocok digunakan jika
hasilnya digunakan untuk keperluan seleksi, promosi, pelatihan, dan
pengkajian berdasarkan hasil prestasi.Dengan menggunakan metode ini
hasil penilaian kinerja karyawan dicatat dalam suatu skala. Skala dibagi
dalam tujuh atau lima kategori dan karena konsep yang akan dinilai
bersifat kualitatif, maka kategori yang digunakan bersifat kualitatif,
yaitu dari sangat memuaskan sampai sangat tidak memuaskan.Factor
yang diniliai dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu yang
berkaitan dengan pekerjaan dan yang berkaitan dengan karakteristik
pekerja.Factor-faktor yang berkaitan dengan pekerjaan terdiri atas
kuantitas pekerjaan, apakah standar kualitas yang telah ditetapkan dapat
dicapai. Sedangkan yang berkaitan dengan karakteristik pekerja
mencakup kemampuan untuk bertanggungjawab, inisiatif, kemampuan
beradaptasi, dan kerja sama.
b. ChecklistLaporan ini memerlukan penilai untuk memilih karyawan
mana yang dapat mewakili kelompoknya. Faktor yang dinilai adalah
prestasi karyawan.
c. Peristiwakritis (Critical Incidents)Penilai melakukan penilaian pada
saat saat kritis saja, yaitu waktu dimana perilaku karyawan dapat
membuat bagiannya sangat berhasil atau bahkan sebaliknya. Metode ini
harus digabungkan dengan metode yang lain.
d. Wawancara (Interview) Selain kelima metode di atas, penilaian prestasi
kerja karyawan juga dapat dilakukan dengan cara wawancara. Maksud
dari penggunaan cara wawancara ini adalah agar karyawandapat
mengetahui posisi dan bagaimana cara kerja mereka.Selain itu
wawancara juga dimaksudkan untuk :
– Mendorong perilaku positif,
– Menerangkan apa target/sasaran yang diharapkan dari karyawan,
– Mengkomunikasikan masalah-masalah yang berkaitan dengan upah
dan promosi,
– Rencana memperbaiki kinerja di masa yang akan datang,
– Memperbaiki hubungan antara atasan dengan bawahan.
e. Esai (Essay) Pada metode ini, penilai menuliskan sejumlah pertanyaan
terbuka yang terbagi dalam beberapa kategori. Beberapa kategori
pertanyaan terbuka yang biasa digunakan :
– Penilaian kinerja seluruh pekerjaan.
– Kemungkinan pekerja dipromosikan
– Kinerja kerja karyawan saat ini
– Kekuatan dan kelemahan karyawan
– Kebutuhan tambahan training
Pendekatan ini memberikan fleksibilitas pada penilaian dengan tidak
memasyarakatkan perhatian khusus pada sejumlah faktor. Di sisi lain karena
metode ini menggunakan pertanyaan yang sangat terbuka, maka
keberhasilan metode ini juga sangat tergantung pada kemampuan dan
kriativitassupervisor dalam mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
jawaban yang benar-benar dapat mewakili kondisi karyawan yang dinilai.
2. Metode Penilaian Prestasi Kerja Berorientasi Waktu yang Akan Datang
Metode ini memusatkan prestasi kerja karyawan saat ini serta penetapan
sasaran prestasi kerja di masa yang akan datang. Teknik-teknik yang dapat
digunakan antara lain:
a. Penilaian Diri (Self Appraisals) Metode ini menekankan adanya
penilaian yang dilakukan karyawan terhadap diri sendiri dengan tujuan
melihat potensi yang dapat dikembangkan dari diri mereka.
b. Pendekatan Management By Objective (MBO) Setiap karyawan dan
penyelia secara bersama-sama menentukan sasaran organisasi, tujuan
individu dan saran-saran untuk meningkatkan produktivitas organisasi
c. Penilaian Psikologis (Psycology test) Biasanya dilakukan dalam bentuk
wawancara mendalam, tes psikologi, diskusi, review terhadap hasil
evaluasi pekerjaan karyawan. Tes ini dilakukan oleh psikolog untuk
mengetahui potensi karyawan yang dapat dikembangkan dimasa datang.
Beberapa tes psikologi yang dapat dilakukan, seperti tes intelektual,
emosi, motivasi.
Metode manapun yang harus dianut tergantung kepada kondisi dan
situasi suatu kantor. Metode penilaian mana yang akan dianut tergantung
pula terhadap tersedianya tenaga penilai yang berpengalaman dan
tersedianya anggaran biaya untuk pelaksanaannya.