Hubungan antara niat dan perilaku beralih (skripsi dan tesis)

Bansal et al. (2005) menjelaskan bahwa niat beralih (switching intention) sebagai kemungkinan akan atau kepastian bahwa pengguna beralih dari penyedia layanan saat ini yang digunakan kepada penyedia layanan baru. Dalam teori migrasi penduduk dijelaskan bahwa setiap individu mempunyai beberapa kebutuhan berupa kebutuhan ekonomi, sosial dan psikologis. Apabila kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak terpenuhi di daerah tempat
tinggalnya, maka akan menimbulkan tekanan yang mendorong timbulnya keinginan untuk memenuhi kebutuhan tersebut di tempat lain (LIPI, 2013). Tidak jauh beda dengan motivasi individu melakukan migrasi pada penyedia layanan, faktor migrasi timbul akibat individu merasa tidak mendapatkan layanan fungsional yang diharapkan atau tidak terpenuhinya kesetaraan antara harapan dan kenyataan Studi mengenai niat beralih individu telah banyak di eksplorasi oleh peneliti untuk melihat faktor-faktor yang menyebabkan individu beralih dan tetap pada layanan yang
digunakan. Penelitian yang ada dominan melihat niat beralih dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor,
yaitu adanya efek pendorong (push), efek penarik (pull) dan efek penambat (mooring). Efek
pull dan push dinilai sebagai efek positif yang mempengaruhi niat beralih dan mooring
merupakan efek negatif yang berpengaruh pada niat beralih (Bansal et al., 2005; Avus et al.,
2014; Bhattacherjee & Park, 2014; I. C. Chang et al., 2014; J. K. Hsieh, Hsieh, Chiu, & Feng,
2012; Sun et al., 2017).
Niat pengguna dan perilaku pengguna (switching behavior) merupakan variabel yang
terpisah. Venkatesh et al. (2003) dalam Peng et al. (2014) menjelaskan teori Unified Theory
of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) tentang penerimaan dan penggunan
teknologi. Teori tersebut menjelaskan bahwa sebelum penerimaan sistem baru, pengguna
umumnya memiliki niat untuk mencoba menggunakannya. Hubungan positif antara niat
penggunaan dan perilaku aktual ditemukan berpengaruh dalam berbagai studi penelitian
beralih layanan seperti beralih layanan pada konteks jasa (Bansal et al., 2005), migrasi
browser (Ye & Potter, 2011), cloud computing (Bhattacherjee & Park, 2014), online service
(J. K. Hsieh et al., 2012).