Pada suatu perusahaan karyawan sebagai perencana, pelaksana dan
pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan. Karyawan
sebagai pelaku dalam menunjang tercapainya tujuan dan mempunyai keinginan
yang dapat mempengaruhi sikap-sikap terhadap pekerjaannya. Sikap ini akan
menentukan dedikasi dan kecintaan terhadap pekerjaan yang dibebankan
kepadanya. Stres karyawan perlu diatasi untuk menghindari hal-hal yang
merugikan perusahaan. Karyawan yang mengalami stress menjadi nervous dan
merasakan kekhawatiran kronis (Hasibuan, 2007). Menurut Ivancevich dan
Matterson dalam Suwatno dan Priansa (2011), stres is an adaptive response,
moderated by individual differences, that is consequences of any external
(environmental) action, situation or event that places excessive psychlological
and/or physical demand upon a person. Stres merupakan respon adaptif, ditengahi
oleh perbedaan seseorang yang merupakan suatu konsekuensi dari tindakan,
situasi atau kejadian eksternal (lingkungan) yang menempatkan tuntutan fisik dan
psikologis yang berlebihan.
Stres dikatakan juga sebagai suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang (Handoko, 2008).
Stres yang dialami para karyawan akan berdampak besar terhadap perusahaan
sehingga hal tersebut perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Stres yang terlalu besar dapatmengancam kemampuan seseorang
untuk menghadapi lingkungannya, karena stres merupakan suatu reaksi fisik dan
psikis terhadap setiap tuntutan yang menyebabkan ketegangan dan menggangu
stabilitas kehidupan sehari-hari. Tipe-tipe stres yang sering dialami antara lain :
1) Distres merupakanstres yang berbahaya dan merusak keseimbangan fisik dan
psikis atau sosial individu.
2) Eustres merupakan stres yang menguntungkan dan konstruktif bagi
kesejahteraan individu. Stres juga bersifat netral, hal ini terjadi jika intensitas
stresor sangat kecil atau kemampuan adaptasi individu sangat baik sehingga
stresor dapat dikendalikan (Priyoto, 2014).
Stres mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanaan kerja,
tergantung seberapa besar tingkat stres yang dialami karyawan. Menurut Siagian
(2008), stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap
emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik karyawan. Stres yang tidak diatasi dengan
baik biasanya berakibat pada ketidakmampuan seseorang untuk berinteraksi
secara positif dengan lingkungan sekitar.