Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Devidend Per Share (DPS), dan Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham (skripsi dan tesis)

 

Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh yang negatif terhadap harga saham sebab Debt to Equity Ratio (DER) yang semakin tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan tidak mampu mengelola hutang secara baik dengan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Brealey, Myers dan Marcus (2010:7) menyebutkan jelas bahwa utang juga dapat meningkatkan atau mengurangi tingkat pengembalian bagi pemegang ekuitas, dalam masa sulit tingkat pengembalian bagi pemegang ekuitas berkurang melalui penggunaan utang tetapi jika terjadi sebaliknya tingkat pengembalian meningkat, hal ini lah yang berdampak terhadap harga saham. Sedangkan Earning Per Share (EPS), Devidend Per Share (DPS), dan Return On Asset (ROA) secara individu berpengaruh positif terhadap harga saham. Earning Per Share (EPS) yang tinggi akan meningkatkan minat investor terhadap suatu saham sehingga permintaan akan saham inilah yang akan mengakibatkan harga saham juga akan ikut naik. Earning Per Share (EPS) yang  53 tinggi memberikan arti seberapa besar jumlah keuntungan yang diperoleh investor setiap lembar sahamnya. Seperti yang dikemukakan oleh Dharmastuti (2004:19) bahwa Earning Per Share (EPS) merupakan salah satu indikator dari keberhasilan perusahaan. Earning Per Share (EPS) adalah laba perlembar yang merupakan keuntungan yang dapat dihasilkan dari perubahan setiap unit selama periode tertentu. Apabila Earning Per Share (EPS) mengalami kenaikan maka kemungkinan akan diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut, hal ini terjadi karena pergerakkan harga saham dipengaruhi pendapatan perlembar saham, sedangkan laba perlembar saham dipengaruhi oleh pendapatan dari perusahaan. Peningkatan Earning Per Share (EPS) menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan kemakmuran para investor. Begitupun Devidend Per Share (DPS) yang tinggi akan membuat investor bereaksi atau merespon perusahaan dengan baik karena apabila deviden yang dibagikan tinggi maka harga saham perusahaan tersebut naik, karena investor menganggap dengan adanya pengumuman pembagian deviden perusahaan tersebut memberi sinyal bahwa mereka memiliki prosepek usaha yang baik di masa yang akan datang dan menunjukkan kemampuan pengelolaan perusahaan yang baik. Dan dari hal tersebut akan mendorong investor untuk menambah jumah modal yang ditanamkan pada perusahaan. Dan Return On Asset (ROA) yang tinggi juga akan meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya terhadap suatu saham perusahaan karena berarti perusahaan tersebut semakin produktif dan semakin efektif menggunakan 54 aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan laba, laba yang meningkat juga akan meningkatkan tingkat pengembalian kepada investor