Risiko(skripsi dan tesis)

Risiko merupakan ukuran ketidakpastian atas tingkat pengembalian yang dapat dari suatu investasi atau variabilitas dari tingkat pengembalian atas
suatu aset (Gitman dan Zutter, 2015). Risk Tolerance adalah toleransi yang
diberikan investor terhadap risiko yang akan diterima (Wulandari dan
Iramani, 2014). Tinggi rendahnya toleransi risiko seseorang sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, pendapatan dan
kekayaan, pengalaman dan pendapatan atas investasi. Dengan risk tolerance
yang tinggi seseorang akan cenderung mengambil keputusan yang lebih
berani dibandingkan dengan oran dengan tingkat risk tolerance yang
rendah. Berdasarkan hasil penelitian Wulandari dan Iramani (2014) risk
tolerance berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi.
Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa investor yang memiliki risk
tolerance tinggi cenderung akan memilih investasi saham, sedangkan
investor yang memiliki risk tolerance rendah cenderung akan memilih
keputusan investasi pada deposito.
Dampak overconfidence dan optimisme terhadap keputusan investasi pada investor individu di Indonesia
Setiap orang bereaksi terhadap risiko dengan cara yang berbeda. Para
ekonom menggunakan tiga kategori untuk menggambarkan bagaimana
investor merespon risiko (Gitman dan Zutter, 2015) :
1. Risk Averse
Risk averse merupakan sifat investor yang mencari keuntungan lebih
tinggi atas pengambilan risiko yang lebih tinggi.
2. Risk Neutral
Risk neutral merupakan sifat investor yang memilih investasi dengan
tingkat keuntungan yang lebih tinggi tanpa melihat risiko.
3. Risk Seeking
Risk seeking merupakan sifat investor dimana investor memilih
investasi yang memiliki risiko lebih tinggi meskipun tingkat
pengembaliannya rendah.
Risiko dapar dibagi menjadi dua yaitu (Gitman dan Zutter, 2015) :
1. Systematic risk
Systematic risk merupakan risiko yang berkaitan dengan perusahaan
yang terjadi pada pasar secara keseluruhan seperti inflasi, perubahan
suku bunga, kebijakan ekonomi secara menyeluruh dan perubahan
harapan investor terhadap perkembangan ekonomi.
2. Unsystematic risk
Unsystematic risk merupakan risiko yang tidak terkait dengan
perubahan pasar secara keseluruhan, dan terjadi karena karakteristik
Dampak overconfidence dan optimisme terhadap keputusan investasi pada investor individu di Indonesia
perusahaan yang mengeluarkan sekuritas seperti kondisi lingkungan
kerja, kemampuan manajerial dan kebijakan investasi.