Faktor yang mempengaruhi Stres Akademik (skripsi dan tesis)

Menurut Yumba (2008) terdapat dua faktor yang mempengaruhi
stres akademik, yaitu:
a) Hubungan dengan Orang Lain
Hubungan dengan orang lain yang dapat mempengaruhi stres
akademik adalah adanya konflik antara individu dengan teman di
sekolah, masalah keluarga dan frustrasi. Teman di sekolah mencakup
teman sekamar (room mate) dan teman dekat (girlfriend/boyfriend).
b) Faktor Personal
Faktor personal mencakup hal−hal yang bersifat personal oleh
individu. Hal tersebut berupa pola tidur, pola makan, kesulitan
keuangan, masalah kesehatan, tanggung jawab yang harus dilakukan,
dan tekanan serta jenis kelamin.
c) Faktor Akademis
Faktor akademis yang mempengaruhi stres akademik adalah beban
tugas sekolah yang bertambah, nilai yang rendah, waktu belajar yang
banyak, kesulitan dalam memahami bahasa, ujian dan ketinggalan
pelajaran.
d) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi stres akademik berupa
kurangnya liburan atau waktu istirahat, kondisi tempat tinggal yang
kurang baik, perceraian orang tua serta pindah ke kota baru.
Menurut Fink (2016) terdapat dua faktor yang mempengaruhi stres
akademik yaitu:
a) Faktor Biologis
Menurut Fink (2016), stres disebabkan oleh aktivitas atau kerja otak
yang berlebihan. Respon biologis terhadap stres melibatkan aktivasi
tiga sistem utama di dalam otak yang saling terkait. Sistem otak yang
berpengaruh adalah sesnori otak, homeostatis, dan hormon adrenalin.
b) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang menyebabkan stres adalah status sosial,
peran sosial dan lingkungan sekitar. Semakin tinggi status dan peran
sosial seseorang semakin tinggi beban dan tekananyang harus
ditanggung oleh seseorang tersebut. Seperti seorang siswa, semakin
tinggi jenjang pendidikannya semakin tinggi pula tugas dan
tanggung jawab yang harus dihadapi yang dapat memicu stres
akademik.
Berdasarkan faktor-faktor yang dijelaskan di atas, dapat dikatakan
bahwa kesehatan sosial−emosional dapat mempengaruhi stres
akademik. Faktor personal mencakup hal-hal yang bersifat personal dan
faktor ini berkaitan dengan aspek kesehatan sosial-emosional yaitu
percaya pada diri sendiri, dimana individu yakin dapat mengatasi
tekanan dan tanggung jawab yang dipikul oleh individu tersebut (self
efficacy). Dengan memiliki keyakinan tersebut dapat mengurangi
individu dalam mengalami stress akademik.