Pengaruh Skeptisme Profesional, Independensi dan Kompetensi terhadap Kemampuan Auditor (skripsi dan tesis)

Mendeteksi Kecurangan Setiap perusahaan bahkan instansi pemerintah dituntut memberikan laporan keuangan yang berkualitas kepada pihak yang berkepentingan, oleh sebab itu laporan tersebut harus terhindar dari kecurangan. Untuk mampu mendeteksi ada atau tidaknya kecurangan atas laporan keuangan, maka diperlukan auditor yang profesional. Kemampuan auditor yang berkaitan dengan mendeteksi kecurangan adalah kualitas dari seorang auditor dalam menjelaskan kekurangwajaran suatu laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan maupun organisasi dengan mengidentifikasi dan membuktikan kecurangan tersebut. Kemampuan auditor dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain skeptisme profesional dan kompetensi yang dimiliki auditor.  Skeptisme profesional sangat penting dalam mendeteksi kecurangan pada laporan keuangan, karena auditor tidak akan begitu saja percaya terhadap penjelasan dari klien dan akan mengajukan pertanyaan untuk mengumpulkan alasan yang relevan terhadap suatu objek yang diteliti. Skeptisme profesional dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor-faktor kecondongan etika, dimana pengembangan kesadaran etika atau moral memiliki peran dalam semua area profesi akuntan, termasuk dalam melatih skeptisme profesional dari auditor. Selanjutnya ada faktor-faktor situasi yang berpengaruh secara postif terhadap skeptisme profesional auditor. Faktor situasi seperti situasi audit yang memiliki risiko tinggi dan dapat mempengaruhi auditor untuk meningkatkan skeptisme profesionalnya. Terakhir ada faktor pengalaman, faktor ini dapat dilihat dari segi lamanya waktu maupun banyaknya penugasan yang pernah dilakukan.

Auditor yang memiliki pengalaman yang banyak, maka tingkat skeptisme profesionalnya lebih tinggi dibandingkan dengan auditor dengan pengalaman yang kurang. Independensi yang dimiliki seorang auditor, tidak akan memihak kepada siapapun, sekalipun ia mendapatkan tekanan ataupun gangguan dari pihak lain. Auditor yang mempertahankan sikap independensinya akan mendapatkan kepercayaan dari publik karena laporan keuangan tersebut tidak ada manipulasi sehingga dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, terlebih lagi bila terdapat tidak kecurangan didalamnya.  Independensi juga menjadi cerminan bahwa seorang auditor tersebut memiliki integritas yang tinggi sebagai seorang auditor profesional. Kompetensi yang dimiliki auditor diharapkan dapat meningkatkan kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Kompetensi dapat diukur melalui pengalaman, pengetahuan dan pendidikan berkelanjutan. Setiap auditor dituntut memberikan hasil audit yang berkualitas, hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan auditor untuk menemukan kecurangan pada laporan keuangan. Semakin auditor berkompeten, maka kepekaan dalam mendeteksi kecurangan juga meningkat