Menurut Mangkunegara (2000), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kinerja adalah sebagai berikut:
1. Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya, pegawai
yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110 – 120) dengan pendidikan yang
memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan
sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.
2. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam
menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan
organisasi (tujuan kerja).
Menurut Dale Timpe (1992 dalam Idham dan Subowo, 2005), terdapat
dua faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu:
1. Faktor internal, yaitu faktor yang berhubungan dengan sifat-sifat
seseorang, meliputi sikap, sifat-sifat kepribadian, sifat fisik, keinginan
atau motivasi, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, latar
belakang budaya dan variabel-variabel personal lainnya.
2. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan yang berasal dari lingkungan, meliputi kebijakan organisasi,
kepemimpinan, tindakan-tindakan rekan kerja jenis latihan dan
pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.
Keberhasilan suatu organisasi dengan berbagai macam kinerja tergantung
kepada kinerja para karyawan yang berada dalam organisasi tersebut. Di
dalam suatu organisasi dikenal 3 (tiga) jenis kinerja (Mangkunegara; 2000),
yaitu:
1. Kinerja Stratejik (Strategic Performance)
Kinerja stratejik suatu perusahaan dievaluasi atas ketepatan perusahaan
dalam memilih lingkungannya dan kemampuan adaptasi (penyesuaian)
perusahaan bersangkutan atas lingkungan hidupnya di mana ia beroperasi.
20
Biasanya kebijakan stratejik dipegang oleh top-management (manajemen
tingkat tinggi) karena menyangkut strategi menghadapi pihak luar yang
melingkungi kehidupan perusahaan. Kecepatan dan ketetapan informasi
dari unit-unit kerja intern perusahaan dapat menentukan kecepatan dan
ketetapan strategi menghadapi pihak luar.
2. Kinerja Administrasi (Administrative Performance)
Kinerja administrasi berkaitan dengan kinerja administrasi organisasi.
Termasuk di dalamnya tentang struktur administrasi yang mengatur
hubungan otoritas (wewenang) dan tanggung jawab dari orang yang
menduduki jabatan atau bekerja pada unit-unit kerja yang terdapat dalam
organisasi. Di samping itu, kinerja dari mekanisme aliran informasi
antarunit kerja dalam organisasi, agar tercapai sinkronisasi kerja antarunit
kerja.
3. Kinerja Operasi (Operation Performance)
Kinerja operasional berkaitan dengan efektivitas penggunaan setiap
sumber daya yang digunakan perusahaan. Kemampuan mencapai
efektivitas penggunaan sumber daya (modal, bahan baku, teknologi dan
lain-lain) tergantung kepada sumber daya manusia yang mengerjakannya.